Jajan bareng

110 18 19
                                    

Desember, 29
H-2 dari tanggal janjian mereka pergi main.
Eijun sedang membongkar gudang untuk mencari tenda dome milik keluarganya. Seingatnya mereka punya 4.

Kenapa bisa banyak? Karena dulu waktu pulang kampung, ayah dan ibunya suka mengajak saudara dan teman kampung Eijun untuk rekreasi.

Biasanya main ke hutan air mancur. Pas anak anak pada main, berenang atau memancing, para orang tua duduk duduk adem dalam tenda sambil mengobrol

Selain tenda, ia juga mencari tikar besar yang menurutnya nanti dibutuhkan.

"Bang Anto," panggil Eijun pada salah satu abang abang dirumahnya. Kebetulan abang itu juga bantuin Eijun nyari barang

"Liat 1 lagi nggak, tikar warna biru?" Tanyanya sambil menyeret tikar hijau. Bang Anto yang sedang mengumpulkan tenda pun menoleh

"Udah disini kok dek. Kamunya habis ini istirahat aja ya, biar kami yang bawa ke teras nanti" balas bang Anto sambil menerima tikar yang dibawa Eijun.

"Nggak papa saya bantu juga bawa. Nggak berat segini doang, hehehee"

"Yaudah, bawa yang ringan aja ya. Sisanya biar saya dan bang Agung yang bawa"

.

Siangnya, habis Eijun bersih bersih diri, ia mengemasi beberapa pakaian. Sesekali ia bertanya pada abang abang itu apa aja yang kira kira diperlukan

"Bawa obat nyamuk, minyak angin, angin laut tu kenceng" ucap bang Anto

"Oke, siap bang"

Setelah merasa cukup dengan barangnya, ia pun memutuskan untuk tidur siang dulu. Rencananya nanti sore ia pergi untuk beli ayam, sosis, dan jagung.

Ya, dia jadi bandar untuk acara mereka besok. Eijun jarang bisa menghabiskan uang jajannya yang segepok untuk dirinya sendiri. Ia lebih memilih untuk membeli sesuatu yang banyak dan bisa dinikmati bareng bareng.

Karna itu, 4 temennya betah main kerumah Eijun, banyak jajanan.

.

Drrrttt... Drrrttt

Getaran hp membangunkan tidur siang Eijun. Ia melihat ada panggilan masuk.

"Halo..." ucap Eijun sambil mengucek mata

'Hai, little prince, baru bangun?' Balas orang diseberang.

"Iya, syukur kebangun, dari pada kebablasan tidurnya sampe maghrib"

'Hehee... Sibuk nggak sore ini? Aku mau ngajak pergi'

"Hah? Tumben abang nanya dulu kalo mau ngajak pergi. Biasa langsung gedor pintu depan"

'Ya, kan itu biasanya bukan jam istirahat. Kalo aku gitu siang siang, malah ganggu orang tidur. Lagian aku tau kamu rajin tidur siang'

"Hooo... tau tata krama juga rupanya. Rencana aku mau belanja sore ini. Buat besok lusa."

'Yaudah, ayok bareng. Aku langsung ke rumah ya. Cepet mandi'

Tut tut tut...

Panggilan pun diputus sepihak
Eijun langsung ngacir ke kamar mandi sambil menjerit

"Aaaaaahhh... bang Kazu gebleekk!!"

.

"Aku mau ke pasar bang, nggak papa?"
Saat ini mereka sedang dalam mobil Kazuya. Baru berangkat dari rumah Eijun

"Mau beli apa? Ayam?"

"Iya, sama sosis, jagung."

"Astagfirullah Eijun, jangan banyak banyak. Mereka makan ayam doang mana kenyang. Mau seberapa banyak yang dibawa?"

"Ya nggak papa bang, lagian nanti aku mau ngajak bang Anto, bang Agung sama kak Naya"

Mereka adalah 3 bersaudara yatim piatu yang diasuh oleh ibunya Eijun dan kadang mereka dirumah membantu pekerjaan rumah. Eijun pun sudah dekat dengan mereka dari kecil, sudah dianggap abang dan kakaknya sendiri.

Kazuya memijat pelipisnya, masih heran. 'Anak ini nggak tau apa, porsi makan seniornya mengerikan. Mau bawa berapa banyak coba biar mereka bisa kenyang...'

"Kalo gitu nanti sampe rumah, aku bantu bersihin sama nyiapin bahan lainnya ya. Nanti ku suruh temenmu datang bantuin. Terus temenku, kusuruh mereka cari arang ama beli minuman. Jangan kamu semua yang kerjain..."

"Abang ngeremehin aku?! Aku kuat walopun badanku kecil gini!! Lagian masih bisa istirahat besok!"

"Ya, tapi kamu jangan maksain diri juga! Masak capek duluan sebelum kita main? Apalagi ini kamu yang ngusulin... aku nggak mau mereka jadi konsumen doang"

"Ugh... iya iya... cerewet banget"

Beberapa saat setelah dilewati dengan obrolan kecil, mereka pun memasuki area pasar. Kazuya menurunkan Eijun dulu, dan dia mencari tempat parkir. Setelah itu mereka barengan masuk dan mulai berburu.

.

Setelah 1 jam berbelanja, Kazuya mengajak Eijun jajan sebelum pulang. Jarang jarang dia bisa pergi makan bareng sama Eijun diluar jam sekolah.

"Saya mie ayam sama teh obeng, mba. Kamu apa Ei?" Tanya Kazuya saat mereka tiba di warung makan

"Saya mie ayam juga, sama es jeruk"

"Oke, mie ayam 2, teh obeng 1 sama es jeruk satu. Mohon tunggu ya" ucap mbak mbak itu mengulangi pesanan mereka.

Sambil menunggu, mereka mengobrol banyak hal, mulai dari yang penting sampai gak penting

"Bang, kayaknya dah lama kita nggak kencan gini, hehehee"

"Apasih, kamu pikir kita kayak gini kencan? Masa kencan bau bau habis dari pasar..."

"Ya nggak papalah. Gini aja aku dah senang. Dulu abang sering ngajakin aku kencan habis pulang basket"

"Itu juga bukan, Ei... "

"Dasar pikun, pas aku mau pulang, tapi malah diajak jalan, abang sendiri yang bilang, 'anggap aja kita kencan'. Jadi terserah aku dong mau nganggap kita ngapain sekarang!"

"Iihh... jangan gede gede Ei suaramu!" Kazuya melihat sekitar saat Eijun menaikkan nada bicaranya. Tangannya berusaha nutup mulut Eijun.

"Lain kali kalo mau kita lakuin dengan bener, gimana?"

"Emang yang bener gimana?"

"Biasa orang orang kayak pergi nonton, atau main, atau belanja, habistu makan, habistu pergi ke hotel... eh, tapi nggak tau ke hotel ni ngapain"

"Haa...? Ngapain ke hotel? Kalo bisa pulang ya pulang, tidur dirumah. Apa jangan jangan mereka jalan sampai larut malam makanya nginep dulu di hotel?"

Kazuya menahan tawa pas Eijun berpikiran gitu. Ah, mungkin sebaiknya tadi dia nggak nyebutin.

"Aku nggak tau juga Ei... Udahlah. Lupain aja tentang itu"

Pesanan mereka datang. Keduanya menikmati makanan tanpa membahas lebih lanjut tentang itu.

.

Maaf kalo aneh kakak sekalian...🙏
Ni ngetik di tengah stress nganimate...
Mohon krisarnya ya

Spend time TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang