Jarum jam sudah menunjukan ke arah angka sembilan dan saat itu aku masih mengerjakan tugas kampus di perpustakaan kota.
Aku memiliki tugas yang cukup banyak sedangkan deadline sudah dekat mau tak mau aku harus tancap gas untuk mengerjakannya supaya bisa selesai tepat waktu.
Perutku mulai berbunyi dan sadar jika aku bahkan belum makan malam, di lantai bawah ada kantin tapi aku terlalu malas untuk kebawah dan berencana akan makan setelah menyelesaikan satu tugas lagi.
Dikala sedang sibuk mencari jawaban di salah satu buku tebal yang teretak di meja handphoneku berbunyi ada telpon masuk dan aku langsung mengangkatnya karena yang menelponku adalah Seokmin.
"Hallo, Sun Hee." Seru Seokmin disebrang sana, aku tak kuasa untuk menahan senyumku ketika mendengar suara Seokmin.
"Hallo."
"Kau sedang apa?"
"Mengerjakan tugas, kenapa?"
"Ah sepertinya kau sibuk, aku tadinya ingin mengajak mu makan tapi kau juga pasti sudah makan mengingat sekarang sudah jam sembilan malam."
Mataku membelalak tentu saja aku kaget.
"Aku belum makan, sekarang juga aku sedang berada di perpustakaan kota temui saja aku disini."
"Baiklah, aku akan sampai dalam sepuluh menit."
Seokmin memutuskan sambungan telponnya namun debaran yang aku rasakan masih belum berhenti tapi aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku sehingga ketika Seokmin datang kami bisa langsung pergi.
Seokmin sampai setelah dua puluh menit kemudian, katanya tadi dia ke kantin perpustakaan dulu jadi lebih sepuluh menit. aku tertawa mendengar alasannya, tentu saja aku tak memperdulikan itu dan Seokmin datang dengan dua Cup Latte.
Sebenarnya tugasku belum kukerjakan semua, renanaku tak berjalan dengan lancar tapi tak apa aku perlu beristirahat juga setelah dua jam berkutat dengan buku, jadi kami langsung saja pergi keluar.
"Mau makan apa?" Tanya Seokmin.
"Apa saja." Jawabku.
"Malam ini dingin sekali, bagaimana jika kita makan Seollongtang (sup tulang sapi)?"
"Ide bagus."
Sekarang kami akan menyebrang dan aku dibuat terkejut ketika tangan hangat Seokmin menggenggam tanganku, bahkan dia terus melakukannya sampai ketempat makan, katanya tanganku dingin jadi mungkin dia ingin menghangatkannya.
Dijalan aku menemukan keberadaan Jun yang tengah memakan ramyeon di depan mini market bersama temannya, dia juga melihatku namun kami tak bertegur sapa tak lama dari itu Jun mengirim pesan pada ku.
Kau sedang kencan dengan Seokmin? Begitulah isi pesannya dan ya, aku juga berpikir seperti itu tapi aku tak ingin menanyakannya pada Seokmin mau benar atau tidak aku akan menikmati malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second chance | Lee Seokmin ✔
Fanfiction"Sepertinya aku hanya ditakdirkan untuk mengenalmu, bukan untuk memilikimu. benar kan Seokmin?"