Chapter 4. "Awal baru".

225 12 3
                                    

*****

Dan keesokan paginya aku lihat alarmku menunjukkan pukul 06.00.sekarang aku set lebih cepat agar berangkat sekolah lebih cepat dan bisa bareng pacar baruku.

Aku lihat dia baru keluar dari kamar mandi.ternyata dia selesai mandi.
" Rajin amat pacar aku ini".Sembil meluk erat dia dari belakang.
"Iya dong kan biar bersih" Kata adrian ke gue.

Dirumah gue lagi sepi soalnya mama papa gue lagi ke rumah nenek.
Setelah selesai pakai seragam sekolah.akhirnya gue menuju ke meja makan dan tampak di sofa santai,Adrian sedang duduk.
" Ian koq pake seragam yang kena hujan kemarin si??,kan basah.sini aku ada seragam satu lagi buat kamu." kata gue sambil narik tangan adrian menuju kamar.

Sampainya dikamar dia langsung membuka semua pakaiannya sampai tak satupun pakaian ada dibadannya.tubuh nya putih dan bersih.aku hanya bisa tersenyum melihatnya.lalu segera ku berikan seragamku padanya.

Waktu menunjukkan pukul 06.50.aku segera menarik tangannya dan beranggkat ke sekolah.dan dari belakang dia memeluk erat tubuhku sambil berkata "Semoga sampai selamanya tetap seprti ini,Aku sayang kamu Wan."
Lalu aku membalikkan badan dan mencium keningnya,dan berkata " Aku juga sayang kamu adrian sayang,Ayo berangkat sekolah.nanti ketinggalan lagi gak dibuka gerbang sekolahnya sama pak raden,heheheh".
" ok sayang ".kata adrian.

Setelah beberapa menit kemudian hampi tiba di gerbang.dan saat masuk gerbang tepat bel berbunyi.dalam hati aku berkata "syukurlah hari ini kami berdua tidak telat masuk lagi"

Aku mulai peduli soal sekolah,sejak aku mempunya dia.Ya dia pacar baruku yang sama dengan ku.Adrian sayang.

*****

Testosteron's genTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang