[Y]oung

326 57 15
                                    


Cerita ini fiktif, dimohon untuk tidak membawa karakter ke dunia nyata.


_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf untuk  seminggu yang lalu," ujar laki-laki bersurai hitam kecokelatan tersebut untuk mengawali pembicaraan. Butuh keberanian yang besar saat menatap gadis di depannya, apalagi membahas kejadian itu.

Gadis dengan ikatan ponytail itu menggeleng pelan, "Itu udah berlalu, dan itu kesalahan kita. Gak usah dibahas lagi ya," pintanya.

"Kalau ada-"

"Hyunjin," sela Yeji.

"Ini bukan hal sepele Ji, kamu-"

"Hyunjin stop. Aku ngehubungin kamu bukan untuk masalah itu."

"Kalau bukan itu, terus apa?"

"Aku capek, capek sama hubungan kita yang toxic," ujar Yeji jujur.

Deretan kata itu cukup sebagai kalimat pembuka, Hyunjin tau kearah mana pembicaraan ini akan berujung, mau tidak mau harus diterima. "Aku capek kita selalu nyakitin satu sama lain, kamu juga ngerasain hal yang sama kan?  kamu bisa jujur saat ini juga," sambung Yeji.

Taman ini indah, tapi tidak dengan pertemuan mereka kali ini. Seminggu yang lalu, mereka melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan, terbuai oleh suasana hanya semakin mempersulit keadaan.

"Semua ini menyiksa, kita pun masih mementingkan diri sendiri. Semakin kesini, kita semakin menjauh," ujar Hyunjin. Ia mengepalkan tangannya, tidak bisa menerima semua ini tapi Hyunjin tahu Yeji-nya tersakiti. 

Jika hubungan ini dipertahankan lebih jauh lagi, itu hanya akan menyiksa mereka. 

"Let's break up."

Itulah kalimat yang meluncur serempak dari bibir mereka, membuat mereka saling memandang dengan mata membulat.


---


"Bisa kamu jelasin ji?"

Setelah lama terdiam, Yeji beranjak dari duduknya lalu melangkah perlahan melewati Hyunjin yang masih memandangi dirinya.

Hyunjin tak tinggal diam, ia ikut berdiri, menyusul langkah kaki Yeji. "Ji, kejadian enam tahun yang lalu. Jangan bilang kamu?" Mata Hyunjin menatap khawatir ke arah Yeji.

Srek

Mengingat kejadian itu selalu berhasil membuat Yeji terdiam, tapi itu kesalahan mereka. Mereka melakukannya dalam keadaan sadar, apa boleh buat. Itu kebodohan terbesar yang pernah Yeji lakukan, tapi dia tidak menyesali hal itu. 

My Last ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang