[17] VEREN BERULAH

285 20 0
                                    

──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Happy Reading

──────⊹⊱✫⊰⊹──────






Setelah tiga hari di rumah. Akhirnya Vika kembali menginjakkan kakinya di sekolah. Namun sebelum masuk kedalam kelas, ia terlebih dahulu harus menemui Bu alifah.

"Pagi Vika!!" Sapa Tobi sembari tersenyum ke arah Vika.

"Ehh gentong minyak! Pagi" balas Vika.

"Yaampun neng.... Berdosa banget" Vika terkekeh kecil melihat raut wajah Tobi yang kesal. Karena ulahnya.

"Gak ko, tob canda, lo gak cocok gentong minyak" ujar Vika membuat Tobi seketika tersenyum.

"Terus Abang cocoknya apa neng?" Tanya Tobi penasaran.

Vika tersenyum kecil sembari menepuk-nepuk bahu Tobi. " Truk kontainer" ucap Vika tanpa dosa. Dan langsung melongos pergi meninggalkan Tobi yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Heh lu!! Gue telen juga lama-lama!" Kesal Tobi.

Vika berjalan masuk kedalam ruangan milik Bu Nadia. Sebelum itu ia sudah mengetuk pintu dan memberi salam.

"Silahkan duduk Vika di samping rama" suruh Bu Nadia. Membuat Vika menganggukkan kepalanya singkat dan menarik kursi tersebut dan duduk. Ia pun melirik ke arah Rama yang hanya diam.

"Jadi begini.. Alasan ibu manggil kalian berdua datang kesini itu,untuk menyampaikan sesuatu." Vika hanya diam mendengarkan ucapan Bu alifa .

"Jadi selama satu bulan ini,ibu perhatian nilai matematika kamu semakin tinggi Vika, jadi ibu memutuskan bahwa kamu sudah tidak perlu lagi di ajarkan oleh Rama" sambung bu alifa. Membuat Vika tersenyum kecil.

"Beneran Bu?" Tanya Vika antusias.

"Iya"

"Alhamdulillah" seruh Vika

Sedangkan Rama,cowok itu hanya diam saja. Tanpa bertanya sedikitpun kepada Bu Nadia.

"Terimakasih Rama karena sudah satu bulan sudah mengajari Vika" ucap Bu alifa.

"Sama-sama Bu" balas Rama.

"Yaudah Bu, kalau gitu saya permisi yahh" ijin Vika.

"Iya silahkan"

Vika langsung beranjak dari duduknya dan buru-buru keluar dari ruangan Bu Nadia. Sungguh ini adalah kabar yang selama ini dirinya tunggu. Yaitu bisa bebas dari Rama.

Rama cowok itu pun langsung beranjak keluar dari ruangan Bu alifa.

"Vika" panggil Rama membuat Vika yang baru saja ingin melangkah pergi. Terhenti. Dan berbalik menatap Rama.

"Apa?"jawab Vika.

Rama bergerak ke arah Vika yang tengah menatapnya bingung.

"Sibuk ngak nanti malam?" Tanya Rama.

"Gak, kenapa emang?" Tanya Vika membuat Rama menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue mau ngajak lo dinner," ucap Rama penuh harap.

Sedangkan Vika ia diam sebentar memikirkan apakah mengiyakan ajakan Rama atau tidak. Tapi melihat raut wajah Rama yang penuh harap membuatnya menganggukkan kepalanya singkat.

"Okey " jawab Vika. Membuat Rama mengembangkan senyumnya.

"Kalau gitu gue jemput lo ya nanti malem" ujar Rama membuat Vika lagi-lagi menganggukkan kepalanya.

FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang