[Mature Content]
Cinta semalam itu menyenangkan, Casa dan Vee merasakannya. Mereka sama-sama menikmati apa yang seharusnya mereka nikmati di atas ranjang ini.
Pertemuan absurd yang mengantarkan mereka pada titik menggelora ini. Berawal dari pertolon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I know what i want, and i go for it.
* * *
Jadwal Vee hari ini adalah menjemput Voxy pulang sekolah lebih dulu sebelum pergi melakukan perjalanan bisnis. Giordano meminta Vee untuk mengantarkan Voxy ke rumahnya agar ia bisa menghabiskan waktu dengan cucu kesayangannya.
Saat hendak turun dari mobil, ponsel Vee berdenting—satu pesan masuk dari Aurora bahwa wanita itu sudah menunggunya di rumah. Vee hanya membaca saja tanpa berniat membalas.
"Voxy—"
Vee berhenti sejenak, tatkala melihat Voxy tengah dikerubungi oleh tiga temannya. Rupanya teman Voxy ingin merampas sesuatu yang tengah putri Vee kenakan.
"Jepitnya bagus, boleh kuambil dan kusimpan saja? Kau pasti memiliki banyak, jadi jangan pelit." Voxy belum berucap apapun, namun jepit mutiara yang ia kenakan sudah diambil paksa oleh temannya.
Voxy menunduk takut, ia tak berani melawan karena tiga lawan satu. Seandainya saja dia sendirian, mungkin sudah habis di tangan Voxy. Harap-harap ayahnya segera datang untuk menjadi pahlawan di tengah teriknya cuaca siang ini. Voxy tak kuat dengan cuaca panas ditambah lagi ketiga temannya yang bersikap kurang ajar.
"Hai, teman-temannya Voxy," sapa Vee ketika berada di depan mereka.
Teman Voxy yang mengambil jepit tadi terpaku tak berdaya saat melihat sosok paripurna Vee. "OMG, you look so cool. I love it," pujinya terang-terangan.
Vee tentu saja terkejut, anak seusia putrinya terlihat begitu kagum saat ia menampakkan diri. Vee hanya tersenyum manis, pun mengundang si gadis untuk mengulurkan tangan. "I'm Kyrena Onzio, you can call me Kyrena."
Vee menanggapi dengan santai. Namun di dalam hatinya merasa geli, sebab Kyrena begitu centil layaknya wanita dewasa yang ingin menawarkan diri untuk lebih dekat dengan Vee.
Lagi-lagi akal busuk Vee terpancarkan. "Voxy, Kyrena, bisa ikut sebentar ke samping gedung? I have some gifts."
Kyrena menurut tanpa pikir panjang, bahkan Kyrena mengusir dua temannya untuk pergi lebih dulu dan dia lebih memilih mengikuti Vee.
"You were the one who broke the Voxy bag the other day, right? dan sekarang kamu ingin mengambil jepitannya?" tanya Vee dengan pandangan sinis. Kyrena terdiam.
Sekon berikutnya, Vee mengedipkan sebelah matanya sebagai pertanda bahwa Voxy sudah bisa melakukan aksinya sekarang—menonjok hidung Kyrena sangat keras hingga mengeluarkan banyak darah. Pun, Vee dengan cepat menyumpal hidung Kyrena dengan beberapa lembar tisu, meski bocah itu tengah meringis kesakitan.