Setelah pertemuanku beberapa hari yang lalu dengan Seokmin rasanya hari-hariku terasa hampa, aku tak semangat melakukan apapun, harapanku tentang akhir yang bahagia untuk kisah ku dan Seokmin sudah dijawab dengan jelas pada hari itu juga.
Dari awal aku memang tak punya harapan, jika saja dulu aku berani mendekati Seokmin, tidak hanya mencintainya dalam diam mungkin setidaknya aku punya banyak kenangan dengannya, meskipun Seokmin tidak menjadi kekasihku ya tak apa setidaknya aku pernah masuk kedalam kehidupannya.
"Sun Hee, kau tak bisa seperti itu terus, berhentilah mengharapkan sesuatu yang kau sendiri sudah tahu jawabannya." Ucap Jun yang sudah 4 tahun ini menjadi teman Curhatku.
Tentu saja Jun sudah kesal dengan aku yang terus berharap Seokmin itu akan membalas perasaanku.
"Dia bahkan tak ingin tahu keberadaanmu sekarang, setelah beberapa hari yang lalu kalian bertemu. Pasti dia juga tak peduli apa kau masih hidup atau tidak." Tambah Jun yang membuat ku mengangkat kepala yang sedari tadi aku tenggelamkan di lipatan tanganku, kami sekarang tengah berada di cafe ngomong-ngomong.
"Jangan berkata yang tidak-tidak, kau bahkan tak tahu bagaimana Seokmin itu." Ujar ku, Jun adalah tetanggaku dan SMA kami beda jadi dia tak pernah bertemu Seokmin, aku juga tak pernah menunjukan fotonya karena takut Jika suatu saat Jun bertemu dengan Seokmin dia akan membicarakan tentang perasaanku.
"Aku tahu, dia itu anak yang baik, mudah menangis karena memiliki hati yang lembut, memiliki senyum secerah matahari, memiliki suara yang indah dan cinta pertama dari Jung Sun Hee."
Jun begitu lancar mengucapkannya, ya tentu saja karena aku sendiri selalu menceritakan semua tentang Seokmin pada Jun. Kadang aku juga mengulang cerita yang sebelumnya pernah ku ceritakan, tapi Jun itu sangat baik dia tetap saja mendengarkan.
"Aku harus pergi."
Ibuku memintaku untuk membantunya membuat kue jadi aku harus bergegas tak memperdulikan Jun yang ku tinggalkan di Cafe sendirian padahal aku sendiri yang mengajaknya pergi.
Diperjalanan aku melihat Seokmin berjalan berlawanan arah denganku, aku mendadak gugup namun lelaki itu yang sepertinya sudah melihat keberadaanku langsung mengangkat tangannya dan tersenyum dia juga berjalan kearahku.
Seokmin memang selalu seramah itu.
" Mau kemana? " Tanyanya.
"Pulang, kau sendiri?"
"Aku ingin beli Cheese cake di cafe itu."
"Ah, Cheese cake disana memang enak."
Aku berharap bisa berbincang lebih lama dengan Seokmin, tentu saja aku punya segudang pertanyaan yang bisa dijadikan topik pembicaraan yang bagus dengannya tapi ya balik lagi apa dia mau menghabiskan waktu denganku?
"Benarkah? Aku jadi tak sabar ingin mencobanya, aku pergi dulu, sampai jumpa." Ucap Seokmin sebelum pergi.
Kami lagi-lagi bertemu dan aku kembali berharap bahwa akan ada kesempatan yang baik untuk aku dan Seokmin tapi dia bahkan sudah memiliki kekasih, mengingat itu membuatku ingin kembali menangis.
Yuju beruntung sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second chance | Lee Seokmin ✔
Fanfiction"Sepertinya aku hanya ditakdirkan untuk mengenalmu, bukan untuk memilikimu. benar kan Seokmin?"