Hey all ada yang kangen Graciela up???
Jangan lupa votmen yak 😘Happy reading and enjoy this part🥳🥳
Kini seorang gadis tengah terbaring lemas dibrankar UKS dua orang di sampinya setia menemani. Hingga akhirnya gadis itu perlahan-lahan membuka matanya.
"El lu nggak papa kan, lu istirahat aja yah," ucap Yola.
"Siapa yang bawa gua ke sini?" tanya Graciela.
Yola mengarahkan tangannya pada cowok yang tengah memunggunginya.
"Udah sadar el?" tanya cowok itu.
Graciela tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi-nya yang rapi "Makasih ya Vin,"
krinngggg,,,,,,,,,,,
Bel tanda jam istirahat usai berbunyi.
"El mau kemana?" tanya Yola saat melihat Graciela mencoba bangkit dari tidurnya.
"Udah bel masuk la gu-"
"Udah lo semua masuk aja biar si cupu gua yang jaga ," ucap Rezvan yang tiba-tiba muncul dari balik sekat brankar di UKS.
"Nggak bakal gua apa-apain ga napsu juga gua liat cewek se cupu dia," lanjutnya.
"Gua percaya lo van," ucap Ravindra sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan bernuansa putih itu.
"El gua ke kelas dulu ya, nanti pulang gua bawain tas lu kesini," ucap Yola.
"Makasih la," ucap Graciela sambil tersenyum manis.
Setelah perginya Yola dan Ravindra kini tinggalah Graciela dan Rezvan di ruangan serba putih itu.
Sialan ngapain juga sih tu orang masih disini, apa dia mau manfaatin keadaan buat bikin perhitungan ma gua. Aduh babe tolongin ara.
Tiba-tiba rasa pusing kembali menjalar di kepala Graciela. Rezvan yang melihat Gadis itu memegang kepala pun mengurungkan niatnya untuk kembali menuju brankar. Dan segera menghampiri-nya.
"Eh napa lu?"
"Gua nggak papa," jawab Graciela.
Mendengar jawaban Graciela Rezvan pun pergi meninggalkannya.
"Ish gimana sih tu anak ga ada akhlak emang," ucap Graciela pada dirinya sendiri.
Karena merasa kepalanya semakin pening Graciela memutuskan untuk tidur. Baru saja dia memejamkan mata kini sudah ada yang membangunkan nya.
"Apa sih van buat hari ini aja gua minta tolong lu buat nggak ganggu gua bisa?"suara Graciela terdengar lesu.
"Nggak." ketus Rezvan, sambil menyodorkan bubur pada Graciela.
"Lu kenap-"
"Makan."
"Tapi lu kan-"
"Gua bilang makan ya makan." ucap Rezvan.
Dan lagi gadis itu hanya menggelng sebagai jawaban tanda dia menolaknya.
Cowok itu menghela nafas melihat jawaban gadis di depannya ini, "lo mau makan atau mau gua makan."
Mendengar itu mata Graciela membulat sempurna dan segera menyambar mangkuk yang disodorkan Rezvan. Bagaimanapun juga Rezvan cowok apalagi dengan keadaan seperti ini mana mungkin Graciela mampu melawan.
Bibir Rezvan samar terangkat membuat lengkungan pada bibirnya yang pastinya gadis di depanya itu tidak mengetahuinya.Melihat gadis di depannya agak terganggu dengan kacamata yang bersarang di pangkal hidungnya, Rezvan dengan segera mengambil kaca mata itu dan menaruhnya diatas narkas di sebelah brankar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Graciela
Teen FictionApa jadinya jika seorang anak perempuan yang di-didik keras dan selalu mendapat perlakuan buruk dari ibu dan neneknya yang membuat ia merasa muak dengan kehidupan. Kehidupan yang selalu memaksanya untuk selalu terlibat tindak kekerasan. Hingga tidak...