Lama ya, updatenya?
Maaf, dan selamat menikmati.* * *
Embusan angin sepoi-sepoi diiringi jatuhnya dedaunan pada pepohonan yang berdiri di pinggir bangku taman, menerpa tanpa permisi ke wajah Casa. Musim gugur tahun ini tidak ada yang spesial, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Casa hanya menikmati pergantian musim seorang diri, tanpa sosok famili yang menemani, teman, apalagi kekasih.
Sendiri itu menyenangkan, tapi adakalanya juga menyedihkan. Casa memendam semua problematika hidupnya seorang diri—karena tak ada sosok yang mau mendengar keluh kesahnya, memecahkan segala masalahnya, atau sekadar memberinya saran. Kalau Casa lelah, tak ada bahu sebagai sandaran agar perasaannya berubah menjadi lega. Yang terakhir, Casa tak mempunyai 'rumah' alias tempat berpulang yang menurutnya nyaman.
Untuk melupakan semua problematika hidupnya, Casa tidak segan menghabiskan banyak uang guna membeli banyak barang di mall. Seperti saat ini, ia duduk sendiri di bangku panjang, namun bangkunya tak ada ruang kosong karena sudah terisi oleh sepuluh paper bag-nya setelah keluar dari pintu mall.
Anggap saja boros berkedok healing.
Tetapi, Casa akui: penyebab akhir-akhir ini ia punya banyak pikiran adalah Vee Wycliff.
Bukan seperti pertemuan klise yang berujung merajut kisah hingga sekarang, atau kesenangan cinta semalam yang berlanjut hingga saling mengenal lebih dalam, atau mungkin—bertukar nomor telepon? Casa rasa, kisahnya dengan Vee sedikit berbeda. Vee memilih untuk tak menampakkan diri lagi setelah adegan panas di ranjang yang terasa menggelora waktu itu, tentu saja tanpa meninggalkan secarik kertas berisi nomor teleponnya atau ucapan terima kasih atas kenikmatan seks yang Casa berikan.
Tidak ada sama sekali.
Pria itu menghilang tanpa jejak bak ditelan Palung Mariana.
Awalnya, Casa enggan memikirkan kejadian tempo lalu yang berawal dari pertolongannya kepada Vee agar bisa kabur dari kejaran polisi, lalu adegan ciuman sebagai permintaan maaf yang menyita waktu hampir dua puluh detik, dilanjut dengan meminum wine Romanee Conti bertutup merah maroon, dan ditutup dengan suara desahan kedua insan.
Tetapi, tiba-tiba saja Casa penasaran akan sosok Vee yang penuh misteri. Vee agaknya berbeda dengan pria yang selama ini Casa kenal. Sudahlah, semuanya sudah selesai dua bulan yang lalu. Toh, tidak ada sapaan lagi dari pria Wycliff itu. Terasa singkat nan cepat memang.
Saat ini, ada dua hal yang Casa rasakan: senang dan kaget. Entah dari mana datangnya ketertarikan untuk melihat penampilan dari penyanyi jalanan yang dikerumuni banyak orang, yang pasti Casa menemukan sesuatu mengejutkan—sosok yang membuatnya penasaran selama dua bulan ini.
Agaknya, perasaan gembira yang ditebar ke seluruh orang yang melihatnya bernyanyi di depan toko bunga, tersalurkan dengan baik. Mereka menikmati lagu sekaligus wajah tampan sang penyanyi jalanan. Tak sampai di penghujung lagu pun, topi fedora yang ia taruh terbalik sudah terisi penuh. Kalau dilihat-lihat, isinya mungkin lebih banyak uang kertas ketimbang uang koin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vorfreude
Romance[Mature Content] Cinta semalam itu menyenangkan, Casa dan Vee merasakannya. Mereka sama-sama menikmati apa yang seharusnya mereka nikmati di atas ranjang ini. Pertemuan absurd yang mengantarkan mereka pada titik menggelora ini. Berawal dari pertolon...