03: panas sekali epribadeh

284 40 2
                                    

Hari begitu panas.

Benar-benar panas sampai hawa sejuk AC tidak lagi terasa.

"Panas! Panas! Panas! Panas badan ini!"

"Hareudang~ hareudang~ hareudang~ panas, panas, panas~~"

Yang satu kepanasan sambil nyanyi lagu Nakal-G*igi, sementara yang satunya lagi lagu Hareudang-H*appy Asm*ara.

"Berisik-!"

Dengan sangat kesal Mizuki melempar bantal sofa tepat ke arah wajah Taufan dan Blaze dengan sekali lemparan dan ajaibnya tepat sasaran.

Gimana gak kesal ya, cuaca emang udah panas banget dan makin di panas-panasin sama dua makhluk aneh yang suka ngoceh. Mizuki auto emosi secara dia suka ketenangan bukan ocehan.

(Y/n) yang duduk di sofa bersamanya pun hanya bisa terkekeh melihat kelakuan mereka. Sembari menyeruput es teh manis buatan Gempa (y/n) mengalihkan perhatiannya pada para kakak laki-lakinya yang lain yang tengah berusaha membuang rasa panas disertai bosan.

Biasanya kalau panas emang suka bosan.

Mau main ntar keringetan, mau bobok tapi gak ngantuk soalnya gak ada hujan yang bisa bikin adem, mau masak mie hangat tapi panas-panas gini enaknya yang dingin-dingin.

Jadi serba salah, semua itulah yang di pikirkan oleh elemen bijak kita, Gempa.

Yetta sebagai yang paling tua walau cuma satu tahun, hanya mampu terbaring di lantai yang luas dan lumayan sejuk.

Kalian tahu mereka berada di mana?

Di kamar Gempa.

Entah apa sebabnya, namun kamar Gempa memang selalu menjadi tempat berkumpul yang paling terbaik apapun situasinya.

Setelah bermenit-menit terbuang sia-sia hanya karena cuaca yang di sebut panas, dan kebetulan es teh manis buatan Gempa habis tersedot masuk melalui tenggorokan (y/n) yang menciptakan rasa sedikit lega, gadis itu pun mendapatkan ide.

Itung-itung ilangin bosan dan panas.

"Mansion kita punya kolam gak?" Tanya (y/n) dengan polosnya.

"Punya, tapi udah rusak dan lagi diperbaiki" jawab Solar mengipas-ngipasi seluruh tubuhnya menggunakan potongan kardus bekas Aq*ua.

Padahal di sebelahnya ada kipas angin berdaya baterai yang lagi nganggur.

"Emang kenapa, honey?" Tanya Taufan dengan nada-nada manja menggelikannya.

(Y/n) lantas menggeleng, "gak papa, padahal tadi cuma mau ngajak mandi kolam bareng."

"Kalau gak rusak udah sejak awal abang bakal ngajak ke kolam belakang mansion," sahut Halilintar. 

Kemudian terjadi keheningan, akan tetapi tak lama setelahnya Gempa menjentikkan jarinya, membuat perhatian mereka tertumpu pada Gempa.

"Gimana kalau kita main perang-perangan air aja? Seru juga, 'kan" usul Gempa.

"Wah, boleh!" Girang (y/n), Faney, Anaya, Blaze, Taufan serta Thorn. Tampak mereka bersemangat dan berapi-api.

"Males," sambung Ice.

"Ntar mansion nya becek gimana?" Tanya Yetta.

"Gak bakal kok, selama mereka menjaga wilayah permainan" ujar Gempa tersenyum coretmenyeramkancoret manis.

Mereka meneguk liur masing-masing dengan susah payah. Yang Mulia Kanjeng Ratu Gempa sudah mengeluarkan kalimat dengan senyum mematikan.

.

Home sweet Home (Elemental X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang