Aurora pulang dengan menaiki bus, setelah tiba di halte Aurora turun dan berjalan menuju TK tempat Sean berada, Aurora dapat melihat Sean yang sedang menunggu dengan di temani oleh seorang guru, Sean yang melihat Aurora berlari ke arahnya.
"Kakak aku sangat merindukan dirimu!"
"Sean! kakak baru saja meninggalkan mu beberapa jam tapi kau sudah merindukan ku, ayo kita pulang tapi pamitan dulu sama Bu guru!"
Sean dan Aurora mendekati dan berpamitan pada guru itu.
"Bu guru! Sean pamit mau pulang!"
"Iya Sean ganteng!"
"Terimakasih bu telah menemani Sean menunggu saya," ujar Aurora
"Sama-sama nak"
"Kami pamit Bu!"
Aurora berjalan dengan menggandeng tangan Sean, Sean menceritakan hal yang terjadi di sekolah, Aurora cuma tersenyum mendengarkan itu, Aurora mampir sebentar ke supermarket karena dia ingin membeli persediaan untuk kulkasnya yang sedang kosong.
Aurora mengambil troli dan memilih beberapa jenis sayuran, daging, dan buah-buahan, dia juga membeli beberapa camilan, ketika dia ingin pergi ke kasir dia baru menyadari bahwa Sean tidak ada, dia begitu panik dan mencari di sekitaran supermarket itu.
"Sean... Sean....!"
Aurora melihat Sean yang berdiri di depan rak yang berisikan coklat dan tau apa yang di inginkan Sean.
"Sean ingin coklat?"
"Iya Sean mau"
"Kakak akan belikan dengan satu syarat makannya jangan berlebihan cukup satu coklat setiap hari"
"Iya Sean janji! kak ice cream ya juga"
"Iya boleh!"
Aurora mengambil beberapa coklat dan ice cream yang diinginkan Sean, dan membayar belanjaannya, dia keluar dari supermarket itu dengan Sean yang berjalan di sampingnya, sekitar 15 menit mereka berjalan akhirnya mereka sudah tiba di apartemen.
Aurora masuk ke dalam dan membuka sepatu sekolahnya begitu juga dengan Sean.
"Sean cuci tangan dulu!"
"Iya."
Sean mencuci kedua tangannya dan masuk ke kamarnya untuk mengganti baju dan dia tidak butuh Aurora menggantikan pakaian karena Sean sudah tahu cara memakai baju sendiri.
Aurora mengganti pakaiannya setelah itu dia ke dapur untuk membuat makan siang, dia memilih untuk memasak mie instan karena praktis dan enak.
"Sean! ayo makan!" teriak Aurora
Sean pun keluar dari kamarnya dan duduk di meja makan dan menceritakan hal-hal apa saja yang dia lakukan di sekolah.
"Kakak tadi di sekolah Bu gulu ngajar menggambar dan gambar Sean yang paling bagus," ujar Sean riang.
"Oh iya mana gambarnya biar kakak lihat?"
"Itu masalahnya Bu gulu gak mau kasih gambar Sean, malah di pajang di dinding."
"Itu bagus Sean yang artinya gambar Sean bagus sampai di pajang di dinding"
"Tapi Sean nggak suka karena kakak belum lihat," ucapnya sambil memajukan bibirnya.
"Sean bisa gambar yang lain kan?"
"Bisa!"
"Sean bisa menggambar banyak dan tunjukkan sepuasnya kepada kakak!"
Aurora mengacak rambut Sean karena gemas melihat ekspresi wajah Sean yang kesal dan tersenyum melihat itu
"Terus tersenyum seperti itu untuk kakak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fille Forte
Teen FictionBlurb: Aurora Diandra Charity adalah seorang gadis yang memiliki sejuta mimpi yang ingin diraih oleh dirinya tapi takdir berkata lain dia dipermainkan oleh kehidupan dan harus menyimpan sejuta luka baik secara fisik maupun batin. Galaksi Oliver Pho...