Phoenix High School

272 38 80
                                    

Seorang gadis yang sedang berkutat di dapur memasak sarapan untuk dirinya dan adiknya, gadis itu memasak nasi goreng dengan telur mati sapi di atasnya.

"Sean ayok sarapan!" Teriak Aurora dari dapur.

Aurora Diandra Charity seorang gadis yang cantik dan mandiri. Ia memiliki rambut panjang yang berwarna coklat dan mata yang senada dengan warna matanya.

Sean datang dengan memakai seragam taman kanak-kanaknya, mereka makan dan sekali-kali mengobrol.

Setelah sarapan Aurora langsung mencuci piring, dan setelah itu dia mengambil tas sekolahnya di kamar dan mengeluarkan uang dari dompetnya .

"Sean sayang ini uang untuk Sean dipakai waktu perlu aja dan jangan lupa sisa uangnya di tabung," ujar Aurora.

"Baik kak!"

"Jangan nakal di kelas dan denger semua perkataan guru ya! Sean juga harus berteman dengan yang lain," ucap Aurora  dengan memasang tas dibelakang punggung Sean.

Mereka berjalan ke luar, Aurora tidak perlu mengunci pintu apartemen karena pintu tersebut akan tertutup dan terkunci secara otomatis.

Aurora terlebih dahulu mengantar Sean ke TK cukup berjalan kaki karena jarak dari apartemen dan TK Sean  begitu dekat dengan apartemen mereka.

Setelah sampai ke TK Aurora melihat ada guru yang sedang berdiri di depan gerbang dan juga berbicara dengan murid-murid yang lewat.

"Selamat pagi Bu!" sapa Aurora sambil tersenyum.

"Pagi! hai ganteng jangan malu ayok tunjukkan wajahnya!" balas guru tersebut dengan tersenyum.

Aurora melihat Sean yang bersembunyi di belakangnya, meminta Sean untuk memperlihatkan wajahnya itu dan berkata

"Sean jangan nakal ya dan dengarkan semua perkataan guru!" ucapnya seraya mengacak rambutnya.

Aurora menyerahkan Sean pada guru itu dan berpamitan, guru itu membawa Sean masuk, Aurora berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah.

Aurora cukup beruntung dia tidak perlu menunggu bus, dia langsung naik dan duduk di bangku yang kosong, dia memasangkan headset ke telinga dan menyetel musik favoritnya.

Aurora mendengar musik itu dengan tenang dan dia teringat hari dimana dia menemukan Sean.

Sean yang dulunya cuma bisa menangis ketika dia lapar dan betapa bodohnya dulu dirinya memberikan susu kedelai dan susu formula untuk anak di atas 5 tahun pada Sean, untung saja Sean tidak apa-apa, dia tersenyum ketika mengingat itu semua.

...

Bus sudah tiba di halte selanjutnya Aurora langsung turun dan berjalan menuju sekolah barunya.

Phoenix High School sekolah yang memiliki segudang prestasi baik akademik maupun no-akademik dan juga dikenal karena muridnya yang memiliki paras rupawan dan tubuh atletis tapi untuk masuk ke sekolah ini adalah setiap orang  harus melewati tes baik tertulis maupun lisan karena mereka ingin yang bersekolah di sini adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan bakat.

Aurora berjalan masuk dan melihat sekeliling pemandangan sekolah itu dan satu kata untuk itu adalah keren, bagaimana tidak bisa di katakan keren Phoenix High School memiliki gedung berlantai lima , dan juga sepanjang jalan dihiasi dengan bunga-bunga yang indah, dan baru saja Aurora berjalan dia sudah bisa melihat para siswa laki-laki yang tampan dan memiliki tubuh atletis.

Aurora tidak tahu letak kelasnya berada jadi dia memutuskan untuk menanyakan orang yang lewat di sekitarnya dan Aurora ingin modus sedikit dengan para cogan karena menurut Aurora itu tidak boleh disia-siakan.

Fille ForteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang