Memeluk guling, Namjoon merajuk. Ia memalingkan wajah tak mau melihat muka tak bersalah Jungkook.
"Ada apa, hyung? Apa aku membuat kesalahan?"
Namjoon melotot marah saat Jungkook benar-benar tidak menyadari kesalahanya, ia memajukan bibirnya dan mendengus kesal. Tak ingin berbicara dengan Jungkook!
"Ini kan keinginan hyung yang meminta memegang tempat lain." gumam Jungkook pelan tapi masih bisa didengar Namjoon.
"Aku tidak menyuruhmu memegang benda pribadiku! Hanya berpindah tempat"
"Apa bedanya? Aku sudah menuruti kemauan hyung untuk berpindah tempat."
Melihat wajah polos Jungkook membuat Namjoon benar-benar geram, ia memegang bantal yang berada diperlukannya, tanpa ampun Namjoon memukul Jungkook dengan bantalnya membuat Jungkook berteriak. Bodo amat, Namjoon tak peduli yang penting ia bisa melampiaskan amarah!
"Aku hanya memegang tempat yang salah, hyung tak perlu segarang ini!"
"Ngaku, kau sengaja memegangnya! Dari awal kau tidak memiliki niat untuk memijatku!"
"Aaa... aku benar-benar serius ingin memijatmu!"
"Bohong! Jelas-jelas kau hanya melampiaskan nafsumu padaku!"
"Hyung, kau terlalu banyak berpikir! Aku tidak seperti itu."
Menghela nafas, Namjoon meletakkan bantalnya. Terlalu semangat memukul Jungkook membuat Namjoon kelelahan, "Aku lapar!"
"Aku akan memasak."
Namjoon mengerutkan keningnya, ia menahan Jungkook yang hendak bangun. "Apa tidak ada yang jualan makanan disini? Aku bosan memakan masakanmu."
Jungkook menatap jam dinding, pukul 8 malam. Tak terlalu malam untuk keluar pikirnya, ia pun mengangguk mengajak Namjoon makan diluar.
"Hei, bukankah kau memperingatiku jika tidak boleh keluar malam?" heran Namjoon melihat Jungkook yang begitu mudah menjanjikan makan diluar, tidak mempermasalahkan hari yang sudah gelap.
"Tenang saja, jika hyung bersamaku tidak akan ada bahaya apapun. Disini aku sangat kuat!" Jungkook mengangkat dagu bangga, melihat Namjoon yang bingung.
"Ayo keluar."
"Hum."
Berdiri diluar rumah Jungkook, Namjoon sedikit mengeratkan jaketnya. Sangat dingin, ia menatap seketar dengan penasaran. Tidak merasakan bahaya membuat Namjoon merasa sedikit lebih santai.
"Ayo."
Namjoon tersenyum melihat Jungkook yang menggandengnya dengan tangan kanan, dan tangan kiri yang membawa senter. Desa ini tidak memiliki lampu membuat Namjoon sedikit kesulitan melihat berjalan, berulang kali akan terjatuh karena tersandung membuat Jungkook merasa tak berdaya. Jungkook berjongkok mengkode Namjoon untuk naik ke punggungnya. Sedikit malu Namjoon menaiki Jungkook. Pelan-pelan berjalan dengan Jungkook yang menggendong Namjoon.
Namjoon yang menenggelamkan wajahnya dileher dingin Jungkook mengangkat kepalanya penuh rasa ingin tahu melihat Jungkook menghentikan langkahnya, ia menoleh melihat sebuah tempat makan kecil yang gelap. Terbuat dari kayu. Tanpa menurunkan Namjoon, Jungkook terus berjalan ke tempat makan itu dan duduk di dalam setelah menempatkan Namjoon ke kursi sebelahnya. Namjoon menatap sekeliling dengan bingung, sangat sepi dan gelap. Namjoon tidak melihat satupun pelanggan dan pelayan, hanya ada dirinya dan Jungkook. Duduk berdua ditempat makan sepi dan gelap membuat Namjoon bergidik, ia mendekati Jungkook. Sepenuhnya menempelkan tubuhnya ke tubuh Jungkook, Namjoon sedikit merinding merasakan suhu Jungkook yang sangat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Lain
FanfictionTentang Namjoon yang menyadari datang ke tempat yang salah berusaha mencari jalan keluar namun bukanya berhasil keluar melainkan ia semakin terjebak! ..... WARNING: - bxb, homo, gay, sesama jenis, bl. - jan sampek salah lapak, kakak. - baca aja d...