06 | Afterthought

238 41 203
                                        

Whatever the circumstances, we must stick together

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Whatever the circumstances, we must stick together.

* * *

"Vee!"

Pria itu menolehkan wajahnya dengan raut terkejut, netranya menangkap sosok teman lama yang ingin ia jumpai sejak mereka lulus kuliah. Kim Jungkook datang dengan aura yang menawan, minusnya—jail dari dulu hingga sekarang masih dia pelihara.

"Biasa, macet. Jangan heran kalau aku terlambat," elak Jungkook dengan menggaruk belakang tengkuknya.

Vee memutar bola matanya. "Macet kok dua jam. Sejak datang sampai sekarang aku belum memesan apapun, pelayan di sini mulai sinis kepadaku!"

"Agaknya, awal pertemuan kita sangat buruk sekali. But, anyway, aku akan menetap di London untuk beberapa bulan ke depan."

"Tumben, bisa betah di sini? Kemungkinan peluang menetapmu hanya sebulan, lalu back to Korea, right?" tebak Vee.

"Enak saja!" Jungkook memukul pelan lengan Vee. "Kalau bisa aku akan menetap di sini selamanya, supaya bisa bertemu dengan gadis kemarin lagi. Really, I want to see it again."

Jungkook tampak senang menceritakan gadis yang ia temui di rel kereta tempo lalu kepada Vee. Vee mendengarkan dengan seksama, tanpa tau jika gadis yang berhasil memikat hati Jungkook adalah Casa, incarannya dan incaran keluarganya.

"Kalau kau betah ada dia, cari saja sampai ketemu." Vee menyarankan.

"Kau tidak ingin mem—"

"Aku tidak membuka jasa untuk membantumu. Urus saja sendiri calon wanitamu, aku tidak mau ikut campur, sialan." Vee memotong ucapan Jungkook dengan tegas.

Jungkook tertawa lebar. "Ah, aku lupa. Kau kan, sudah sibuk mengurusi istri dan anakmu di rumah, makanya kau enggan menolongku. Menjadi sosok papa memang melelahkan, I feel you, Vee."

Pria itu seperti tak terima, maka ia melipat tangannya di depan dada. "Kim Jungkook sialan. Aku tidak pernah menegaskan bahwa aku sudah menikah dan memiliki anak, bodoh!"

Jungkook reflek menyemburkan minumannya dan melongo kaget. "Serius, kau tidak menikahi wanita itu? Bohong, ya?"

"Jung, aku tidak pernah tertarik dengannya."

"Berarti Voxy anak haram yang kau hasilkan dengannya?" tanya Jungkook polos.

Satu pukulan melayang di dahi Jungkook, ia meringis kesakitan. "Aku belum cerita memangnya?" Jungkook menggeleng.

Vee memejamkan mata sebentar, sebelum ia memulai konversasi. "In the fact that Voxy is not my biological child. Aku menemukannya di depan rumah papa, mau tidak mau aku harus merawatnya. Aku tidak tega jika harus dibuang dua kali ke panti asuhan. Papa juga fine fine saja menerima Voxy menjadi cucunya."

VorfreudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang