Ada sedikit pengumuman nih, kayaknya mulai next part, aku gak bakal sering update. Coz, aku udah mulai kerja ada waktu senggang kalo pas libur.
🙏🙏🙏
Happy Reading
.
.
.____
Sudah hampir sampai dimana mobil mereka terparkir, tapi kenapa Jisoo tidak juga muncul, bukankah tadi dia mengejarnya. Jennie menghentakan kakinya semakin kesal karena ternyata Jisoo tidak coba membujuknya.
Dia masuk mobil menunggu Jisoo datang namun sampai sekitar sepuluh menit tidak ada tanda bahwa Jisoo akan datang.
"Apa-apaan sih Jisoo". Sungutnya kesal.
Coba menunggu sedikit lagi tapi malah sebuah pesan dari Jisoo yang mengatakan bahwa dirinya sudah pulang lebih dulu, dan tentu saja hal itu semakin memicu kekesalan dalam diri Jennie.
Wanita itu beralih kebalik kemudi dan segera pulang.
Bahkan selama perjalanan pulangpun Jennie tidak bisa menahan kekesalnnya. Dia menambah lajunya tidak peduli jika jalanan sedang ramai.
"Berangkat bersama, kenapa pulang sendiri-sendiri, -- hey Jennie-ya Mom sedang bicara kenapa tidak sopan".
Mendengar langkah gusar, Jessica mengalihkan pandangannya dari Tab nya dan mendapati sang putri sudah pulang. Namun ternyata seruannya, Jennie hiraukan begitu saja.
Jessica berfikir mungkin anaknya itu sedang dalam keadaan tidak baik, jadi dia kembali melihat-lihat desain dalam Tab nya.
Jennie memasuki kamarnya namun Jisoo tidak ada kemudian dia memasuki kamar Jisoo dan menemukan Jisoo dengan satu botol anggur yang tinggal setengahnya. Kepala pria itu mendongak terpejam dengan bersandar pada punggung sofa. Jennie masuk lebih dalam dan menemukan banyak foto bertebaran diatas meja kaca, dengan mata yang sudah memanas Jennie meraih satu foto yang menampilkan dirinya tengah berciuman dengan Lio didalam mobil.
Seketika itu pula, si wanita kucing kalang kabut, wajahnya memerah dipenuhi ketakutan. Berbagai pikiran buruk berdesakan untuk saling mengompori.
Dilihatnya Jisoo yang sudah cukup kacau, bahkan Jisoo sama sekali tidak repot untuk membuka matanya meskipun sadar akan kehadiran seseorang. Dan hal itu semakin menambah kegusaran dalam diri Jennie
Langsung, Jennie bersimpuh disisi Jisoo, matanya yang memanas tidak perlu waktu hingga membuat air matanya mengalir deras. Diraihnya tangan Jisoo dengan keadaannya yang bergetar “J-jisooo..” Lirihnya penuh takut.
Jisoo tidak tuli untuk tidak mendengar suara tak asing itu, namun untuk pertama kalinya Jisoo merasa sakit mendengar suara itu.
Semua gambar yang dilihatnya terus berputar dikepalanya, tidak sedikitpun memberi jeda, padahal dadanya sudah sesak menahan semua kemarahannya.
Dia, pria Kim tetap diam memejamkan matanya menahan cairan hangat yang mendesak keluar, hatinya tidak bisa lagi dikatakan utuh. Seribu kalipun dia berpikir, dia tidak mampu menemukan alasan Jennie berselingkuh. Semuanya? Dia merasa sudah berjalan dijalan yang benar untuk membahagiakan Jennie lahir dan batin. Tapi lihat.. Jennie malah mengkhiatinya..
“S-sayang mmaafkan aku..”. Remasan tangan Jennie yang bergetar tidak akan mengubah apapun. Gadis itu sudah sukses menghancurkan hatinya.
Luka ini memang tak berdarah, tapi sakitnya bahkan lebih mengerikan ketimbang luka yang berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet
أدب الهواةMenikahimu adalah tujuanku sampai kapanpun, tapi aku tidak tahu saat ..... Aku mencintai pria berbibir manis ! Mature. Angst. GenderSwitch. Lime. Blackpink Area !