Bitter Sweet - 15

1.2K 189 39
                                    

Haiiii, anjir lama gak update hehe.. maaf ya temans 🙏🙏

Bukan gak mau update, tapi emang sumpah lagi gak ada feel nulis sama kopel disini, jujur nih ya lagi tercekokin adek" aespa. Terlalu banyak fandom jadi suka oleng kemana" 😅😅

Lagi terjiminjeong-jiminjeong akutuh ..


Ini part yang pendek !!



Happy Reading
.
.
.















_

Seketika Jennie mendorong kasar tubuh Lio, hingga membuat Pria jangkung itu terdorong membentur penyangga tangga.

Jennie melayangkan berkali-kali pukulan pada tubuh Lio dengan wajah yang dipenuhi amarah. Wanita cantik bermata mirip kucing itu seakan kehilangan kendali, membuat Lio cukup kewalahan dengan pukulan-pukulan Jennie, ya walau sakitnya tidak seberapa.

Sekuat apapun Jennie memukulinya, sekasar apapun ia mengumpatinya, ia tidak akan bisa mengembalikan semuanya. Jisoo membencinya kini dan karirnya diambang akhir semua impiannya. Hanya isak tangis sebagai tanda bahwa ia sudah benar-benar tidak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahannya.

Dan semua itu karena.. LIO !

"Harusnya kau tidak pernah datang, hikss.. harusnya kita tidak pernah bertemu, harusnya aku tidak pernah terjerat olehmu, harusnya.. h-harusnya, hikss...". Suara Jennie teredam akan isakannya, dadanya sudah sesak melihat Jisoo dan Rosé.


Hatinya memberikan perasaan sesal yang semakin hari semakin memukulnya. Mungkin, Tuhan sedang menunjukan karmanya, ia sudah begitu sakit melihat kebersamaan pria yang dicintainya bersama gadis lain, sedangkan dirinya tidak pernah berfikir akan perasaan Jisoo ketika dirinya bermain dengan Lio.


Ini terlalu sakit .

Melihat Jennie yang begitu hancur membuat Lio tidak tega namun disisi lain ia juga sedikit marah karena, Jisoo membuat Jennienya seperti ini.


"Berhenti memikirkannya. Apa kau tahu aku juga hampir gila karena kau tidak ada kabar".


Jennie mendorong Lio sekali lagi, menatap tajam pria dihadapannya.


"Kau tahu ? Kau adalah penyesalan terbesar dalam hidupku. Ya, seandainya, seandainya saja aku tidak begitu bodoh menyambut perasaanmu, aku akan baik-baik saja bersama Jisooku".


"Jisoo! Jisoo! Jisoo! Apa kepalamu hanya ada pria sialan itu. Dia sudah membuangmu apa kau masih akan bersujud padanya ag--".


"YA AKU AKAN BERSUJUD DAN MENCIUM KAKINYA JIKA ITU BISA MEMBUATKU MENGEMBALIKANNYA. AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN UNTUK MENDAPATKANNYA LAGI, DAN KAU?! LEBIH BAIK HILANG DARI HIDUPKU SIALAN!".

PLAKKKK !


Suara tamparan itu menggema diantara anak tangga darurat, menghentikan teriakan Jennie yang memicu kemarahannya semakin besar.


Jennie?


Dia jatuh terduduk ditangga dengan sudut bibir yang terkoyak karena kerasnya tamparan Lio. Ia menunduk merasakan perih juga coba mengendalikan emosinya.

Wajahnya terlalu banyak menerima tamparan sekarang.

Bahkan setelah menampar Jennie begitu keras, Lio tampak tidak menyesal.

Jennie tertawa miris namun cukup memilukan. Dia bangkit dan menatap benci pada Lio.

"Hubungan kita tidak ada lagi. Jangan pernah berfikir untuk muncul atau mendekatiku lagi. Aku menyesal!". Lirih Jennie sarat akan kebencian, kemudian meninggalkan tempat sempit itu dengan langkah gusar.


























Bitter SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang