06

2 3 2
                                    

Holla Mimin back!!

Met malem semua...

Add yang kangen? Maksudnya kangen sama nih book, tpi kalau kangen sama Zy juga gpp kok hehehe

Cus langsung baca aja gaes

•••••

••••

•••

••

。:゚√Lintang & Bintang゚:。

Disinilah Bintang sekarang ditempat makan lesehan yah setelah bujuk rayunya pada Lintang pastinya. Dengan dalil dia laper abis pingsan butuh asupan makan biar tinggi padahal mah dari dulu dia kagak tumbuh-tumbuh.

"Jangan lama - lama gua harus mandi lengket tubuh gua" ucap Lintang memperingakan Bintang

"Iya, kalo dah abis pulang kok, gua kan laper" balas Bintang sambil memakan pesanannya

"Lo nggak makan sekalian em Lintang?" tambah bintang

"Kagak gua minum aja, udah lanjutin Jan banyak ngomong" tegur Lintang

Tak membutuhkan waktu yang lama semua makanan yang tadi memenuhi meja telah masuk kedalam perut Bintang, sedangkan Lintang hanya dapat menggelengkan kepalanya bahkan ia sendiri merasa kenyang.

/Nyalur keknya Lin makanannya sampe ke perut lu, jangan-jangan.../

"Udah yok pulang!" seru Bintang kemudian bangkit dan berjalan keluar. Tidak membayar kah? Tadi sudah di bayar Lintang kok.


。:゚√Lintang & Bintang゚:。


Setelah mengantar Bintang Lintang langsung pulang ke rumah untuk membersihkan diri. Jam sudah menunjukkan pukul 16.40 Lintang pun lekas melaksanakan sholat mengingat ia belum sholat tadi.

Lintang mungkin terlihat mirip seperti anak nakal, namun dia tak akan pernah lupa akan kewajibannya kepada sang kuasa.

Katanya sih 'udah dikasih hidup enak masih bisa napas kok kagak bersyukur'
/Patut dicontoh nih gengs mas-mas satu ini/

Tak ada angin tak ada badai tiba-tiba saja malam ini hujan, membuat Lintang membatalkan niatnya untuk keluar berkumpul dengan teman-temannya.

Rumahnya sepi seperti biasa karena hanya ada dia dan para pelayan yang bekerja. Dengan rumah yang sangat besar dan luas ini membuatnya merasa terasingkan.

Memang benar bahwa ia sendiri yang ingin pindah kesini, namun semua ini tak seperti yang ia pikirkan sebelumnya.

Ia pikir kedua orang tuanya akan berkunjung untuk menjenguknya walau hanya satu bulan sekali namun itu hanyalah angan belaka dari ilusinya.

Ia hanya dikirimi uang bulanan dari orang tuanya, bahkan uang itu tak pernah ia sentuh saat dia sudah menginjak kelas 2 SMP semester genap.

"Memutuskan sesuatu memanglah mudah, namun konsekuensi yang akan datang tak akan pernah kita ketahui" setelah mengucapkan kalimat itu Lintang memutuskan untuk turun makan malam dan tidur.

Lintang & Bintang [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang