Seminggu tinggal dengan keluarga kandungnya,setidaknya ia mengerti sifat-sifat mereka.Seperti keras kepala,pemaksa,tidak suka dibantah,dan protektif.
Seperti saat ini,shiell tengah beradu mulut dengan drew.Ia ingin berenang namun dengan tegas drew menolaknya dengan alasan tak ingin shiell sakit.
"Dad ayolah,shiell cuma mau berenang"gerutu shiell menatap sinis drew yang tengah menge-check laporan perusahaan.
"Tidak boy"ucap drew santai,tidak memperdulikan shiell yang menatapnya sinis.
"Daddy"rengek shiell,drew menghela nafas kasar lalu menatap tajam shiell.
"Kamu tidak dengar apa yang daddy katakan?"tanya drew,menyanggah kepalanya dengan tangan kanannya sembari menatap tajam shiell.
"Shiell cuman mau berenang dad,lagi-"
"Hm?"sela drew,shiell menghela nafas kasar dan berbalik meninggalkan drew.
"Anak itu"gumam drew menatap punggung shiell yang menjauh.
Sedangakan shiell gini tengah menggerutu dengan wajah cemberut,ia sesekali menghentakkan kakinya dengan keras dan memukul angin dan juga tembok disepanjang ia berjalan.
Dug
"Auwh"ringis shiell mengusap dahinya,
"Lain kali hati-hati shiell"geram seseorang yang tak lain azel,bagaimana ia tidak geram jika shiell berjalan tanpa memperhatikan jalan,untung saja ia memblokir jalan shiell,jika tidak ia akan jatuh dari tangga.
"Maaf"cicit shiell,menunduk mengayunkan kakinya pelan.Azel menghela nafas,lalu mengusap rambut shiell.
"Kenapa hm?"tanya azel,menatap mata shiell yang jernih.
"Shiell mau berenang tapi daddy engga kasih"adu shiell mengerucutnya bibirnya,membuat azel gemas sendiri.
"Abang juga tidak membiarkanmu berenang"ucap santai azel dibalas delikkan.
Shiell berbalik dengan wajah cemberut namun belum ada selangkah berjalan tubuhnya sudah melayang.
"Abang"pekik shiell saat azel dengan santainya menggendong shiell didepan.
"Hm."sungguh shiell saat ini merasa sangat sangat kesal dengan makhluk didepan ini.
Saat tiba diruang keluarga terdapat mommy nya yang sedang menonton tv,sedangkan sela yang mendengar langkah kaki menoleh kearah tangga.
"Mommy"rengek shiell berjalan dengan muka kusut kearah sela,saat azel menurunkannya dari gendongan.
"Kenapa hm?"tanya sela gemas,
"Pengen berenang"melas shiell menunjukkan puppy eyes nya.Ia duduk disamping sela dan memeluk lengan kiri sela.
"Daddy memberi ijin untuk berenang?"tanya sela mengelus kepala shiell.
"Engga"lirih shiell menggeleng.
"Kalau begitu,mommy juga tidak"ucap sela menambah rasa kesal shiell.Dia langsung melepas pelukkan dilengan sela dan menonton tv yang masih menyala dengan bibir dimajukan.
Azel yang masih disana segera duduk disamping shiell dan langsung membawa kepala shiell ke dadanya.
"Abang ihh"kesal shiell menepuk lengan kekar azel.
"Azel jangan gitu,kasian adiknya"ucap sela melihat tingkah anak sulungnya.Azel langsung melepaskannya.
"Jangan tunjukkan wajahmu sperti tadi pada oranglain"ucap azel dengan suara rendahnya,shiell yang awalnya merenggut kesal berganti bergidik ngeri mendengar suara azel.
"Ishh."
Skip
Sore harinya shiell berada dikamar forza,mereka tengah bermain game.Saat forza baru pulang dari sekolah,ia tiba2 saja dikejutkan dengan abang imutnya itu yag tiduran di kasurnya.
"Ya kenapa dimatiin sih"gerutu shiell saat forza mematikan tv yang menyambung pada game.
"Jangan terlalu lama bermain game,itu tidak baik"ucap forza,
"Tapi bosen"rengek shiell menarik baju forza.
Forza yang melihat shiell merengek padanya menahan senyum,ia menggendong shiell dan menaruhnya diatas kasur.
"Tidurlah"ucap forza,bukannya tidur shiell malah menatap forza dengan kedipan yang menurut forza itu sangat menggemaskan.
"Ck,seharusnya aku yang menjadi abangnya,lihat dia begitu tampak menggemaskan dan tak cocok sebagai abang"batin forza.
"Engga mau"rengek shiell menggeleng ribut,
"Jangan seperti itu,kepalamu bisa pusing"ujar forza menghentikan shiell.Forza mengambil ponselnya yang ada diatas meja,ia berniat menyuruh maid membawa kan susu untuk shiell.
Tak lama datang maid yang membawa susu,seperti yang diperintahkan forza.Ia mengambilnya dan menyuruh maid itu pergi.
"Minum dulu"ucap forza,shiell yang memang haus segera meminum susu itu hingga tandas.Forza mengelap bibir shiell yang terdapat noda susu.
"Hoam."Shiell menggulingkan badannya membelakangi forza,dan benar saja beberapa menit kemudian dengkuran halus terdengar dari mulut shiell.
Forza membenarkan selimut shiell lalu mengecup kening shiell,
"Have a nice dream,little boy"lirih forza disertai kekehen kecil.
Little boy?
Memang benarkan,jika shiell little boy.Dibandingkan dengan yag lain tinggi shiell hanya sebatas pundak mereka.Tinggi mereka sekitar 187 cm sedangkan shiell hanya 170 cm.
Forza berjalan meninggalkan kamarnya dan membiarkan shiell tidur,saat di ruang keluarga ia bertemu dengan azel dan lio.
"Mau kemana?"tanya lio saat melihat pakaian forza yang rapi.Memang tadi forza sempat mengganti pakaiannya.
"Keluar"ucap forza singkat,
"Shiell?"tanya azel tanpa mengalihkan pandangannya dari tab.
"Ada dikamarku,dia sedang tidur"ucap forza,ia berjalan keluar tanpa mendengar jawaban dari abang-abangnya.
Tbc
See you next part
sorry pendek,hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHIELL✔️
Ficción GeneralTentang pemuda berusia 21 tahun yang terpisah dari orang tuanya dan harus berjuang hidup seorang diri.Mempunyai fisik dengan imun lemah membuatnya harus bedampingan dengan obat dan vitamin. Bagaimana jika ia bertemu dengan keluarganya kembali? Simak...