Bagian 33 ( Karena Rama Cinta Gibran)

282 13 20
                                    

" Jawaaab Rama..... " Teriak Tika yang sudah emosi dengan rama.

rama tak berdaya dan cuma diam, dia gemetaran melihat amarah tika kepadanya, yang dia tau dia sekarang butuh gibran, tapi apalah daya gibran sekarang tidak bersamanya.

tika terus memukul rama yang sudah ter duduk di lantai dan hanya melindungi dirinya dengan kedua tanganya.

" m ma..maaf kak tika, aku sayang bg gibran.." 

air mata ramah sudah membasahi pipinya yang merah, tika tetap memukul tanpa henti serta menendangnya, hingga tika menendang kepala rama dengan keras.

seketika suara dengungan memenuhi telinga rama, rama kesakitan di kepalanya, sakitnya bukan main, ini sakit seakan kepalanya mau pecah.

rama merintih kesakitan sambil memegang kepalanya, perlahan rama mulai berbaring karena menahan rasa sakit di kepalanya itu.

" aaaaaa sakiiit..." 

rama berteriak kesakitan.

" jangan banyak alasan rama, kamu tuh dah buat aku kesal, kamu tuh harusnya ngk ada di dunia ini, dasar manusia menjijikan, mati aja sana "

" Apa salahnya kak, apa aku semenjijikan itu, aku cuma mencintai seseorang, bukan kah semua orang berhak untuk mencintai " rama mencoba berbicara dengan menahan rasa sakit di kepalanya.

" orang kayak kamu itu ngk pantas mencintai gibran, kamu itu menjijikan dan hina " bentak tika.

" Apa kah salah saya memiliki kebahagian saya sendiri, saya punya cinta yang tulus kak, cinta yang benar benar tulus, saya juga tak bisa memilih kepada siapa saya akan mencintai, selagi orang itu adalah kebahagian buat saya, saya tidak peduli dia siapa dan seperti apa, karena saya cinta, apa itu salah " 

isakan tangis rama mengiringi setiap kata yang keluar dari bibir rama, tubuhnya memang terluka tapi hatinya masih tetap teguh dan selalu menyimpan rasa cinta bg gibran.

" dasar najiss.. mending kamu tu pergi jauh jauh sana, jangan di sini jangan dekat gibran lagi kamu tuh pengaruh buruk untuk dia "

seketika tika hendak menampar rama lagi tapi tangannya di tahan oleh faris yang segera datang, dan mendorong tika menjauh dari rama, rama sudah tak kuat dengan sakit di kepalanya dan pingsan.

" apaa apaan sih ris, lu ngapain ngehalngin aku buat ngasih pelajaran manusia najis itu "

" jaga omongan kakak yah, jangan coba coba kakak nyakitin rama lagi, kalau ngk kakak berhadapan dengan saya "

melihat wajah faris yang begitu penuh amarah seketika nyali tika menciut dan dia langsung terdiam.faris mengangkat tubuh rama dan mengendongnya menjauh dari ruangan itu.

" kamu dah keterlaluan tika, ngk seharusnya kamu kayak gini, kamu itu sungguh menyedihkan " ucap arif yang juga ikut bersama faris tadi.

dan arif pun ikut menyusul faris dan rama meninggalkan tika seorang diri di ruangan itu dengan tampang depresi.

" aaaaaaaaaaaaa " teriak tika yang kesal dengan keadaan yg terjadi.

*********************************************************

Rama POV.

mata ku mulai terbuka perlahan, cahaya putih menyilaukan mataku, kepalaku masih terasa sakit tapi tak separah tadi.

" a.a aku di mana " 

" rama kamu jangan banyak gerak dulu, kamu di rumah sakit " 

aku tau itu suara faris, dia duduk di sebelah ku dengan wajah khawatirnya, dan aku juga melihat kak arif di sebelahnya.

Rama GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang