This Is A World Full Of Tricks!

Written Destiny!

⚠️mohon maaf jika ada typo.

Yibo menatap Xiao Zhan yang tengah terlelap dalam mimpinya. Menyisir rambut hitam dan sehalus sutra itu dengan pelan. Pipinya sedikit berisi tertekan tangan pemiliknya.

Dengan pelan, Yibo membetulkan posisi tidur pria manis itu. Tak sengaja tangannya menyentuh kulit pipi gembil milik Xiao Zhan. Yibo terdiam sesaat tanpa menjauh sedikitpun.

Kali ini, ia tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh kulit pujaannya. Tangan yang seharusnya ia tarik justru dengan aktif mengelus pipi Xiao Zhan. Halus, putih dan berisi seperti bakpao kesukaannya.

Namun, tindakan Yibo membuat Xiao Zhan terganggu dalam tidurnya. Yibo segera bangun dan menjauh. Ia berpura-pura merapikan baju yang berada dalam koper.

"Di mana dia?" Suara serak khas bangun tidur terdengar sangat indah di telinga Yibo.

"Oh, suamimu sudah pergi. Kau bisa mengecek ponselmu. Dia mengatakan memberimu pesan," jelas Yibo.

Yibo melirik sekilas ke arah Xiao Zhan yang tengah memainkan ponselnya. Pria cantik itu kemudian menghela nafasnya. Tentu saja hal itu terdengar di telinga Wang Yibo.

Kali ini Yibo merasa kikuk karena sepasang mata bulat tengah menatapnya. Entah apa yang dilihat darinya yang tengah merapikan baju. Apakah tindakannya terlalu mencolok? Atau aneh? Memang benar, bajunya memang sudah rapi sejak awal mengapa ia bolak-balik seakan merapikan. Padahal ia hanya menukar letak baju dari kiri ke kanan dan seterusnya.

Apapun itu Yibo tidak peduli, baginya yang terpenting tidak mati gaya. Tidak peduli baju mana lagi yang akan ia tukar, paling terpenting tangannya bergerak.

Yibo melirik sekilas, ia berpikir jika Xiao Zhan telah mengalihkan perhatiannya. Namun, pria manis itu bahkan tidak berpaling sedikitpun. Yibo pada akhirnya merasa tidak tahan.

Bagaimanapun di tatap seperti itu membuat jantungnya gagal normal. Dia melompat-lompat seakan ingin keluar dari tempatnya. Dia pura-pura terbatuk hingga membuat Xiao Zhan tersadar mengalihkan pandangannya.

"Apa aku terlihat aneh?" Wang Yibo bertanya sembari merapikan rambutnya yang menutupi dahi.

Xiao Zhan menggeleng, "Tidak. Kau baru saja merusak tatanan bajumu."

Wang Yibo merasakan panas di area pipinya. Ia benar-benar tidak menyangka jika pria manis itu memperhatikannya dengan detail.

"A-aku hanya mencari sesuatu." Alasan tercepat yang pernah Yibo ucapkan. Xiao Zhan mengangguk sebagai tanda mengerti.

Xiao Zhan menatap ponsel kemudian melemparnya ke bantal samping dengan wajah di tekuk. Pemandangan itu tak lepas dari pengamatan Yibo. Pria tampan itu mengerti, pasti pria manisnya tengah memikirkan Dylan.

Dengan canggung Yibo bertanya, "Apakah Dylan selalu sibuk?"
Sebenarnya itu adalah satu cara agar ia bisa mengulur waktu sedikit lama dengan pria manis itu.

"Huh? Ah, dia memang selalu begitu." Xiao Zhan mengelus perutnya dengan sayang.

"Dia pasti sibuk mempersiapkan banyak hal, termasuk kelahiran bayimu."

"Sibukkah?" gumam Xiao Zhan pelan. Ia baru saja tersadar. Sejak tadi, Yibo berdiri di depan lemari tanpa begerak sedikitpun.

"Yibo, kau tidak lelah berdiri di sana terus menerus?"
"Huh?! A-aku ... aku akan pergi ke kamar sebelah. Jika kau membutuhkan sesuatu bisa memanggilku."

Kali ini Yibo memaksakan diri untuk tahu malu. Bertindak sopan dan tahu diri.

Xiao Zhan mengurungkan niatnya untuk membuat pria tampan itu duduk barang sebentar di ruangan itu. Rasanya ia tidak sopan telah mengambil kenyamanan orang lain. Namun, dari semua rasa bersalahnya. Ada alasan lain yang tak bisa ia pungkiri.