Bagian 31 (Gibran Pergi)

171 12 3
                                    

Assalamu'alaikum....

Gi mana nih kabar teman teman RamGib lovers.. 🥰

Maaf yah lama UP nya..

Kerjaan lagi numpuk trus harus bagi juga UP cerita yang lain.

Semoga teman teman sekalian masih setia nungguin cerita RamGib ini yahh...

Love all 🥰🥰😘

............................................... >

Selesai makan malam kami menuju ke kamar, bg gibran duduk di atas kasurnya sambil bersender, aku memperhatikan kamar bg gibran, kamar yang menjadi saksi bisu cinta kami, di kamar ini pertama kali kami saling mengungkap cinta kami dan di kamar ini pertama kali aku menjadi milik seutuhnya bg gibran.

Melihat gitar yang di mainkan bg gibran dlu nya yang bersandar di kursi kerja bg gibran, aku berjalan menuju gitar itu, seketika aku berhenti di depan gitar itu dan menangis..

Rama " Entah kenapa aku merasa tak akan melihat mu lagi bg, entah kenapa aku sangat takut dan sedih seakan kita tak pernah bertemu lagi. (Rama menangis)

Bg gibran beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju ku, dia memeluk dari belakang dengan erat dan menciun pipi ku.

Gibran " Ma.. Aku tahu ini berat buat kita ber dua, rasa khawatir dan sedih ku jauh lebih besar dari kmu ma, setiap detik aku khawatir akan dirimu nanti ketika kita pisah, rasanya hati ini hancur haru melihat mu menahan rindu dan tangis tanpa aku.

Aku hanya bisa menangis terisak isak dalam pelukan bg gibran, bg gibran juga menagis dgan memeluk ku erat.

Gibran " Jika aku pergi nanti dan tak kembali, aku mohon sama kamu ma, jangan pernah lupakan aku dan berhenti mencintai ku, karna aku tak akan sanggup jika kehilangan cinta mu, aku janji aku akan mencintai mu dan hanya kmu orang yang paling aku cinta selamanya, bahkan aku yakin tak ada seorang pun yang memiliki rasa cinta sebesar ini ma.

Tangis ku makin pecah dan aku bebalik memeluk bg girang dg erat, aku ingin tubuh ini, hati ini dan cinta ini hanya untuk ku dan selalau bersama ku, apa salah jika mencintai seseorang ya tuha, aku tak pernah memilih kepada siapa aku mencintai, aku tak memilih mencintai laki laki atau perempuan yah Tuhan, siapapun itu dan di mana pun dia aku bakal menyayangi nya sesuai dengan anugrah yang kau berikan kepada setiap manusia yaitu rasa cinta.

Izin kan aku mencintai bg gibran ya Tuhan, cukup dia saja bukan orang lain, aku hanya mencintai laki laki ini bisakah kau izin kan aku mencintai dia ya tuhan.

Kami ber dua larut dalam tangisan, malam yang terlihat cerah dan berbintang menjadi malam yang seolah menutup semua cahaya yang bersinar, bahkan sinar ku yang selalu menerangi ku yaitu bg gibran.

Gibran " Sudah kamu jangan sedih lagi, jangan biarkan aku melihat mu pergi dalam keadaan menangis ma, aku mohon aku tak akan snaggup melihatnya.

Aku pun menghapus air mata ku dan melebarkan senyuman ku.

Rama " Iya bg, aku ngk bakal nangis buat kamu.

Gibran " Kmu memang yang terbaik ma.

Rama " Bg, aku boleh minta sesuatu ngk?

Gibran " Minta apa ma?

Rama " Aku pengen denger kamu nyanyi lagi.

Gibran " Apapun itu buat kamu ma.

Bg gibran mengambil gitarnya dan duduk di kursi kerjanya, aku duduk di atas kasur dan tak berjauhan darinya.

Bg gibran mulai memainkan gitar nya dan melantunkan suara indahnya.

"Firasat......... "


Suana semakin sendu dan kamar ini di penuhi rasa cinta kami berdua, semua rasa gunda dan resah ku terbasuh oleh lantunan nada bg gibran yang mengungkapkan kalau cuma aku tempatnya kembali.

******************>

Hari ini adalah hari di mana jarak dan waktu seakan mulai berlaku dan menguji cinta dan kesetiaan. Hari keberangkatan bg gibran ke Surabaya dan menyisahkan jejak manis senyum serta kehangatanya.

Hujan gerimis seakan mengiringi langkah kepergianya, saat ini susana kamar mulai sedikit sempit dengan koper yg sudah terisi berbagaib perlengkapan pribadi.

Aku masih menatap bg gibran yang masih berkemas, suaranya nanyianya tadi malam masih terngiang di benaku dan memintanya untuk cepat pulang sesuai dengan lirik lagu itu.

Dia memakai kemeja rapi dan melipat lenganya yang memperlihatkan tanganya yang putih dan bayangan urat urat yang timbul.

Gibran " Kayaknya udah semua deh.

Bg gibran melirik ke arah koper nya sambil menempatkan kedua tanganya di pinggangnya, aku pun berdiri dan menghampiri nya.

Rama " Bg gibran juga harus memperhatikan diri dan kesehatan bg gibran di sana. (Sambiln merapikan kerah baju bg gibran yang sedikit berantakan)

Bg gibran tersenyum den membelai rambut ku.

Gibran " Bagai mana aku bisa hidup tanpa mu..

Bg gibran menyium wajah ku secara acak dan berulang ulang, sudah kayak anak kecil baru siap mandi trus pake bedak aja di cium kayak gtu.

Rama " Abis nih muka bg di ciumin kayak gtu.

Gibran " Biarin, kan kamu kesayangan aku.

Aku tersenyum dan berbalik mencium bg gibran, ciuman yang ku berikan tertata dan lembut, mulai dari kening, mata, hidung, pipi, dagu dan bibir merah bg gibran.

Rama " Nanti pas aku dapat cuti, aku bakal nysusul kamu ke Surabaya yah.

Bg gibran senang dan tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang rapi dan putih, dia memeluk ku dengan erat.

Rama GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang