Part 2

1.4K 168 79
                                    

Di hari libur Nasional, Draken mengendarai sepeda kesayangannya menuju kediaman Mikey. Hari ini tempat kerja paruh waktunya juga libur jadi Draken bisa dengan senang hati bermain bersama Mikey. Dia dan Mikey sudah janjian akan bersepeda hari ini tetapi saat dia menghubungi Mikey tadi pagi, anak itu sama sekali tidak mengangkatnya. Dalam hal ini, Draken sudah bisa menduga kalau si Cebol itu pasti tengah tertidur.

Saat dia tiba di depan apartemen Mikey, seorang wanita cantik berambut blonde membukakan pintu.

"Ken, silakan masuk dulu!"

Draken mengenal wanita ini, beliau adalah ibu dari Mikey. Dia tersenyum hangat, "Baik, Tante!"

Orangtua Mikey sangat jarang tinggal di rumah dan hari ini kebetulan mereka ada disini. Begitu Draken duduk, ibunya Mikey menyodorkan banyak makanan pada lelaki jangkung itu, membuat Draken kewalahan.

"Tante, sudah cukup, aku sudah sarapan tadi," tolak Draken, sopan. Ibunya Mikey selalu memperlakukan Draken sangat baik, terkadang lebih baik daripada Mikey.

Tentu saja, bagi ibu Mikey, Draken itu tidak seperti anak-anak sama sekali. Mari kesampingkan dulu tinggi Draken yang seperti titan. Dari segi sikapnya, Draken itu dewasa dan mandiri. Memikirkan ini membuat ibunya Mikey mendesah pelan, "Kenapa Mikey tidak sepertimu? Bayi itu bahkan hobi melepaskan celananya di umur yang sebesar ini."

Draken pikir itu lucu jadi dia tertawa. Dia juga tidak mengerti mengapa Mikey sangat kekanakan tetapi di sisi lain dia menyukai Mikey yang seperti ini.

"Coba kamu cicipi yang ini, Tante membawanya dari Turki!"

Draken mau tidak mau membuka mulutnya untuk menerima suapan ibunya Mikey.

Tiba-tiba saja, Mikey berdiri di hadapan mereka sambil menunjuk, "Kaa-san, jangan sentuh Kenchin! Dia milikku!"

Ibunya Mikey berdiri, menyahut anaknya, "Apa-apaan milikmu? Katakan itu nanti saat kamu memakai celana dengan benar!"

"Kaa-san..."

"Manjiro..."

Keduanya bertatapan dengan sengit, menyisakan Draken yang speechless berada diantara keduanya. Untungnya ibu Mikey memaling pandangannya dan mengalah pada anaknya.

Dia bertanya pada Draken, "Kalian rencananya mau kemana hari ini?"

"Tidak pasti, Tante. Kami hanya bersepeda santai," sahut Draken ringan. Tiba-tiba Mikey menggoda ibunya lagi.

"Kaa-san mau ikut 'kan? Iya 'kan? Tapi tidak, aku hanya akan berdua dengan Kenchin~"

Draken menepuk jidatnya, dia sudah tidak tahan dengan interaksi ibu dan anak ini, kemudian Mikey tanpa aba-aba melompat ke pelukannya.

"Benar begitu, Kenchin?" ujarnya, dengan senyum yang memikat. Telinga Draken memerah, kenapa Mikey melakukan ini tepat di depan ibunya?! Kan Draken jadi malu!

Melihat anaknya menempel pada Draken, ibu Mikey yang tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya, "Kau lihat, Ken? Aku merasa beruntung kau mau berteman dengan bayi seperti Mikey. Jika tidak ada dirimu, mungkin dia sudah diculik om om pedo di luar sana."

Mikey menggembungkan pipinya, "Aku bukan bayi!"

"Kau bayi!"

"Aku bukan!"

Dua ibu dan anak itu sangat menggemaskan, Draken tersenyum menonton keduanya. Di tengah perdebatan itu Draken berkata dengan tenang, "Tenang saja, Tante. Aku akan menjaga Mikey."

Mikey tertegun saat tangan besar Draken mengusap surai blondenya tetapi detik berikutnya Draken menjerit.

"Sakit, Manjirou! Awas kau!"

Stop Flirting me! [Draken x Mikey aka Drakey] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang