↠004

103 24 21
                                    

✧༺🌸༻∞
Menghadirkan sang bunga indah ditengah musim gugur yang menyiksa, apa itu mungkin untuk dilakukan ?
✧༺🌸༻∞

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun.

Menanti sesuatu yang tak pasti, mengantungkan kertas harapan pada dahan bambu, memohon untuk dikabulkan oleh sang dewa.

Akan kah sang bunga indah yang hadir ditengah musim gugur itu kembali, akan kah keajaiban akan terjadi, sang waktu hanya tertawa pada harapan yang tak mungkin terkabulkan.

"Wah kita bertemu lagi [name]-chan~"

"Apa lagi mau mu ?" Ucap sang gadis pada kaoru tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.

"Tidak ada sih, oh iya aku ingin mengembalikan sapu tangan mu~" ucap kaoru duduk kursi cafe disebelah gadis itu sambil menyodorkan sapu tangan berwarna [your fav color] Milik sang gadis.

"Terimakasih" ucap sang gadis dengan nada datar nya.

"Hei hei apa yang kau baca itu?"

"...."

"Jangan abaikan aku dong [name]-chan" ucap kaoru meminta atensi dari sang gadis.

"Haah apa mau mu cepat katakan"

"Aku hanya ingin mengobrol dengan [name]-chan itu saja— tunggu jangan pergi" belum selesai kaoru berucap sang gadis sudah beranjak meninggalkan kaoru, tentunya kaoru yang menyadari itu langsung mengejar [name] yang sudah beranjak keluar cafe.

"Hei [name]-chan maafkan aku" ucap kaoru yang sudah berhasil mensejajarkan dirinya dengan sang gadis.

"Seharusnya aku tetap mengabaikan mu" bisik sang gadis namun tetap bisa didengar oleh kaoru.

"Heee [name]-chan jahaat~"

✧༺🌸༻∞
Raut Wajahnya yang lembut menghapus segala kesedihan, menggantinya dengan kehangatan.
✧༺🌸༻∞

Di temani deru-an khas ombak yang nyaman untuk didengar, lagi-lagi kedua insan ditakdirkan untuk bertemu oleh sang waktu.

"Kau benar-benar selalu menangis ditempat ini ya"

"!!?? [Na....name]-chan !!? Sejak kapan kau ada disini ?!"

"Menurutmu ?" Ucap sang gadis sambil duduk disamping sang pria yang kini sibuk menghapus jejak airmatanya.

"Ahaha~ benar-benar tidak keren aku malah kepergok menangis oleh seorang gadis"

"Memang nya apa yang salah dari menangis ? Bukankah semua orang berhak untuk menangis ? Menangis tidak membuat siapapun menjadi tidak keren" Ucap [name] tersenyum lembut sekilas pada sang pria kemudian mengalihkan pandangannya kelautan luas.

"Sepertinya kau benar, seharusnya aku tidak menganggap nya seperti itu" ucap kaoru memejamkan matanya untuk menikmati hembusan angin laut yang membelai lembut helaian rambutnya.

"Lautan yang menyembunyikan sejuta misteri namun tetap terlihat sangat indah dan memukau, tampak sepertimu" bisik kaoru sangat pelan, namun ia tak menyadari sang gadis yang masih bisa mendengar perkataan nya tersenyum dengan semburat merah di pipinya yang tidak terlalu kentara.

✧༺🌸༻∞

Rasa rindu yang tak dapat disampaikan, perpisahan yang tiba-tiba, tanpa sempat mengatakan selamat tinggal sang waktu memisahkan kedua insan yang telah ia pertemukan.

Seorang pria berdiri didepan bambu dengan banyak gantungan kertas warna-warni berisi permohonan.

Ia memperhatikan satu kertas yang baru saja ia gantungkan, kertas itu bertuliskan.

'semoga kita bisa bertemu lagi'

455 word
❒Yuki Supriadi❒

Janjinya up siang tapi tetep up malem haha maap dah kebiasaan
( ;∀;)

Yaaa 2 chapter lagi (人 •͈ᴗ•͈)

Tanabata [H.KaoruxReader] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang