03. second chance

52 11 0
                                    

Hari itu sebelum ke kampus aku sengaja berkunjung ke Cafe, tadinya aku hanya ingin membeli Latte dan Cheese cake namun aku malah mencari tempat duduk dan diam disana ketika melihat Seokmin dengan Yuju yang sepertinya tengah membicarakan hal serius.

Mata Seokmin mulai berair dan tangannya pun memegang tangan Yuju begitu erat, Dari tempatku duduk Aku mendengar Seokmin mengucapkan kata maaf berkali-kali.

Ingin sekali aku mendatangi Seokmin kemudian melindunginya karena aku tak bisa melihatnya menangis, namun jika aku kesana bisa saja aku hanya akan mengganggu atau bahkan memperumit masalah mereka sehingga aku memilih diam saja dan memperhatikan mereka.

"Yuju jangan tinggalkan aku." Ucap Seokmin seraya menyusul Yuju yang beranjak keluar dari Cafe.

Sebentar, apa mereka putus?

Aku ikut keluar dan berakhir dengan melihat Seokmin yang berlutut dengan tangisan yang masih saja belum berhenti, dengan cepat aku menghampirinya.

"Seokmin ada apa? Kau kenapa?" Tanyaku seraya ikut berlutut didepannya.

" Y-yuju, dia putus denganku. Sialan! aku memang benar-benar bodoh." Jawab seokmin dan dia tiba-tiba saja memukuli kepalanya dengan sigap aku menahannya.

Melihat Seokmin Hancur membuat hatiku sakit, bisa-bisanya Yuju membuang Seokmin begitu saja, aku bahkan sangat kesulitan mendapatkannya.

"Sudah Seokmin, tenanglah."

Aku menepuk-nepuk pundaknya karena aku ragu jika harus memeluknya, aku harap dia bisa merasa tenang.

"Sun Hee, a-apa kau pikir dia akan kembali padaku?"

Pertanyaan Seokmin itu membuatku tertegun, aku bingung harus menjawab apa karena hubungan mereka yang putus juga merupakan suatu kesempatan untuk ku bisa mendapatkan Seokmin.

Tapi untuk sekarang aku harus menenangkan Seokmin dulu aku tak ingin melihatnya tambah hancur dengan apa yang aku katakan.

"Kau orang yang manis dan baik Seokmin tentu saja dia akan kembali padamu, tunggu saja."

"Benarkah?"

Seokmin mulai tersenyum dan aku pun ikut tersenyum.

"Ya, sekarang hapus air matamu." Aku memberikan sapu tanganku dan dia menerimanya, kami berdua bangkit tidak lagi menjadi bahan tontonan orang yang melintas melewati kami.

Aku mendapat pesan dari temanku dia menyuruhku untuk segera ke kampus dengan berat hati aku harus meninggalkan Seokmin.

"Aku tak begitu tahu cara menghibur orang tapi kupikir Chesse cake bisa, jadi ini kuberikan padamu. Semoga setelah memakan ini kau bisa merasa lebih baik." Ucapku seraya memberikan Cheese cake favoriteku pada Seokmin.

Lelaki itu tersenyum lagi, " Terima kasih, terima kasih untuk semuanya."

"Sama-sama, sampai jumpa."

Aku berbalik dan berjalan menjauhi Seokmin, maaf Seokmin dengan kejadian ini aku juga merasa senang, aku yakin tahun ini aku diberi kesempatan untuk bisa mendapatkanmu, aku tak akan menyia-nyiakan waktuku lagi, aku akan bekerja keras.

Sial, aku tak bisa berhenti tersenyum.

Second chance | Lee Seokmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang