08. second chance

44 8 1
                                    

Hujan turun dengan deras ketika aku masih berada di bus yang akan mengantarkanku pulang. di dalam bus itu aku menangis, bukan karena tak membawa payung tapi karena Seokmin yang kembali pada Yuju.

Jika dilihat, mungkin air mataku turun lebih deras dari pada hujan. Beberapa orang yang berada di dalam bus melirik kearahku. Tentu saja ini sangat memalukan tapi aku benar-benar tidak kuat untuk menahan tangisanku.

Layar handphoneku masih menayangkan foto Seokmin dan Yuju yang tengah bepegangan tangan seraya tersenyum lebar, Seokmin yang menyebarkan foto itu diakun media sosialnya.

Tentu saja tandanya mereka memang sudah kembali bersama tapi bagaimana dengan diriku?

Tanpa pikir panjang aku menelpon Seokmin dan lelaki itu mengangkatnya.

"Hallo, Sun hee?"

Suara lembut Seokmin membuatku kembali terisak, kupikir dia akan menjadi milikku.

"Sun hee? Apa kau baik-baik saja?" Seokmin bertanya padaku.

Dengan suara parau aku menjawabnya, "aku tidak baik-baik saja, Seokmin."

"Ada apa Sun hee? Kau menangis? Kenapa? Apa kau sakit?"

"Iya aku sedang menangisi kebodohanku sampai hatiku sakit. Tapi Seokmin apa kau kembali pada Yuju? "

"Iya, tadi malam aku mencoba menelponmu untuk memeberitahukan berita baik ini tapi kau tak mengangkatnya. Sun hee, seperti katamu Yuju kembali padaku."

Aku mencoba menahan tangisanku.

"Kau senang?" Tanyaku lagi dengan suara bergetar.

"Tentu saja ak-"

Aku langsung mengakhiri sambungan telpon meskipun Seokmin belum sempat menyelesaikan ucapannya. Bagaimana kau merasa senang sedangkan aku merasa kesakitan disini, seokmin.

Bus berhenti di halte dan aku turun meskipun hujan masih belum mereda, aku ingin segera sampai rumah.

Ketika pintu bus terbuka aku melihat seorang laki-laki berdiri di halte dengan payung berwarna kuning di genggamannya. Tadinya dia tersenyum namun sekarang senyumnya luntur ketika dia melihat wajah kusutku.

Lelaki itu sahabatku, Jun. Dia berjalan mendekat padaku seraya membuka payung dan aku turun dari bus.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Jun, dari awal aku memang sudah kalah jika saja kau mengingatkanku. Mungkin sekarang aku tak akan terlihat menyedihkan karena kalah untuk kedua kalinya."

Jun menariku kepelukannya, tentu saja dia tahu maksud dari perkataanku.

Aku dan Seokmin sudah menghabiskan banyak waktu bersama. Ada kalanya aku berpikir jika Seokmin sudah jatuh cinta padaku Karena lelaki itu selalu perhatian dan bertingkah manis padaku.

Nyatanya dia masih dikuasai oleh Yuju.

Second chance | Lee Seokmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang