Bitter Sweet - 2

1.2K 201 86
                                    

Heyy, i'm back 👋👋😂
Pada menikmati gak sama story yang ini?? Maaf buat para under 18. Disini gak cocok buat kalian, tapi kalo ngeyel gpp dosa tanggung sendri ㅋㅋㅋㅋㅋ

Okeyyy

👇

👇

Happy Reading

.
.
.












_


Kesibukannya dikantor berhasil melupakan persoalannya dengan Jennie. Sejak kecil Jisoo selalu kalah atau mengalah untuk Jennie. Jisoo yang teramat menyayangi Jennie tidak pernah sanggup jika harus didiami Jennie, maka jika dalam keadaan seperti ini Jisoo akan mengalah walau tidak yakin masalah apa yang terjadi, Jisoo hanya selalu ingin Jennienya nyaman.

Bunyi klik ketika seseorang berhasil membuka pass Apartemennya.

Seolah sudah tahu Jisoo hanya menunggu di atas sofa dengan laptop yang berada dipangkuannya.

Dan benar saja, Jennie datang dengan paper bag sedang yang diletakan diatas meja tepat didepan Jisoo lalu gadis Model itu duduk berhimpitan dengan Jisoo. Jennie mendengus, sesaat setelah wajahnya menilik isi didalam laptop Jisoo. Grafik, tulisan, angka-angka berpresentase, oh ayolah itu semua hal yang tidak Jennie pahami dengan baik.

“Kenapa kau masih bekerja juga saat dirumah?”. Ada nada tidak suka. Jennie ingin waktu Jisoo hanya untuknya jika mereka sedang bersama.

Jisoo tersenyum manis, menarik lembut kepala Jennie dan dijatuhi kecupan ringan diatas pelipisnya

“Aku tidak bekerja sayang, ini hanya mengecek bahan untuk meeting besok pagi”. Jisoo menutup laptopnya dan meletakkannya diatas meja, kemudian pandangannya fokus pada satu-satunya gadis yang teramat dicintainya, tubuh keduanya saling menyerong berhadapan.

Rambut coklat Jennie yang terurai dan sedikit jatuh diatas wajahnya membuat Jisoo berinisitip merapihkannya, tangannya dengan lembut membawa helai rambut Jennie kedaun telinga sang gadis.

“Aku minta maaf untuk kemarin malam, aku memang suka melakukan apapun tanpa bertanya padamu”. Ucapan Jisoo terdengar menyesal. Dia menangkup pipi Jennie yang sangat disukainya.

Jennie yang merasa paling bersalah, namun tidak bisa mengatakan apapun hanya tersenyum kecil dan mengecup singkat bibir hati Jisoo.

“Iya aku tidak masalah. Aku hanya terlalu lelah kemarin dan kau bersikap seenaknya”. Balasnya

“Aku beruntung ada Mommy yang selalu membuat hubungan kita lebih baik”.

“Dan aku lebih beruntung, karena Mom sudah melahirkanmu hingga aku bisa memilikimu”. Keduanya tersenyum sebelum pandangan Jisoo jatuh pada bawaan Jennie yang mengeluarkan aroma sedap

Chikin?”. Jennie mengangguk pasti. Dan Jisoo bergerak cepat untuk membokarnya, satu Box Chikin dengan dua kaleng Beer dingin. Jisoo tidak menginginkan makanan apapun jika sudah ada menu ayam dihadapannya.

Jisoo yang terlalu antusias sampai membawa tubuhnya duduk diatas karpet, tidak memperdulikan ucapan Jennie yang memintanya kembali ke atas sampai akhirnya Jennie yang memilih ikut duduk dibawah dan membuka satu kaleng Beer untuknya sendiri.

Uhukkk

“Pelan saja, aku tidak akan merebut Chikinmu”. Jennie memberikan minumannya pada Jisoo seraya tangannya menepuk-nepuk punggung Jisoo

Bitter SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang