03.

242 35 0
                                    

Penginapan, 07.58.

Namjoon menguap lebar diranjangnya, menunggu SeokJin yang sedang mengambil makanan diluar. Karena bosan ia memainkan game diponselnya, Namjoon menatap bayanganya dilayar ponsel. Mendapati warna hitam dibawah matanya membuat Namjoon sedikit tidak nyaman, Namjoon ingat sebab dirinya tak bisa tidur karena kepalanya terus mengulang percakapanya dengan Jungkook.

Namjoon menyenderkan tubuhnya, memikirkan tatapan dalam Jungkook dan wajah tampannya, ia menghela nafas merasa Jungkook ini sangat misterius. Entah darimana asalnya, baru sekali bertemu membuat Namjoon merasa sudah mengenal Jungkook bertahun-tahun. Bahkan ia merasa tubuhnya sudah terbiasa dekat dengan Jungkook, wajahnya membuat Namjoon mengingat sesuatu tapi entah apa itu. Namjoon tak bisa ingat, hanya samar-samar. Menjelajahi ingatan, ia sangat yakin tidak pernah bertemu dengan Jungkook tapi kenapa rasanya sangat familiar? Sampai tubuhnya bergerak dengan sendirinya, sangat akrap.

Namjoon mengetukkan jarinya di atas layar ponsel yang menampilkan tulisan 'game over' dari permainan yang dimainkanya, mematikan ponselnya Namjoon menatap linglung kedepan. Pikiranya pergi kemana-mana, menebak wabah apa yang sedang dibahas Jungkook semalam tapi tetap saja tak ada satupun jawaban benar yang bisa dilakukanya. Oh, ayolah ia memiliki IQ tinggi tapi tidak bisa menebak apa yang dibahas Jungkook? Menurutnya ini sedikit memalukan.

"Sorry lama, ya? Ini makananya. Cepet dimakan nanti keburu dingin."

Namjoon tersadar, menatap makanan hangat didepanya. Mengangguk dan mulai menghabiskan makanan yang dibawakan SeokJin Hyung.

Selesai makan Namjoon berjalan keluar dari penginapan, tak lupa membawa kamera yang digantungkan dilehernya. Menatap kerumunan turis yang bergerombol didepan penginapan, ia berpikir alasan kemarin tidak ada orang bukan para turis tahu tidak boleh keluar malam.

"Hei, Namjoon!"

Mengikuti arah suara yang meneriaki namanya Namjoon menoleh, melihat Jungkook yang berdiri sedikit jauh dari para turis tengah melambaikan tangan dengan senyum cerahnya. Mata Namjoon berbinar, melangkahkan kaki mendekatinya.

"Sudah lama berdiri disini? Apa kau menungguku?" Sedikit malu Namjoon menatap Jungkook.

"Tentu saja, itu karena kau sudah menyegelku ahahaha.."

Namjoon memutar matanya malas dan mencubit pinggang Jungkook membuatnya meringis.

"Berhenti membahasnya, apa kau sangat ingin aku menggigit diseluruh tubuhmu? Dari atas sampai bawah!" Namjoon membuka mulutnya dengan mata melotot dan tangan yang seperti cakar mencoba terlihat seram.

"Kau terlihat seperti anjing, ngomong-ngomong kau juga ingin menggigit yang bawah ini?"

Namjoon berkedip, mengikuti arah pandang Jungkook kebawah dengan bingung hanya melihat kaki Jungkook yang memakai sepatu dan tanah. Namjoon mengangkat kepalanya menatap kosong Jungkook.

"Yang bawah ini, jika dipegang akan sekeras batu, menatap keatas, dan menyemburkan lahar putihnya!" Jungkook tersenyum lebar, menatap Namjoon dengan tatapan menggoda.

Namjoon terdiam sesaat sebelum membulatkan matanya dengan wajah memerah. Ia menoleh kekanan dan kekiri mendapati tidak ada yang mendengar ucapan vulgar Jungkook membuat Namjoon lega.

"Mesum!"

Melihat Namjoon yang memelototinya dengan wajah merah membuat Jungkook tertawa, "Kok mesum? Aku hanya bertanya. Kau bilang dari atas sampai bawah."

"Berhenti bicara!" melihat Jungkook yang menggodanya membuat wajah merah Namjoon semakin merah.

Melihat Jungkook yang tak henti-hentinya tertawa membuat Namjoon semakin kesal, ia segera menerkam Jungkook meraih bahunya dan menggigit keras membuat Jungkook memekik.

Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang