Bab 3. Janji

499 33 1
                                    

"hei!! Ada orang?!! Yuhuuuu!!"

Dengan keadaan linglung Arika menatap sekitar yang hanya dipenuhi kegelapan, seperti ruang hampa.

"Apa jangan-jangan kali ini gue beneran koit ya? huh Jangan bilang kalo gue sekarang di neraka, tapi kok kagak ada apinya ya"

"Tapi masa iya sih gue masuk neraka, ya walaupun gue sering jailin aan sama nyembunyiin sempak bang eno. Tapi gue tetep baik hati, rajin beribadah, dan tidak sombong" Arika terus saja menggerutu.

Karena sangking asiknya Arika sampai tidak sadar bahwa dibelakang nya tiba-tiba terlihat cahaya yang sangat terang. Dari cahaya itu tiba-tiba mucul seorang perempuan seumuran dengannya sedang mengenakan pakaian serba putih, wajah wanita itu sangat cantik serta tempramen nya yang anggun dan indah bisa membuat seseorang berpikir bahwa barusaja melihat bidadari.

Perempuan itu memandang Arika dengan senyum kecil, setelah tahu bahwa Arika masih belum menyadari keberadaannya ia dengan ringan berkata.

"Arika?"

Arika yang awalnya masih asik mengoceh tiba-tiba mendengar seseorang memanggil namanya, kemudian ia dengan linglung memandang kiri kanan dan tidak menemukan siapapun.

Tiba-tiba ia merasa bulu bulu halus di tubuhnya berdiri. Kemudian Dengan sedikit merinding ia berteriak.

"Siapa itu?! Setan lo ya?! Keluar lo!! Gue kagak takut!! cuman..." Tiba-tiba Arika tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Mendengar bahwa Arika mengira dirinya setan perempuan yang memanggil Arika tadi langsung merubah mimik wajahnya menjadi datar dan dengan dingin bertanya.

"Cuman?"

"Y-ya cuman kagak berani aja!!" Ucap Arika dengan lantang, tetapi sesaat ia merasa janggal.

"Kok aneh ya" gumamnya yang masih belum menyadari sesuatu. Namun, setelah beberapa saat seakan tersadar ia langsung berteriak "EH BUSET SETANNYA NYAUT!!, ASTAGHFIRULLAH!! hush hush pergi Lo setan gue bukan temen lo"

Perempuan itu hanya bisa mendengus pasrah dan dengan sedikit berteriak ia berkata kepada Arika.

"Woi gue disini! dibelakang lo!!" huh, gara gara gadis bar bar ini rusak sudah citranya sebagai gadis anggun.

Dengan gerakan perlahan Arika memutar tubuhnya, tepat setelah menghadap belakang Arika tiba-tiba terpaku dan menatap gadis itu dengan mata melebar dan mulut yang sedikit terbuka.

Perempuan itu yang melihat Arika terpaku menatapnya dengan percaya diri mengangkat dagunya sedikit tinggi karena berpikir bahwa Arika takjub dengan penampilan nya. Namun, setelah mendengar apa yang dikatakan Arika ia langsung mengubah mimik wajahnya menjadi masam.

"WHAT THE HELL?!! Martin lo kok berubah jadi cewe? Ini lagi kok pakaian lo putih putih gini? bukannya baju lo hitam ya, setau gue lo juga cowo. jangan bilang kalau lo itu....BENCONG??!!!" Ucap Arika histeris dengan berbagai pertanyaan unfaedahnya.

"...."

Gadis ini, bagaimana bisa ia yang cantik seperti bidadari ini disamakan dengan sebuah tokoh animasi.

"Woi Martin!! diem diem bae lo" ucap Arika dengan wajah julidnya

Perempuan itu mendengus kesal "Martin bapak lo, cantik gini juga"

"Maap maap aje nih Yee, Bapak gue bukan martin tapi Budiman"

"Serah lu serah, mau Budiman kek atau Budi pekerti, terserah yang penting lu bahagia"

"Terus kalo lo bukan martin, terus siapa istrinya?" Ucap Arika dengan tampang polos.

Perempuan itu hanya menatap Arika datar namun dalam hati perempuan itu sangat ingin menyentil otak Arika.

TRANSMIGRASI BADGIRL ARIKA to ARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang