Don't forget for Vote & Comment😉
Happy reading!💖
"Loh?" Gumam Aletta.
"Kenapa gue ga pake baju pengantin ya?"
"Terus juga kenapa kamar gue ga ada hiasan kamar pengantin ya?"
"Terus juga, kenapa gue....Ya tuhan, berarti ini cuma mimpi!" Ucap Aletta sambil memukul pelan kepalanya.Setelah sadar bahwa itu semua hanyalah mimpi, Aletta segera keluar dari kamarnya dan turun kebawah. Saat berada di pertengahan tangga, Aletta mendengar suara sang Ayah yang sepertinya sedang memarahi seseorang.
"Ada apa Bunda?" Tanya Aletta kepada Bundanya.
"Diem dulu ya sayang. Ayah kamu lagi marah." Jawab Bunda Ardhana dan kemudian Aletta hanya diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang Ayah.
"Ayah kan sudah bilang berkali-kali sama kalian jangan pernah mendekati yang namanya pergaulan bebas. Sekarang lihat kan apa yang terjadi!" Kesal Ayah Ardhana.
Sebentar, tetapi Aletta tidak tahu permasalahan yang sebenarnya. Tiba-tiba Ayah mereka membicarakan tentang pergaulan bebas. Apa mungkin Ayah Ardhana mengetahui kalau Aletta suka balapan dan minum-minum?.
"Apa kalian ga punya masa depan hah?! Anak macam apa itu yang bisanya memalukan orangtua. Ayah dan Bunda sudah mendidik kalian dengan baik, tapi apa? Kalian tetap saja bandel. Hal yang dilarang tetap saja dilakukan!" Lanjut sang Ayah dengan nada yang penuh emosi. Aletta masih bingung, yang Aletta lihat hanyalah Alea yang sedang menunduk seperti ketakutan.
"Sekarang tolong jujur sama Ayah, siapa yang menghamili kamu?!" Tanya Ayah Ardhana.
"Hah? Aletta ga hamil Yah." Jawab Aletta dengan kaget.
"Bukan kamu Aletta, tapi Alea." Jawab Ayah Ardhana.
"HAH?" Aletta benar-benar terkejut setelah mendengar ucapan dari sang Ayah. Alea kata Ayahnya.
"Alea hamil Bun?" Tanya Aletta yang masih memasang ekspresi kaget.
"I-iya sayang." Jawab Bunda Ardhana sambil menangis.
"Lea, demi apa Le? Sumpah Le? Gue yakin lo ga hamil kan? Lo cuma pura-pura kan." Tanya Aletta sambil menggoyang-goyangkan tubuh kembarannya.
"Aletta maaf, tapi...I-iya gue...hamil Ta." Jawab Alea sambil menunduk. Aletta terkejut, sangat terkejut. Bahkan dirinya takut dan Ia harap semoga ini semua tidak seperti yang ia bayangkan.
"Lo jangan minta maaf ke gue Lea, tapi lo minta maaf ke Ayah sama Bunda. Mereka udah kecewa sama lo. Dan satu lagi, siapa orang yang udah ngehamilin lo?" Tanya Aletta.
"Pacar gue Ta." Jawab Alea.
"Rendra?" Tanya Aletta.
"Lo lupa kalo pacar gue itu Jaemin?" Tanya Alea. Aletta baru sadar jika Rendra itu pacar Alea di mimpinya.
"Ja-jadi ini perbuatan Na Jaemin?" Tanya Aletta.
"Iya Ta, kita ngelakuin itu waktu itu sum—." Ucap Alea terpotong.
"Stop! Stop! Gue ga mau denger." Ucap Aletta yang kemudian pergi ke kamarnya.
Bagaimana bisa Aletta kuat ketika mendengar orang yang ia sukai menghamili kembarannya sendiri. Kecewa? Sudah pasti. Sakit hati? Sudah pasti. Tetapi bagaimana pun itu semuanya telah terjadi dan Aletta hanya bisa menangis di kamarnya sambil ditemani oleh rintikan hujan.
•••••
Hari ini adalah hari minggu, Aletta hanya diam dirumah karena kepalanya sedikit pusing akibat menangis semalam.
Tok...tok...tok...
Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Aletta. Akhirnya Aletta yang membuka pintunya dan ternyata orang itu adalah Jaemin. Aletta berusaha untuk tidak canggung.
"Kenapa?" Tanya Aletta seolah tidak terjadi apa-apa.
"Mau ketemu Ayah lo." Jawab Jaemin.
"Tuh Ayah barusan duduk di ruang tamu." Jawab Aletta.
"Masuk." Lanjutnya.Jaemin masuk ke dalam rumah dan langsung menemui Ayah Ardhana. Aletta hanya melihay dari kejauhan, yang Aletta lihat disana ada Ayah, Bunda, dan Alea. Aletta yakin pasti mereka ingin membahas tentang kehamilan Alea.
"Aletta sini nak." Panggil sang Ayah karena ia tahu jika Aletta sedang melihat kearahnya.
"Gapapa Yah?" Tanya Aletta.
"Ya gapapa lah, kamu kan kembarannya Alea." Jawab Ayah Ardhana dan akhirnya Aletta ikut duduk di sebelah sang Bunda.
"Apakah benar kamu yang menghamili Alea?" Tanya Ayah Ardhana.
Jaemin diam sesekali ia melihat ke arah Aletta yang dilihatnya hanya diam.
"I-iya Om, saya yang melakukannya." Jawab Jaemin. Itu adalah jawaban yang tidak ingin didengar oleh Aletta, sungguh.
"Apakah kamu bersedia untuk menikahi putri saya?" Tanya Ayah Ardhana.
"Saya siap Om. Saya harus bertanggung jawab atas perbuatan saya sendiri." Jawab Jaemin.
"Bagus. Kalau begitu kalian akan menikah setelah lulus SMA." Ucap Ayah Ardhana pada akhirnya.
"Bagaimana dengan orang tuamu?" Tanya Ayah Ardhana.
"Mereka sudah tau Om." Jawab Jaemin.
"Kalian lulus SMA 3 bulan lagi, jadi tolong persiapkan dirimu ya nak Jaemin." Ucap Ayah Ardhana.
Bagaimana dengan Aletta?
Gadis itu hanya diam, mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut sang Ayah dan Jaemin. Mau tak mau, Aletta harus merelakan orang yang ia suka untuk kembarannya.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us • Na Jaemin
Fanfiction[Completed] 'Gue suka lo, tapi lo sukanya kembaran gue.' -Aletta DISCLAIMER❌: THIS IS JUST A FICTION, DON'T TAKE IT SERIOUS DAN JANGAN DIBAWA KE REAL LIFE IDOL YANG BERKAITAN!!