9

10K 792 11
                                    

"Daddy ihhh"rengek pemuda yang tengah duduk dimeja makan dengan bibir yang mengerucut.

"Udah sayang,makan dulu"ucap sela,pemuda yang tadi merengek tak lain yaitu shiell.

Shiell mengalihkan pandangan dengan wajah yang menempel di meja makan,Drew yang melihat itu menghela nafas kasar.

"Daddy tidak ingin kamu sakit"ucap drew datar,Shiell yang mendengar itu menatap drew dengan wajah kesal.

Hey,apa salahnya jika ia minta untuk dimasukkan club basket

"Ayolah dad,sebelumnya shiell baik-baik aja kan"ketus shiell.

"Shiell,berhenti merengek.Makan sarapanmu"celetuk azel yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.

"Ck"decak shiell.

Dimeja makan hanya ada drew,sela,azel dan shiell.Sedangkan forza sudah pergi ke sekolah dan lio ada acara kampus jadilah ia berangkat lebih awal.

Setelah selesai makan,shiell langsung pergi dari sana tanpa memperdulikan mereka.Drew dan azel yang melihat itu menghela nafas kasar.

"Ijinkan aja sih mas,daripada shiell ngambek"ucap sela,

"Tidak sayang,nanti shiell bisa sakit"ujar drew,lalu menyesap kopi.

"Yang dikatakan daddy bener mom,shiell punya imun yang lemah"tambah azel,sela menghela nafas,

"Mommy rasa shiell bisa ngatur waktu dengan baik,kalaupun engga bisa,kita bisa tegur dia nanti"ujar sela berdiri,

"Aku cuman engga mau nantinya shiell tertekan dan engga nyaman sama kita"lanjutnya lirih.Drew menghela nafas panjang,

"Akan aku pikirkan nanti."

Disisi lain shiell tengah mendumel didalam kamar,sesekali ia memukul tempat tidur.

"Ck,orang cuman mau itu aja masa engga boleh"dumelnya.

"Pokoknya kalau sampe engga diturutin awas aja,shiell mau ngambek aja"lanjutnya.

Skip

Malam harinya Shiell merencanakan aksinya untuk tidak berbicara dengan yang lain,terbukti selepas makan malam Shiell terus saja diam dan menampilkan wajah datar.

Drew yang tidak tahan dengan itu,menghembuskan nafas kasar.

"Shiell,"panggil Drew datar.Shiell tidak menjawab panggilan tersebut,membuat Azel geram.

"Kamu punya mulutkan?,"geram Azel.

"Ya punyalah,gak liat apa tuh mata,"batin Shiell.

"Sayang udah dong,jangan ngambek,"bujuk sela,

"Aku cuman mau itu aja,"akhirnya Shiell membuka mulutnya.Drew,Azel,lio dan forza mmenghela nafas panjang,mereka mengerti apa yang dimaksud shiell.

"Shiell dengar,daddy tidak ingin kamu sakit.Menurutlah pada daddy ini semua juga demi kebaikkanmu,"jelas drew datar.

"Daddy bener lho,kamu mau mommy sedih liat kamu engga mau nurut.Mommy juga engga mau shiell kenapa-napa,"ujar sela dengan raut sedih.

Shiell yang melihat itu menghembuskan nafas panjang,ia tidak suka melihat orang lain apalagi orang terdekatnya sedih hanya karenanya.

"Maaf,"lirihnya,beranjak dari sana menuju kamar.Sela yang melihat itu memasang wajah sedih.

"Kurasa dia perlu waktu untuk saat ini,dan aku yakin shiell pasti menuruti perkataan kita,"ujar lio.

******

Pagi harinya,Shiell sudah bangun dari limabelas menit yang lalu.Tapi ia tidak beranjak dari tempat tidurnya,shiell duduk dipinggir tempat tidur.

Ia beranjak dari sana berjalan keluar kamar,

"Mau kemana?,"suara bariton menyapa gendang telinganya,drew yang ingin turun untuk sarapan menghentikan langkahnya melihat shiell yang masih memakai pakaian tidur.

Drew mengeryitkan alisnya?

"Ada apa shiell?,"tanya drew melihat shiell yang menatapnya dengan wajah lesu dan seperti memelas?

"Maaf,"lirihnya memainkan ujung piyama yang ia gunakan.Drew mengepal tangan menahan gemas.

"Shiell akan nurut sama daddy."

"It's okay.Lain kali jangan diulangi,daddy hanya ingin yang terbaik untuk shiell"ujar Drew

"Sana cuci muka,setelah itu turun,sarapan"titahnya dibalas anggukkan.

Drew terus menatap punggung shiell yang menjauh dari pandangannya,dan setelah itu tak lama ia mengeluarkan smirk andalannya.

Dia rasa,dia tau kelemahan shiell untuk tidak menjadi anak pembangkang.

Setelahnya ia kembali mendatarkan ekspresinya dan berjalan menuju ruang makan



Tbc

Maaf ya garing,see you next part

DASHIELL✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang