Part 1

1.5K 193 20
                                    

Keesokan harinya, mereka berangkat ke sekolah bersama.

"Kenchin semangat! Siapa yang sampai sekolah lebih dulu bakal ditraktir yang kalah!"

"Oi, kau start lebih dulu!"

Draken dan Mikey memang berandal kecil yang sangat kuat di distrik ini, kemampuan bertarung mereka sangat terkenal bahkan sampai keluar distrik. Ada banyak geng berandalan yang ingin mereka bergabung tetapi Mikey selalu menolak.

Dia berkata, "Untuk apa jadi anak buah pengecut itu? Kecuali mereka menerimaku sebagai ketua baru aku setuju."

Namun pada akhirnya mereka tidak masuk ke dalam geng mana pun karena ketua geng sudah keburu marah mendengar kata-kata songong Mikey lalu perkelahian meletus dan selalu saja Mikey dan Draken yang menang. Keduanya tidak terpisahkan dan menjadi duo yang terkenal. Meski mereka jago berkelahi, Draken dan Mikey masih anak sekolah yang baik. Mereka bahkan hampir tidak pernah membolos kecuali Mikey membujuk Draken membolos bersama hanya karena dia bosan.

"Sttt, Kenchin!" panggil Mikey berbisik, dia tersenyum ketika Draken menoleh ke arahnya. "Aku bosan~"

Draken sudah tau maksud dari perkataan Mikey memutar bolanya matanya tetapi dia tidak mengindahkannya lagi.

Namun Mikey tidak menyerah, dia melempar buntelan kertas ke kepala Draken.

Satu lemparan, Draken masih sabar.

Dua lemparan.

Tiga lemparan.

Empat, lima....

"Berhenti, bodoh!" teriak Draken tidak tahan lagi.

Teriakannya sukses membuat guru killer di depan menyuruh Draken untuk keluar dari kelasnya tapi Draken tidak sendiri karena Mikey ikut mengakui kesalahannya agar dihukum bersama Draken.

Draken menghela nafas saat dia dan Mikey duduk bersama di kursi depan kelas. Anehnya, Mikey tidak merasa keberatan sama sekali dihukum malah terlihat riang seperti biasa.

Tunggu, itu tidak aneh untuk orang absurd seperti Mikey.

"Draken."

Mendengar nama Drakennya dipanggil, Draken terkesima. Jarang Mikey memanggilnya seperti ini.

"Ada apa?" Dia menoleh dan mendapati ekspresi riang Mikey.

"Ayo kita ke atap! Aku ingin bertarung denganmu."

Draken terdiam sesaat sebelum akhirnya tersenyum, "Tentu."

Sementara itu, di sisi lain, berandalan kelas 3 sudah berkumpul di taman belakang sekolah. Ada sekitar selusin dari mereka. Tampilan mereka sangat beringas, seperti siap untuk bertempur.

"Bos, aku lihat ada Mikey dan Draken di atap!"

Lelaki yang disebut Bos itu menghisap rokoknya, lalu meniup ke wajah temannya. Dia mengangkat wajahnya, "Di atap?"

"Iya, sepertinya mereka dikeluarkan dari kelas."

Mendengar itu, Bos mereka melempar rokok ke tanah lalu menginjaknya.

Salah satu dari anak buahnya melirik lelaki itu, "Kau tidak berniat menyerang mereka sekarang, 'kan?"

"Bos, ini masih jam seko-"

Bugh! Tamparan melayang mengenai perut seseorang.

"Persetan dengan jam sekolah! Apa kebencianku padanya bisa ditunda begitu saja, hah?!"

"Mikey sialan! Aku akan membunuhnya!"

*****

"Hah...hah..." suara nafas ngos-ngosan Mikey dan Draken bergantian di atap sekolah. Keduanya bermandikan keringat dan luka lebam di wajah. Tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mengeluh atas luka-luka tersebut, hanya senyum puas yang tercetak di wajah mereka.

Stop Flirting me! [Draken x Mikey aka Drakey] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang