Bagian 32 ( Tanpa Gibran)

170 8 8
                                    

YEEEY... AKHIRNYA SUDAH SEKIAN PURNAMA CERITA RAMGIB UP JUGA..

MASIH PADA NUNGGUIN NGK NIH.

AYO SIAPA YANG KANGEN SAMA RAMA DAN GIBRAN

YAUDAH JANGAN LAMA LAMA LANGSUNG AJA KE CERITANYA.

********************************************************************************************

gibran " ma.. ginran berangkat dulu yah, mama jaga kesehatan disini, jangan terlalu capek yah ma.

mama " iya nak, kmu juga jaga kesehatan yah di sana jangan suka bergadang, makanya juga teratur yah nak di sana.

mama memeluk erat anak laki lakinya itu denga isakan tangis yang sudah tak terbendung lagi,melihat anak laki laki nya sematawayang itu yang sudah menjadi kepala keluarga bagi keluarga bang gibran.

dan gantian sekarang bang gibran memeluk adik perempuanya yang manis itu. intan juga tak kala terisak tangisanya dalam pelukan bang gibran. oh tuhan aku sungguh merasa begitu bersalah telah memisahkan keluarga kecil ini, salahku karena bang gibran melindungiku.

aku yang dalam mode mewek dan tak menghiraukan orang orang dibandara yang lalu lalang entah mereka melihat ku atau tidak aku tak peduli, yang ku tahu sekarang adalah aku sangat berat hati melihat bang gibran pergi.

gibran " hai jagoan, jangan nangis malu di liatin orang lewat.

canda bang gibran yang menghampiriku berdiri memisah dari mereka sebelumnya.

aku cuma mematung sambil berkaca kaca melihat bang gibran yang sudah berdiri tegap di depan ku.

gibran " kmu tuh dah besar, jangan buat aku makin berat buat pergi rama, kmu mau aku peluk apa aku cium? " sambil mengacak ngacak rambut ku.

rama " cium..? kmu sudah ngk waras yah, bisa di gebukin masa kita.

bang gibran langsung memeluk ku dengan erat.

gibran " makanya jangan nangis sayang, klw liat kamu nangis aku jadi pengen nyium tau." bisik bang gibran.

sontak itu membuat ku bergidik geli, bang gibran sukses membuat ku tersenyum dengan ulahnya itu, haah, apa bisa aku hidup tanpa mu bang gibra? aku ingin ikut dengan mu bang gibran.

rama " aku ngak sanggup ditinggal kmu bang, aku ngk sanggup harus menghadapi hari hari tanpa mu.

gibran " ma, denger aku yah " bang gibran melepas pelukanya dan menatap ku.

gibran " anggap ini ujian untuk cinta kita yah ma, kamu pernah baca novel cinta kan, semua kisah cinta itu pasti ngk bakal selalu mulus, akan ada selalu ujian yang akan di lewati nantinya, dan sekarang ujian untuk cinta kita ma, dan kamu harus percaya kalau kita bisa membuat kisah ini jadi happy ending sesuai dengan janji kita dulu.

rama " apa aku sanggup bang untuk ngelewati ujian ini.?

gibran " kamu yakin ngk sama cinta yang udah kita jalani selama ini, kamu yakin ngk sama aku.

rama " aku yakin banget bang..

gibran " aku juga yakin ma, dan ngk ada yang bakal bisa misahin kita selain maut ma.

bang gibran kembali memelukku dengan erat.

rama " jaga kesehatan di sana yah bang, sering sering kabarin aku.

gibran " iya pastinya.

kami pun berjalan menuju mama dan intan yang sudah menunggu didepan pintu bandara.

gibran " peswat gibran udah mau berangkat, gibran pamit dulu yah ma.

mama " iya nak, hati hati jangan lupa doa.

Rama GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang