Gedoran pintu terdengar dari luar. Bukan maksud tidak sopan hanya saja cewek yang sedang tidur di ruangan tersebut sudah seperti kerbau, susah dibangunkan.
"Woy cel bangun lu mau sekolah kaga sih," dan tetap tidak ada suara dari dalam sana.
"Woy anj*ng, bangun kagak lu. lama-lama gua sholatin juga lu,"
Tak lama setelah itu terdengar kunci pintu di buka,
" Apa ganggu orang tidur aja lu," ucap Graciela membuat orang di depannya ini bergidik ngeri, bukan karena menakutkan hanya saja penampilan cewek di depannya ini sungguh menjijikan. Ada bekas air liur di pipi, rambut berantakan, mata yang sudah seperti lampu 5 wat, ditambah lagi gadis itu tengah menggaruk punggung saat ini.
"Cel sumpah jiik banget lu, gua yakin pulau buatan lu gede nih," ucap Ozian.
"Eh Yan jam berapa sekarang?" tanya Graciela.
"Udah Jam 7, lu sih dari tadi di bangunin kaga bisa,"
Graciela membelalakkan mata dan segera berlari menuju kamar mandi, Ozian cengo dibuatnya.
"Gimana Yan udah bangun belom tu anak setan?" tanya Zabran.
"Udah, sumpah gua bingung ama tu anak satu bisa-bisanya dia tidur kek orang mati. Kalo kita kaga dimari, kagak bakal bangun tuh anak," jawab Ozian.
Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya orang yang mereka bicarakan sudah siap di depan mereka, eh bentar tapi kok,,,
"Bwwuuahahaha," suara tawa memekak-kan pendengaran gadis itu.
"Anjir Cel elu kenapa dah sumpah ini mah bukan Graciela, eh lupa ini kan mpok ela,"
Tawa renyah keluar dari seisi ruangan itu, membuang gadis itu tidak segan-segan melayangkan bogem mentah pada tersangka.
"Sakit Cel, lu jadi cewek kasar banget, mana sakit lagi gila gua curiga jangn-jangan lu cewek jadi-jadian ye," tuduh Zabran.
"Terusin aja bran kalo lu mau itu muka kek krisna," ucap Graciela dingin.
Ya itulah Graciela walaupun cewek tapi jangan di tanya kalau soal bela diri, bela negara aja dia jabanin.
" Kagak elah Cel baperan amat lu, dah sono berangkat. Mau di anter atau berangkat sendiri?" tanya Zabran.
"Gua ber-"
"Berangkat sama gua." ucapan haikal memotong ucapan Graciela.
Graciela mengangguk sebagai jawaban.
"Beli sarapan dulu ya," ucap Haikal.
"Eh nanti telat bang, berabe nanti,"
"Ga bakal telat orang baru jam 6 lebih seperempat," ucap Hikal.
"Eh anjir jadi Iyan nipu gua," gerutu Graciela.
"Elu kalo ga di gituin ujungnya bisa dapet nasi kotak dari om Rei,"
"Lu do'ain gua mati bang?!"
Tak berapa lama mereka turun di alfamaret.
"Lu tunggu sini," ucap Haikal sebelum akhirnya masuk alfamaret tersebut.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Hikal keluar dengan menenteng kantong kresek putih berlogo tawon tersebut, lalu menyerahkannya pada gadis yang tengah terduduk diatas motor tersebut.
"Makasih bang," ucap Graciela.
Tanpa mereka sadari sepasang mata mengintai mereka dari kejauhan,
"Itu cewek cupu ngapain bisa di bonceng sama anak Avgator,"
Disisi lain Graciela berjalan menuju sekolah setelah berdebat dengan Haikal untuk menurunkannya di pertigaan depan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Graciela
Teen FictionApa jadinya jika seorang anak perempuan yang di-didik keras dan selalu mendapat perlakuan buruk dari ibu dan neneknya yang membuat ia merasa muak dengan kehidupan. Kehidupan yang selalu memaksanya untuk selalu terlibat tindak kekerasan. Hingga tidak...