Lima

135 6 2
                                    

Note : Chapter ini sedikit panjang


twilight in his eyes

Ruangan itu penuh ukiran dengan tirai-tirai yang mengelilinginya. Di luar ruangan, ada beberapa prajurit yang berjaga sebab Tae sedang berbaring di atas sebuah nakas.

Terhitung sudah 2 kali dirinya pingsan hari ini dan dia menyadarinya, cukup memalukan.

Sebenarnya, Tae sudah sadar beberapa menit yang lalu namun dia tetap memilih memejamkan matanya.

Dirinya mencoba berpikir keras namun tidak menemukan jawaban atas semua kejadian yang menimpanya.

Pertanyaan yang entah ada jawabnya atau tidak itu riuh dikepalanya.  Berisik.

Di mana ini? Bermimpi kah? Apa yang terjadi? Apakah semua ini nyata? Apakah aku bisa kembali? Apa yang menyebabkan semua ini? ... atau inikah dunia setelah kematian?

Tidak ada pertanyaan yang bisa dijawabnya, bahkan oleh dirinya sendiri dan bahkan orang-orang yang ada di sini.

Tae menghela nafas kasar hingga ia mendengar langkah yang mendekatinya. Dirinya mulai was was tapi hatinya mengatakan untuk membuka mata

Duh, apalagi ini. Tae sudah lelah dengan perbedaan di dalam dirinya sendiri.

Ketika matanya terbuka, ia melihat temaram matahari yang masuk di sela-sela tirai. Cahayanya membentuk jalur cahaya yang membuat ruangan berwarna kekuningan. Indah memang, namun sangat asing baginya

Tae bangun dan mencari pemilik langkah kaki yang mengusiknya. Namun, dia melihat tumpukan kertas dan menemukan tulisan di salah satu ujungnya

1932년 7월 (Juli 1932)

Taehyung yakin ini adalah petunjuk yang benar walaupun terakhir dia ingat melihat papan di tahun 1832. Aneh, tapi dia memilih percaya pada apa yang baru saja dilihatnya. 

Tetap saja, hampir 1 abad dari masa ku, batinnya lemas

"Tuan Muda" kata seseorang yang membungkuk di hadapannya. Tae melihat sekeliling, memastikan bahwa benar salam itu untuknya

Tae menganggukkan kepala ragu dan pemuda dihadapannya berdiri dengan wajah yang masih menunduk

Tae sangat asing dengannya tapi dia seperti pernah melihatnya.

Di mana ya, batinnya

Keduanya diam, Tae bingung harus berbuat dan mengatakan apa. Sedangkan pemuda di depannya masih dalam posisinya

"Em halo, kau sedang apa?" akhirnya Tae memecah keheningan. Tapi setelah beberapa detik mencerna keadaan, Tae yakin apa yang baru saja diucapkannya adalah hal bodoh.

Tolonglah Taehyung, yang benar saja

"Salam, berbicara lah"  Tae membenarkan nada bicaranya, berharap caranya benar untuk membuat pemuda itu berbicara

"Syukurlah anda telah sadar, Tuan Muda. Tuan harus banyak beristirahat untuk menjaga kesehatan. Tuan hanya mengalami syok ringan sehingga beberapa kali mengalami penurunan kesadaran" kata pemuda di depannya

Entah mengapa Tae tersenyum kecil. Lucunya pemuda itu masih dengan posisinya, tanpa menatap Tae.

Jika dilihat, pemuda itu lebih muda darinya. Tae merasakan kharisma dari pemuda dihadapannya.

Suara pemuda dihadapannya itu menenangkan.

"Terima kasih" balas Taehyung dan pemuda itu mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Oath | Twilights Of 1935 [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang