Part 4

356 29 3
                                    

❗Attention Please❗
This chapter contains 18+🔞
Please reader discretion❗
Thanks.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau masih marah?" Tanya Luhan tak suka, karena Sehun terus menahan lengannya. Sehun hanya diam. Lalu Sehun menarik lengan Luhan menjauhi taman dan pintu rumah sakit tersebut menuju parkiran mobil.

"Sehun! Sehun! Lepaskan aku! Sehun! Hei! Sehun! Lepaskan aku! Kau membuat tanganku sakit! Sehun!" Ujar Luhan berseru marah karena Sehun tak kunjung mendengarkannya. Sehun terus menarik Luhan hingga mereka sampai di parkiran, tepat disamping mobil milik Sehun.

"Kau kenapa Sehun? Ada apa denganmu? Apa kau sakit? Ada yang terluka? Atau ada lagi yang mau kau katakan padaku? Kau bisa mengatakannya dengan cara yang baik. Bukan menarikku seperti ini. Itu menyakitkan untukku. Ditambah lagi kau tidak mendengarkan perkataanku. Sebenarnya kau kenapa Sehun-aaa" tanya Luhan yang tak habis pikir dengan kelakuan aneh Sehun.

"Tidak ada." Ujar Sehun berusaha tak acuh.

"Astaga Sehun. Kalau begitu, ayo kita kembali ke ruangan Kyungsoo. Dia masih membutuhkan aku disana." Ujar Luhan hendak kembali ke ruangan Kyungsoo. Namun Sehun telah lebih dulu menahan tubuh Luhan. Sehun meletakkan kedua tangganya di kedua sisi tubuh Luhan sehingga Luhan terperangkap dalam kungkungan tubuh Sehun yang lebih tinggi darinya.

"Ayolah, Hun. Bekerjasamalah, Kyungsoo masih belum terlalu sehat. Jangan menghalangiku seperti ini." Ujar Luhan memohon. Namun, Luhan tidak tahu apa yang Sehun sedang tahan sedari tadi, dan hal itupun meledak saat itu juga.

"Kyungsoo, Kyungsoo dan Kyungsoo. Mengapa kau begitu peduli padanya hyung? Dia sudah baik-baik saja sekarang. Kau tidak harus selalu ada didekatnya sekarang. Oh, atau kau ingin tidur dengannya? Kau ingin mendesah dibawahnya?" Sehun kehilangan kendali atas mulut dan akal sehatnya. Ya Sehun cemburu karena Luhan lebih peduli pada Kyungsoo.

"Sehun! Jaga ucapanmu!" Teriak Luhan marah dan menampar pipi kanan Sehun. Hal itu semakin menyulut amarah Sehun, membuat Sehun merengkuh tubuh Luhan ke dekapannya. Ia membuka pintu mobilnya dengan kasar. Sementara itu, Luhan berontak dalam pelukan Sehun.

"Lepaskan aku! Ugh! Pinggangku sakit Sehun! Lepaskan tanganmu! Kau menyakitiku! Lepaskan aku! Lepaskan! Sehun!" Ujar Luhan menggeliat tak karuan di gendongan Sehun. Namun semua teriakan Luhan tak dipedulikan oleh Sehun. Ia bahkan melempar tubuh Luhan sedikit kasar ke bangku penumpang bagian tengah. Hal itu membuat Luhan bergidik ngeri. Rasa takutnya semakin bertambah saat Sehun perlahan-lahan merangkak diatas tubuhnya membuat Luhan tak mampu melawan karena setelahnya, mobil Sehun dipenuhi dengan aroma anggur merah yang sangat kuat. Bau itu adalah bau feromon milik Sehun. Bau itu pulalah yang membuat Luhan yang berada dibawah Sehun kini diam membeku ditempatnya. Luhan benar-benar tak bisa menggerakkan badannya sesentipun. Yang mampu ia gerakkan hanya bola matanya yang berusa mencari-cari cara agar lepas dari Sehun yang sedang marah.

Bau feromon itu bercampur dengan perasaan yang tak mampu Luhan artikan. Kemudian, bau itu seperti mengintimidasi Luhan yang telentang di bawah Sehun. Tubuh Luhan menegang, ia juga merasakan panas disetiap bagian tubuhnya.

Sehun menatap manik mata Luhan yang berwarna coklat terang. Dirinya terbius oleh kejernihan mata Luhan. Cantik. Komentar Sehun setelah cukup lama terpaku dengan mata Luhan. Sehun menyeringai ngeri kearah Luhan membuat Luhan semakin takut, layaknya mangsa yang tengah tersudut oleh pemangsanya. Luhan benar-benar terlihat seperti rusa kecil yang tersudut oleh serigala lapar.

Mata Sehun fokus pada manik mata Luhan. Tanpa sadar, tangan Sehun beralih mengelus pipi Luhan yang halus dan bersih dari jerawat. Hal itu membuat pipi Luhan merona karena rasa panas yang timbul saat kulitnya bersentuhan dengan kulit Sehun. Tanpa Luhan ketahui, sentuhan Sehun membuat feromonnya ikut menyebar, dan tentu saja membuat Sehun semakin menggila dan hilang akal.

Half Omega [KaiSoo Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang