Satu

258 16 2
                                    

Mereka adalah alpha.

Ruangan itu penuh. Disibukkan dengan latihan pelantikan Sang Kapten. Pasukan alpha akan memiliki kapten baru. Dia muda. Dia tampan. Rahangnya tegas, tatapan matanya bagai elang. Dari kharismanya, dia layak disebut kapten atau bahkan jendral.

Namun di sana, Sang Kapten hanya memandang ke arah luar. Tatapannya tajam namun sulit diartikan

"Sedang apa?" suara sahabatnya menyadarkannya.

Hiruk Seoul di penghujung hari memang tak ada duanya.

Yang ditanya tetap memandang lurus. Yang bertanya ikut memandang lurus.

Keduanya diam. Pikiran mereka lebih berisik

"Besok aku akan dilantik", pemilik mata elang angkat suara. Sahabat disampingnya tersenyum tipis. Masih memandang ke arah Seoul

"Kau akan memandang lebih luas. Bukan hanya Seoul tapi Korea" pandangannya mulai beralih. "Apa kau siap?"

Tak ada jawaban. Helaan napasnya terasa berat, namun rahangnya mengeras dan tatapannya menajam.

Sahabatnya tahu apa jawabannya.

"Kim Taehyung, bersiaplah. Besok adalah harimu. Satu kali seumur hidup. Sumpah untuk negaramu. Korea mu"

"Aku tahu. Aku memang dilahirkan untuk hari itu, Park". Dia berlalu pergi. Meninggalkan lelaki bermarga Park itu seorang diri memandangi Seoul
____________________________________

Mereka adalah alpha.

Tanpa mereka ketahui, bahkan tak seorang pun tahu. Alam semesta juga sedang bekerja untuk menunjukkan misteri dan keagungannya. Tanpa mereka tahu dan tak seorang pun tahu, Tuhan merangkai suatu garis takdir bagi mereka.

그들은 시작이다
____________________________________

Seorang pemuda membereskan tumpukan kertas di mejanya. Mesin ketik dan tangannya sudah bekerja keras hari ini. Jubah putih kebanggaannya masih berada di kursi. Pemuda itu memandang ke luar. Di sana nampak lenggang. Tidak berisik, kepalanya yang berisik.

Selamat, anda lulus.

Kalimat itu seakan bermetafase menjadi rangkaian paragraf panjang di kepalanya.
Dia muda. Tatapannya teduh namun tajam. Kharismanya luar biasa, berbakat dalam banyak hal.

Tangan pemuda itu menggenggam satu gulungan surat bermaterai, khas surat Dinasti Joseon.

Pandangannya sulit diartikan

Tanpa mereka ketahui, hari itu -di garis waktu yang berbeda- semesta mulai bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa mereka ketahui, hari itu -di garis waktu yang berbeda- semesta mulai bekerja.








The Oath | Twilights Of 1935 [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang