Bab 1. Tragedi

1.2K 58 14
                                    

Jakarta, Indonesia 1:25

Di pinggiran hutan. Jauh dari pemukiman warga, terlihat dari jauh sebuah bangunan terbengkalai dengan rumput rumput, ilalang ilalang, serta tanaman liar yang merambat di sekeliling bangunan itu.

Namun siapa sangka. Bangunan yang mengerikan dari luar itu akan terlihat megah dan mewah jika kita sudah ada didalamnya, tepatnya dibawah gedung terbengkalai itu.

Di ruang bawah tanah itu tedapat sekelompok remaja pria yang sedang membuat lingkaran, dengan seorang wanita di tengah tengah, mereka terlihat sedang terlibat pembicaraan ringan dan sesekali saling melemparkan lelucon.

Sampai tiba tiba wanita yang berada di tengah tengah itu melirik jam tangannya.

"Gue balik ya, udah jam 1 lewat nih. sayang emak gue sendiri dirumah" ucap wanita itu.

"Yakin pulang sekarang, ini udah larut malem banget loh, mending nginep aja deh" kata salah satu remaja yang memakai baju kuning

"iya riri, mending lo nginep aja deh." Sahut remaja yang memakai Hoodie putih.

"he'em kakak nginep aja disini, anak-anak rame yang pada nginep juga kok"

"Iya riri!!" Serempak yang lainnya.

"hey, kalian kenapa sih, aneh deh. Orang udah biasa juga balik larut kek gini" sahut orang yang di panggil Riri a.k.a Arika.

"Firasat aku gaenak loh kak, mending Kakak nginep aja ya ya" ujar Reyhan dengan puppy eyes nya. Yang mendapat anggukan dan tatapan memohon dari yang lain nya.

Arika yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah.

"mungkin cuma firasat kalian aja, yaudah yah gue balik sekarang biar gak terlalu larut amat" sahut Arika.

"Abang anter" ucap seorang pemuda dengan muka datar namun dari matanya tersirat akan kekhawatiran.

"gausah bang, aku tadi bawa motor, kalau Abang lupa."

"yaudah ya Riri pamit dulu. Papay semua, Riri sayang kalian" ucap Arika dan langsung berlari keluar.

"IYA HATI-HATI" teriak mereka semua saat melihat Arika yang sudah menghilang di balik pintu. Kemudian mereka menggeleng-gelengkan kepalanya dan terkekeh geli melihat tingkah Arika .

'semoga cuma firasat doang' batin mereka semua.

Saat ini Arika sedang membawa motor sportnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan ibu kota.
Walau jam sudah menunjukkan pukul 1:38 tidak membuat jalanan ibu kota sepi.

Banyaknya pengendara di jalanan juga salah satu alasan yang membuat Arika banyak mendapat sumpah separah disepanjang jalan yang ia lewati. Baik dari pejalan kaki hingga pengendara kendaraan besar lainnya.

Saat hampir sampai di persimpangan. Lampu lalu lintas yang awalnya hijau tiba tiba berubah merah, yang mana membuat Arika terkejut.

Namun, akibat dia yang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Membuat ia susah menghentikan laju motornya.

Akhirnya tanpa pikir panjang Arika langsung mengerem kedua remnya, yang mengakibatkan badan belakang motor sport itu terjungkal kedepan dan langsung menghantam pembatas jalan dengan kuat.

'BRAK'

Darah segar terlihat mengalir dari kepala bagian belakang serta pelipis. Tulang kaki bagian atas yang sedikit menyumbul keluar dari kulitnya menandakan patah tulang berat, hidung yang mengeluarkan darah, baju serta celana yang robek, motor yang sudah menimpa separuh badannya, serta goresan goresan di sekujur tubuh terutama bagian belakangnya.

Tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Arika hanya tersenyum saat tau bahwa tidak ada korban lainnya yang ikut terluka akibat kecerobohan dan kelalaian yang dibuatnya.

Samar-samar ia mendengar dan melihat teriakkan teriakan orang-orang disekitarnya. Lampu dan suara sirene ambulans serta polisi yang terdengar mendekat.

'Terimakasih Mama, Papa, Abang yang udah jaga dan membesarkan Arika yang pembangkang ini. Semoga kita bisa bertemu di surga nanti' batinnya masih dengan senyum lebar yang terpatri di bibir mungil yang sudah sedikit robek itu.

Mata Arika perlahan-lahan kian memberat sampai benar-benar tertutup dan hanya ada kegelapan.

•••

Bandung, Indonesia 21:43

Seorang gadis yang awalnya tertidur pulas tiba-tiba terusik akibat rasa lapar yang menyerangnya.

Dengan malas ia bangkit dan berjalan keluar kamar dan menuju kelantai bawah dengan langkah gontai.

Setelah sampai di dapur ia langsung membuka lemari es dan melihat makanan apa yang sekiranya bisa mengganjal perut sementara.

Saat dia melihat isi lemari es tersebut ia hanya bisa menemukan susu yang entah kapan dibelinya dan 2 lembar roti.
Mau tak mau, ia berjalan kemeja makan dan mengoleskan sedikit selai kacang ke roti tersebut.

Setelah mengunyah habis semua roti. Ia mengambil susu kemasan dan menuangkannya ke dalam gelas, dan kemudian meminumnya.

Namun, selang beberapa menit ia ambruk ke lantai dan merasakan perutnya berputar, leher yang perih seakan ingin mengeluarkan sesuatu, kepala yang pening dan dunia serasa berputar. dan mulutnya yang tiba-tiba mengeluarkan busa berwarna putih.

Dengan sekuat tenaga ia menggapai kotak kemasan susu tersebut dan melihat tanggal EXPnya yang ternyata akan kadaluarsa sekitar 2 tahun lagi.

'apa-apaan ini bagaimana bisa gue keracunan makanan' pikirnya

Samar samar ia melihat seseorang berjalan mendekat dengan senyum miring terparti di wajahnya serta dengan tangan bersedekap dada menatap dirinya rendah.

"a-apa yang ka-u la-lakuka-n" tanyanya terbata bata. Walau penglihatan nya sedikit kabur ia dapat memastikan bahwa orang yang berdiri didepan nya adalah seorang wanita.

"Good bye arina" katanya dengan senyum merekah dengan tangan melambai-lambai kepada gadis yang sedang kesakitan itu.

Perlahan tapi pasti ia mulai menutup matanya sampai yang terlihat hanyalah kegelapan sepenuhnya.

TBC

TRANSMIGRASI BADGIRL ARIKA to ARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang