27

43 7 0
                                    


Happy Reading!!💖

Aletta sudah tiba dirumah sakit. Dengan cepat ia segera menuju ke tempat Alea melahirkan. Sebelumnya Aletta sudah diberi tahu oleh sang Bunda letak ruangannya dimana.

"Bunda, Ayah." Panggil Aletta.
"Alea mana?" Tanya Aletta.

"Anaknya Alea sudah lahir sayang." Jawab Bunda Ardhana.

"Syukurlah." Ucap Aletta.

"Tapi..." Ucap Bunda Ardhana menggantung.

"Tapi apa ya Bunda?" Tanya Aletta karena ia penasaran.

"Alea koma Nak." Jawab sang Bunda yang membuat Aletta terdiam.

"Bunda serius? Jangan bercanda Bunda." Tanya Aletta yang sekarang sudah menangis.

"Iya Nak, Bunda ga bohong." Jawab Bunda Ardhana.

"Bunda, Aletta mau liat Alea." Pinta Aletta.

"Boleh sayang. Kamarnya disana ya." Ucap sang Bunda sambil menunjuk ke sebuah ruangan yang merupakan tempat Alea terbaring.


Tanpa lama-lama, Aletta segera masuk ke dalam ruangan tersebut dan ia melihat kembarannya sedang terbaring lemah disana, selain itu di ruangan itu ada Jaemin yang sedang menunggu Alea. Aletta sekarang benar-benar menangis karena melihat kondisi kembarannya.

"Hai Alea, ini gue Aletta. Maaf ya gue ga nemenin lo pas lahiran dan maaf gue datengnya terlambat. Sebenernya gue hari ini ga ada kelas, tapi Yasa lupa bilang ke gue. Sebenernya mau marah sama Yasa, tapi gajadi soalnya dia mau traktirin gue strawberry sandwich di depan sekolah kita dulu hehe. Kalo lo sukanya chocolate sandwich kan ya? Kalo iya, nanti kita kesana berdua ya, tapi yang traktir tetep Yasa hehe." Ucap Aletta yang berusaha untuk kuat. Aletta sengaja tertawa di sela ia berbicara kepada Alea, karena ia tidak ingin dianggap lemah oleh siapapun apalagi sekarang Jaemin sedang berada satu ruangan dengannya, maka dari itu Aletta berusaha agar dirinya terlihat baik-baik saja.

"Btw, anak lo udah lahir. Gue belum liat sih, tapi gue yakin dia ganteng. Gue mau liatnya bareng lo aja Alea. Alea, yuk bangun. Gue sayang sama lo. Kalo nanti lo udah sadar, gue bakal ajak lo keliling kota pake motor kesayangan gue. Nanti kita makan di kaki lima. Ayok bangun Lea." Ucap Aletta sambil memegang tangan kembarannya yang begitu dingin.

"Aletta." Panggil Jaemin. Jaemin baru kali ini melihat seorang Aletta Ardhana menangis dengan begitu pilu.

"Jaemin, lo tau ga, apa yang lebih sakit dibanding lo ga suka gue?" Tanya Aletta tiba-tiba.

"Aletta, jangan gini ya." Jaemin tidak menjawab pertanyaan Aletta.

"Ngeliat Alea kayak gini, hati gue sakit banget. Sakitnya berkali-kali lipat. Sakit banget Jaemin." Ucap Aletta.

Dengan cepat, Jaemin mendekat ke arah Aletta dan segera memeluk gadis itu sembari mengelus puncak rambutnya. Aletta merasakan kenyamanan pada saat Jaemin memeluknya, tetapi kemudian ia tersadar dan mendorong Jaemin agar berhenti memeluknya.

"Jangan kayak gitu. Nanti Alea sedih." Ucap Aletta kemudian.

"Aletta." Panggil Jaemin.

"Udah ya Jaemin, gue mau keluar bentar." Ucap Aletta.


Aletta keluar dari kamar rawat Alea. Disana ia melihat ada seseorang yang sepertinya asing bagi dirinya. Aletta tidak pernah melihat orang ini sebelumnya.

"Boleh saya masuk." Ucap orang tersebut.

"Hah? Lo siapa? Emang dibolehin sama Bunda?" Tanya Aletta.

"Boleh, kalo ga percaya tanya aja sama Bunda kamu." Jawabnya.


Bunda Ardhana segera menganggukkan kepala yang artinya ia memperbolehkan laki-laki asing ini masuk untuk menemui kembarannya.

"Yaudah masuk." Ucap Aletta pada akhirnya.

"Terima kasih." Ucap orang itu.

"Btw jangan formal banget. Pake lo-gue aja." Ucap Aletta.

"Oke." Jawab orang tersebut yang kemudian masuk ke dalam ruangan tempat Alea terbaring lemah.

Tak lama setelah orang itu masuk, Jaemin dengan santainya keluar dari ruangan Alea. Tentu saja Aletta bingung sekaligus khawatir karena Jaemin meninggalkan Alea dengan orang asing.

"Jaemin, kok lo keluar? Kalo Alea diapa-apain gimana?" Tanya Aletta.

"Ga bakal." Jawab Jaemin dengan santai.

"Lo tuh gimana sih?" Kesal Aletta.

"Lo bakal percaya dulu ga tapi." Jawab Jaemin.

"Apaan?" Tanya Aletta.

"...."









Tbc...

The Story of Us • Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang