00. Prolog

281 17 0
                                    

Assalamualaikum, wr.wb.

Semoga kalian masih sehat aja yaa, Jaga kesehatan, sama kok aku juga belum bisa keluar rumah walaupun udah di vaksin.

Disini itu cerita possesive boy, jadi yang gasuka boleh skip supaya ga salah lapak dan aku harus liat komen yang ga seharusnya.

Maaf bila ada kesamaan karakter, tempat, atau alur cerita. Mungkin itu hanya kebetulan, tapi cerita ini murni hasil pemikiranku yaa jangan menuduh hhe.

Okelah langsung aja, salam kenal semua.

Seorang gadis sedang berjalan kearah supermarket untuk membeli keperluan sekolah yang sudah habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis sedang berjalan kearah supermarket untuk membeli keperluan sekolah yang sudah habis. dia hanya jalan sendirian karena memang sudah agak malam dan ga mungkin meminta bantuan sahabatnya.

Udara malam ini sangat sejuk, tapi entah mengapa agak membuat bulu kuduk merinding. Itulah yang dirasakan, Clarissa Handayani.

Tetapi ia tidak peduli, toh memang setiap malam dia lewat sini dan tidak ada apa-apa jadi santai saja ga usah tegang.

Sesampainya di supermarket dia masuk dan langsung menuju lorong barang yang akan dia beli, hanya sedikit tapi mampu menguras uang.

Dan yah tidak lupa membeli facial foam, kalian cewek pasti tau kan?

yaps, sabun pencuci muka itu juga termasuk skincare dan kebetulan habis jadi dia sekalian saja beli daripada nanti barus balik lagi karena kepikunannya.

"Ini jadi berapa mbak?" Tanya sopan Clarissa, kepada sang kasir yang memang lebih tua darinya.

"Total semuanya, 200rb kurang 1rb." Jawab mbak kasir ramah.

"Eumm." Gumam Clarissa memberikan uang 250rb. "Kembalian nya ambil aja, untuk mbak." Sela Clarissa saat tau mbak kasir akan memberikan kembalian nya.

Aduuh buat gw deh Clarissa, nanti gw bikin readers merasa bahagia hha cnda readers.

Setelahnya dia langsung keluar dari supermarket setelah mbak kasir mengucapkan terimakasih.

"La ... La .. La."

Karena gang yang dia lewati sepi, jadi diisi saja oleh nyanyian yang mungkin memang tidak terlalu bagus.

Sesaat Clarissa berhenti karena mendengar suara rintihan kecil, namun pendengaran Clarissa sangat tajam.

"Apaan ya? ga mungkin kan hantu?" Gumam Clarissa, dan akhirnya dengan modal keberanian sedikit dia mendekat kearah suara tersebut.

Saat sampai, Clarissa dibuat kaget melihat pemuda yang sudah acak-acakan, muka lebam, bibir berdarah, dan lebih parah bahu yang terus mengeluarkan darah.

"T-t-tolongg." Pinta cowok tersebut, dengan masih merintih.

"Okey okey tenang, tapi gimana? Gw biarin mati aja kali yaa?" Tanya Clarissa membuat cowok yang lagi kesakitan tak habis fikir dengan otaknya.

Clarissa menepuk jidat, "astaghfirullah masa gw biarin mati, dosa dongg aishh." Sebal Clarissa karena otaknya tidak bisa di ajak kompromi.

"Ayok sini, aduh berat banget sih!" Gerutu Clarissa saat sudah berhasil membopong cowok tersebut.

"Mine." Batin cowok tersebut.

Setelahnya Clarissa yang membawa cowok tersebut ke klinik dan setelah selesai dia pulang.

Tidak tahu saja besok kehidupannya akan berubah, maybe?

Tidak tahu saja besok kehidupannya akan berubah, maybe?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Finally!! Semoga suka yaa sama prolognya.

Walaupun ga sebagus yang lain, tapi syukur kalau kalian ada yang suka walaupun beberapa ataupun ga sama sekali.

Semoga aja rame yaa, share juga ceritaku kemanapun biar banyak pembaca dan menambah vote!

Maaf bila ada kesamaan visual, tempat atau yang lainnya.

Follow Ig mereka:
@frrsskaaa_
@asrelanka.kece
@Cla.rissarisa
(Untuk yang lain nanti menyusul, lagi cari visual rl nyaa)

Tiktok: strllove (baru bikin, follow nanti follback)

Thank you ❤️

Salam, SF.

POSSESIVE ASRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang