5. PJ DONG

7 5 0
                                    

Hiii

Emmm......

Nanti lihat dibawah ya, paling bawah, aku pengen ngungkapin sesuatu, terima kasih ya.

Udah sih itu aja.

Jangan lupa jaga kesehatan ya <33

Tetep semangat mejalani hidup yang penuh dengan drama ini :)

Happy Reading!

_______________

Aku ini pintar, cuma ketutup sama kelemotan doang sih - Rachel.

"RACHEL MOTOR KAMU IDAD SITA TITIK ENGGA PAKE KOMA... NANTI KALO ISI KOMA IDAD KOMA JUGA IKUTAN."

Setelah mengangkat panggilan itu Rachel & Jessi buru buru pulang ke rumah mereka.

Sesampainya disana sudah ada imom & idad Rachel, mereka menatap tajam putri beserta keponakan mereka bergantian.

Rachel & Jessi mengeguk ludah mereka sendiri karena ketakutan dengan tatapan tajam imom & idad Rachel.

"Jadi bener?" Tanya Rachel kepada imom & idad sambil menundukan kepalanya takut.

Hei dia cuma takut kepada orang tua-nya dan Tuhan ya!

"Kalo ngomong yang JELAS!" Gya berucap tegas.

"Motor Rachel disita?" Maksud Rachel untuk Gya yang tadi tidak mengerti ucapan gadis itu.

"Kamu pikir kita lagi bercanda?" Dan sekarang imom yang bertanya.

Jessi yang berada disamping Rachel meneguk ludah-nya kasar ngeri.

Dia berinisiatip pergi ke kamar-nya.
Tapi ucapan itu membuat-nya berhenti berjalan.

"Mau kemana tu." Ibu Jessi. Ya dia adalah wanita yang melahirkan Jessi namanya Anelis Dianabrae Van Der Leiden.

Jessi hanya menyengir kepada ibu tercintah-nya.

"Motor kalian berdua, kita sita!" Anelis menatap tajam keponakan dan anaknya.

Jessi melototkan matanya. "Tapi kan Rachel doang yang balapan"

Anelis menatap Jessi. "Kamu juga pengen balapan kan?" Tanya-nya.

"Iya sih" Jessi menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Pfft" Rachel berusaha mati matian untuk tidak tertawa saat situasi saat ini.

"Rachel" Imom (Megan) memanggil Rachel.

Btw kalian nyebutin Imom pake L atau I?

Sebenarnya dibaca 'imom' ya bukan 'lmom', pasti kalian bacanya lmom bukan imom, aku pake huruf besar pada kata Imom ya.

"Iya" Rachel menatap ibunya.

"Motor kamu kita sita ya"

Rachel membelakan matanya dan menatap ibunya tak percaya.

"Ya Tuhan, Imom kok gitu sih" Hampir saja dia menangis di tempat itu, dia tidak bisa hidup tanpa Tuan Pinkybel ya itu adalah nama motor Rachel, sungguh memalukan.

"Heh jadi cewek jan gampang nangis dong!" Idad berucap sambil memperlihatkan ototnya supaya memberi semangat untuk Rachel, dia tau bagaimana motornya disita karena dia juga pernah mengalami kejadian itu.

Jessi sudah berada di kamarnya dengan diam diam tanpa ketahuan oleh orang yang berada disana. Sangat licik.

"Tau ah kesel, bye beban keluarga" Dia berjalan ke kamarnya, belum sempat dia pergi dari ruangan itu dia ditarikan agak kasar oleh Noah.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang