bagian satu💫

29 7 8
                                    

Malam ini di tempat karnaval sudah ada seorang anak laki-laki yang sedang berdiri di depan rumah hantu yang tersedia disana, nampaknya ia sangat kebingungan. Ia sempat melangkahkan kakinya lalu berbalik lagi hingga berulang kali, sampai seorang anak perempuan dengan kostum penyihir mendatanginya.

"Kamu mau masuk?" tanya Azyla kebingungan.

"Ya, tapi aku masih menunggu supirku. Karena uangku ada padanya," jawab Dafda.

"Yasudah, tunggu saja supirmu itu, aku tidak akan membiarkanmu masuk. Wle," ejek Azyla mampu membuat Dafda menggeram.

Kemudian Azyla masuk kedalam rumah hantu tersebut, Dafda yang masih marah lantas mengejarnya.

"Hei anak kecil!" Dafda terus mengejar Azyla sampai Dafda kehilangan jejak Azyla.

"Anak kecil, kamu dimana?" ujar Dafda yang sudah merinding, karena sudah memasuki area rumah hantu tersebut.

Baru saja Dafda melangkahkan kakinya, seseorang membuatnya kaget dan muncul tiba-tiba dengan wajah yang seram.

"AAAA!!!" jerit Dafda langsung berbalik dan berlari keluar dari area rumah hantu itu.

BRAK!

Dafda tidak melihat ke arah depan, ia menabrak seseorang yang ternyata adalah supirnya sendiri.

"Ya ampun tuan kamu kemana saja?" tanya laki-laki khawatir.

"Hei, kamu sudah memasuki rumah hantuku. Jadi kamu harus membayarnya," ujar Azyla yang sendari tadi mengejar Dafda.

"Pak Tori tolong bayar," kata Dafda, Pak Tori yang berada disebelah Dafda langsung menyerahkan uang kepada Azyla.

"Celanamu terkena air ya, kok basah?" ujar Azyla dengan sedikit cekikikan langsung ia berlari, takut terkena amukan.

Dafda melirik ke arah bawah celananya, lalu ia melihat ke arah Pak Tori ia sedang menahan tawanya saat ini.

Dafda kemudian pergi bersama Pak Tori, karena sangat malu kalau bertemu dengan Azyla lagi.

Karnaval sudah tutup, karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Kini mereka bertiga sudah berada di kamar, Azyla, Mama, dan Papanya. Azyla yang sedang menjepit hidungnya dengan kayu agar hidungnya menjadi mancung.

"Mama bear, Papa bear. Apakah kalian menyayangiku?" tanya Azyla membuat Yumna dan Nio menatapnya.

"Kami bukan sekedar sayang tapi cinta." ucap keduanya, dan mereka berpelukan dan memejamkan matanya untuk tidur.
__________
_______

"Apa maksudmu?!"

"Aku itu bekerja untuk kalian! Untuk kamu dan Dafda kenapa kamu malah memarahiku!"

"Ini jelas! aku melihatmu sedang berduaan dengan perempuan lain! Apa?! Benarkan dugaanku?!"

Sepasang suami istri sedang bertengkar diarea ruang tamu yang cukup besar, sambil berjalan mereka terus bertengkar.

"Benar kan dugaanku Mike!" bentak Haira kepada suaminya, ia cemburu buta.

"Itu hanya rekan kerjaku saja, tolonglah jangan bersikap seperti anak kecil." jawab Mike.

Tanpa mereka lihat, ada yang sedang memantau mereka dari kejauhan. Dafda sangat sedih melihat Ibu dan Ayahnya terus bertengkar, harus dengan cara apa agar mereka bisa membaik.

Di lain tempat pagi ini keluarga besar dari Azyla sudah berkumpul diarea yang tak jauh dari karnaval, mereka sedang makan-makan pagi bersama.

"Kakak Jon, apakah kamu tidak mempunyai kekasih?" pertanyaan yang keluar dari mulut Azyla membuat semuanya tertawa.

Ineffable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang