4.

10 1 0
                                    

Deg

Deg

Deg

Deg

Deg

"Lisa, ini...". Lirihku sangat pelan, apa yang kulihat ini hanya khalayan ku saja atau. Dadaku, dadaku teremat kuat rasanya sakit hingga ingin menangis, sumpah demi tuhan aku tak ingin mempercayai barusan yang kulihat.

Sangat menyakitkan, air mataku tak terbendung merasa sesakit ini lihatlah aku sekarang aku menangis, pria yang cengeng.

Aku berjalan tergesah menuju motor dan melajukannya.

Sesampai dirumah aku masih sesegukan menangis, kenapa tangisanku sulit berhenti.

"Taehyung~aa kau sudah pulang, apa menyenangkan pestanya?, hey kau kenapa?".

"Oh yah pestanya menyenangkan. Bu aku bau aku akan keatas mandi, jangan khawatir". Memalingikan wajah sambil berbicara, suara ku agak tebal efek menangis.

___________________________________

Author Pov

Suara sesegukan seorang pria yang patah hati mendominasi ruang, kecil tapi tetap dapat didengar. Diluar mulai mendung apa hari paham, bahwa saat ini ia sedih?. Kepalanya tak berhenti mengulang kejadian yang mematahkan hatinya itu, rasanya sakit sekali.

Ia tahu betul ini resiko mencintai dalam diam, hati akan selalu tertampar akan kenyataan yang pahit. Ia berusaha untuk melupakan sejenak tapi tak bisa kepalanya penuh akan kesedihan.

Dia, Taehyung memilih untuk istirahat, tidur maksud ku, tidur selalu membuat merasa lebih bertenaga dan bersemangat.














Minggu.

3 hari setelah kejadian yang membuat  Taehyung patah hati, ia mulai baikan tidak segalau di hari pertama, walau ia masih kepikiran dan hatinya masih sakit.

Hari ini libur waktunya semua orang bersantai dirumah, tapi kali ini ibu dan ayah mereka ingin pergi ke acara kantoran. Mereka pergi siang, tersisah 2 kakak beradik dirumah sekarang.

"Panas sekali AKH, enaknya minum yang dingin2". Jungkook.
Menuruni tangga tujuannya adalah kulkas, ia meneguk soda berjalan menuju ke kamarnya kembali.

Jungkook tak sengaja melihat di jendela penjual somay saat menaiki tangga, kebetulan ia berpapasan dengan Taehyung.

"Hyung noh, ada somay kesukaan hyung mau beli gak?". Jungkook.

"Gak". Melewati begitu Saja.

"Loh, kenapa? Tiap somay lewat pasti Hyung beli?".

"Yah kali ini gak aja". Jawab Taehyung.

Jungkook benar benar heran, beberapa hari ini Taehyung benar benar cuek, biasanya dia banyak bicara dan suka mengganggunya tapi sekarang dia tampak aneh, jarang senyum, bicara, tidak tampak lesuh sih cuman, dia terlihat seperti pria cold di novel2 karena sikap cueknya.

"Ada yang mengganggu mu hyung?, kau tampak aneh beberapa hari ini ?". Tanya penasaran Jungkook.

"Tidak ada apapun". Jawab Taehyung menatap penuh pada adiknya, kemudian beranjak menaiki tangga melewati adiknya.

Secara tiba2 Jungkook menahan pergelangan Taehyung, Taehyung berhenti dari langkahnya dan menoleh.

"Ceritalah pada ku, atau ibu, dan ayah, jika hyung ada kesulitan?". Jungkook

"Sudah kubilang tidak ada yang perlu kau khawatir kan". Jawab Taehyung santai. Taehyung melepas genggaman adiknya ingin beranjak naik. Namun Jungkook kembali meraih, ia benar2 penasaran mengapa kakaknya terlihat sangat dingin sekarang, ia yakin ada masalah.

"Katakan saja hyu--".

"Tidak kah kau mendengar, hyung mu ini baik baik saja". Ucap Taehyung menekan setiap katanya, dengan sedikit senyum diwajahnya.

Jungkook terkejut dengan posisinya.

"Satu satunya masalah ialah dirimu". Ucap terakhir Taehyung dan naik ke kamarnya, tentu dengan sedikit senyum.










Jungkook terdiam tercengang, kakaknya memang pernah marah tapi ia tak pernah melihat Amarah yang seperti ini. Itu cukup mencekam, apa yang Taehyung katakan membuat nya bingung, apa ia melakukan kesalahan?.

Jungkook seharian itu banyak melamun tentang perkataan Taehyung, Jungkook terus mengoreksi dirinya apa ia melakukan sesuatu yang salah, apa Taehyung bersikap berbeda karena nya?.

______________________________________

Senin

Senin, adalah hari yang sangat padat untuk para pekerja kantoran tidak terkecuali kampus hari ini, jadwal padat hari ini, Mahasiswa siswi dipastikan akan sangat sibuk, itu sebabnya mereka kebanyakan benci Senin.

Seperti Jungkook kali ini, jam kedua sudah selesai dan tugas kembali bertumpuk, ini cukup memberatkan dirinya.

"Jungkook". Seru Lisa berdiri didepan kelas Jungkook.

"Lisa, kenapa dia?". Batin Jungkook. Segera beranjak dan menghampiri wanita tomboy itu.

"Ada apa?". Jungkook

"Begini, jadwal latihan club dance ingin diubah sesuai kesepakatan para mahasiswa siswi yang mengikuti, aku butuh seseorang untuk membantu ku menyusun semuanya sesuai rencana, bisa kah kau membantuku?". Tanya Lisa jelas.

"Hmm, boleh boleh saja sih". Jawab Jungkook menpertimbangkan.

"Tapi setelah semua kelas selesai baru aku bisa bantu". Tambah Jungkook.

"Tentu sampai jumpa dan makasih". Ucap Lisa.

"Hmm Jungkook m, aku ingin bicara sedikit tentang Hyung mu, dia kenapa? dia terlihat aneh akhir akhir ini Jungkook, kau tahu dia kenapa?". Tanya gadis tomboy dengan nada yang serius.

Jungkook cukup kaku diberi pertanyaan seperti itu tiba tiba.

"Menurut ku tidak ada yang aneh, mungkin itu cuman perasaan mu saja". Ucap Jungkook agak cuek.

"Tidak mungkin!, Taehyung benar benar aneh sekarang, tidak seperti Taehyung yang dulu kurasa". Pendapat Lisa.

"Mungkin Taehyung Hyung seperti itu karena kebanyakan tugas kali". Terkekek sedikit.

"Baiklah kalau begitu aku pergi, jangan lupa setelah selesai kelas temui aku ditaman kita akan mengerjakannya disana". Dibalas dengan anggukan oleh Jungkook.

"Bye". Ucap Lisa berlalu mengedipkan satu matanya kearah Jungkook.

Freeze....



"manisnya". Batin Jungkook tanpa sadar.

"Kau jatuh cinta yah bocah?". Goda Jin muncul tiba tiba. Dibalas dengan pukulan dipunggung lebar seorang Kim Seok Jin.

"Awuuuu, sakit Bocah". Mengadu kesakitan.

"Eh ngantin yuk kook". Jin

"Yaudah ayok". Balas Jungkook santai.

TBC.
Yg pnsran scene taekook kpn?, sabar yack, ad proses. Nulisny pendek" tp di usahain sring up klo klian suka ;^).
Bye"

ᴄᴏɴꜰᴜꜱᴇᴅ [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang