bagian 16

2.9K 279 41
                                    

☀️ mau kemana kau, ini sudah malam di mana otak dan fikiranmu sementara suami dan anakmu ada di rumah,

" Ayo lah BI aku hanya keluar sebentar nanti juga pulang ok,

☀️ Ayy seharusnya kau pikirkan anak mu, aku tidak habis pikir di mana pikiran mu, kalo saja ken yang berada di posisi mu, aku jamin ken tidak akan meninggalkan anaknya malam-malam ini' ken juga tak akan membiarkan aku kelaparan dia selalu menyiapkan makanan dan keperluanku walaupun aku tak pernah melihatnya, tapi kau,,

" apa-apaan si kamu bi beraninya kamu sebut dia disini,,dia hanya laki-laki bod,,

☀️ Tutup mulut mu itu, ken jika dia ada di posisimu, dia tidak akan meninggalkan anaknya malam-malam begini aku muak denganmu aku tidak akan tidur di rumah' lebih baik aku pergi dari sini muak aku melihat wajahmu,

" BI kamu kemana aku akan keluar jaga Dina,

☀️ Kau jaga saja anak-mu sendiri aku pergi' aku tak peduli,

" bi dia juga anakmu,,

**********

Bian pergi meninggalkan istrinya, dia tidak habis fikir dengan istrinya orang yang dia bela mati-matian orang yang dia pilih dan dia yakini kalo dia yang terbaik bisa seperti itu, ini kah yang dulu mantan istrinya rasakan rasa sakit dan kecewa, bodoh sekali dia bisa melepaskan seseorang yang sangat baik dan mencintai-nya dengan sangat tulus


Sekarang dia pergi atas kebodohan-nya, apa yang bisa dia lakukan selain menunggu takdir jika suatu saat nanti dia bisa di pertemukan oleh mantan istrinya yang dia sia-siakan mungkinkah ken mau bertemu dengannya walaupun hanya sekedar berpapasan saja,

..
..
..
..

Bian memasuki rumah yang dulu ia tinggali bersama mantan istrinya itu' rumah itu Masi terawat sangat rapih dan bersih karena setiap harinya ada maid yang membersihkan-nya' bian tidak berniat menjualnya atau menyewakan-nya
Karena rumah itu lah yang menjadi kenangan yang tersisa yang bisa ia nikmati miris memang' tapi itu pilihannya dulu,

Semua tempat di bersihkan kecuali kamar mantan istrinya' tidak ada yang boleh masuk kesana Bian bahkan membiarkan kamar itu seperti semula' saat mantan istrinya pergi terakhir kali-nya bahkan Bian tidak mengganti apapun karena Bian ingin menghirup aroma dari mantan istrinya' Bian bahkan tidur di sana memeluk bantal dan guling yang di pakai mantan istrinya dulu,

Telat memang semua yang Bian lakukan' tapi hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengobati rasa rindu-nya terhadap mantan istrinya itu' sekali lagi karena kebodohan-nya membuat penyesalan yang begitu dalam membuat hatinya sesak setiap kali ia datang kerumah itu,

Bayang-bayang mantan istrinya yang sedang memasak membersihkan kamar-nya, menyiapkan baju dan menyiapkan keperluan kantor-nya terekam jelas dalam ingatan-nya,

yang tidak pernah ia sentuh sedikit pun
Sekarang apa itu semua tidak ia dapatkan dari istrinya tidak samasekali' bahkan saat Bian meminta dibuatkan kopi saja hanya marah-marah yang dia dapat' yang istrinya pikirkan hanya penampilan dan kesenengan semata,

Bahkan mantan istrinya tidak pernah memikirkan penampilan-nya ia malah sibuk mengurus rumah tangga dan suaminya tidak sekalipun ia melewatkan' kewajibannya sebagai istri meskipun ia juga kerja ia melakukan-nya dengan iklas meski tidak pernah di hargai sedikit pun sudah jelas-jelas ken adalah laki-laki tapi ken melakukan itu dengan sangat baik,,

Memang benar seseorang akan terasa berarti saat orang itu sudah tidak lagi di samping kita' yang lebih parahnya ia sudah menyerah atas cinta-nya karena terlalu lelah menahan rasa sakit itu..

Bian tidur dalam pelukan guling mantan istrinya itu menyesap wangi sang mantan istri walaupun sudah 5 tahun Masi tercium walaupun tidak sepekat dulu' Bodoh memang itulah yang terjadi itu semua karna kebodohan yang pernah ia lakukan' ia tidak yakin jika suatu saat nanti ia bertemu mantan istrinya,

apakah Mantan istrinya mau bertemu dengan-nya..

Jika suatu saat tiba dan takdir mempertemukan ia secara tidak sengaja ia akan bersikap seolah-olah ia tidak pernah saling kenal bahwa ia berkata bahwa ia tidak akan bepikir kalo ia pernah ada satu ikatan pernikahan' ntah bagaimana nanti apah Bian siap tinggal waktu yang menjawab-nya

Atas kebodohan-nya lah itu semua terjadi, bahkan rasa sakit itu tidak sebanding dengan apa yang dia rasa saat ini dengan apa yang di rasa mantan istrinya dulu.......

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hahahha ayo kita blskan dendam Ken kita buat Bian nyesel dulu oke habis ituh kita bikin emosi lagi siap" chapter berikutnya menguras emosi
Jangan lupa vote komen nya

  PENYESALAN DAN KARMA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang