Part 01|Dasar Deno Sableng

30 3 8
                                    

Sepatu hitam ber-less putih milik seorang cewek itu baru saja melangkah masuk ke area sekolah.

Jari-jemari nya memegang erat buku-buku di pelukan. Senyuman itu terbit menyapa beberapa orang.

"Pagi Ayam!" teriak seseorang, sembari menarik ransel cewek itu dengan kuat.

Cewek yang memakai seragam putih abu-abu itu berbalik lantas melayangkan buku di tangannya.
"Cari mati lo!"

Radeno yang tak sempat mengelak, mengusap keningnya pelan. Ia menatap perempuan itu dengan tajam.

"Apaan Deno!" ujar si Cewek sarkas, tak kalah menatap Deno tajam.

Cowok itu melangkah perlahan, menipiskan jarak di antara mereka. "Hurayami, ayam peliharaan gw."

Deno beralih menarik ikat rambut Yami hingga membuat rambut cewek itu tergerai, ia lantas berlari seraya terkekeh.

"Dasar Deno Sableng!" teriak Yami membuat nya menjadi pusat perhatian.

Yami segera berlari mengejar laki-laki itu dengan wajah memerah. Ia makin mempercepat langkah tatkala Deno menoleh dengan menjulurkan lidahnya.

"Balikin ikat rambut gw, woii!" teriak Yami lagi dengan nafas ngos-ngosan.
Deno berbelok ke arah area kelas 11, ia masuk ke dalam kelas mereka sembari naik ke atas meja.

Yami yang berada di depan pintu kelas, menyipitkan mata memandang cowok itu. Jari telunjuknya terangkat menunjuk ke arah Deno. "Woi balikin sini! Lo liat rambut gw dah berantakan gini!"

Yami melangkah masuk, ia berdiri di depan meja tempat Deno berdiri di atas sana. Yami menggapai-gapai tangannya seraya menarik celana cowok itu.

"Woii! Lepasin celana gw! Lo gak bisa narik itu celana soalnya gw pakai tali pinggang hari ini, hahaha," ujar Deno dengan tawa di ujung kalimat.

Yami semakin geram, ia mundur menarik nafas sesaat lalu kemudian sebuah senyuman jahil terbit di bibirnya.
Cewek itu keluar dari kelas yang membuat Deno menautkan kedua alis. "Kemana tu orang?"

Baru saja mau turun dari atas meja sebuah suara membuat Deno membelalakkan mata.

"DENO!! SIAPA SURUH KAMU NAIK KE ATAS MEJA!"

Tatapan Deno beralih ke arah Yami yang sedang menahan tawanya.

"TURUN KAMU!!"

Deno bergegas turun. "I-iya Buk! Tadi ada laba-laba di sana," sahut Deno seraya menunjuk langit-langit kelas.

"Ngeles aja kamu! Sana bantu petugas piket bersihin WC!" titah sang guru.

Deno ternganga menatap guru itu tak percaya. "Masa harus bersihin WC sih Buk! Ya jangan lah."

"Gak! Sana cepat!" balas guru itu membuat Deno menghembuskan nafas pasrah.

Ia berjalan melewati Yami yang seakan sedang menertawakan nya dalam diam.

"Awas aja ya lo, YamiAyam!" bisik nya sebelum benar-benar pergi.

Yami puas tertawa setelah guru tersebut berlalu. Ia membetulkan rambutnya lalu masuk ke dalam kelas.

"Pagi Yami!" sapa seorang cewek yang berdiri di depan pintu kelas. Yami melambaikan tangan seraya tersenyum.

"Pagi juga Ce!" balas Yami.

cewe tersebut masuk di ikuti oleh seorang cowok di belakang nya. Yami menaikkan alis melambai ke arah cowok itu.

"Hay Gami! Cie bareng ya," seru Yami mengulum bibirnya. Cece menoleh dengan wajah memerah ke arah Yami.

Messy Puzzles(Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang