Bab 4

2 1 0
                                    

Di KBMApp sudah Bab 20

"Kak, kenapa jadi seperti ini? Berarti pertolongan yang Kakak berikan tidak ikhlas. Ada pamrihnya, kan?"  Tangannya masih mengusap leher dan dadanya yang nyeri. Dia membetulkan kerudungnya yang ditarik paksa Dery. Kancing baju atasnya juga lepas semua.

Dery menatap Derin yang sudah berlinang air mata. Lelaki itu duduk menyandar di kaca jendela mobil sedangkan Derin di depannya. Dia tertawa dalam hati karena telah puas melakukan kesukaannya pada Derin. Kali ini dia sudah bertindak lebih jauh sampai membuat Derin mendesah dan akhirnya berteriak.Dia menyudahi aksinya karena tujuannya akan membuat Derin ketagihan dan meminta padanya. Dery ingin merobohkan benteng keangkuhan Derin. Dia ingin menakhlukkan wanita yang selalu menyebutkan dali-dalil saat bersamanya.

"Nggak usah munafik, Rin ... kamu juga menikmatinya. Tubuhmu merespon apa yang kuberikan. Wajahmu juga sampai merah merona merasakan kenikmatan yang kuberikan."

Derin semakin tergugu, dia juga benci dengan dirinya sendiri kenapa tidak bisa menghindar dari ajakan Dery.

"Bukankah Kakak mencintaiku?"

"Ya, aku mencintai tubuhmu yang masih suci dan polos. Sepolos dirimu yang dipisahkan darinkaum.lelaki saat di pondok."

"Apaa? Jadi Kakak hanya menginginkan t****ku?"

Dery menarik kedua bahu Derin, kemudian menatapnya dengan tajam. Tatapan yang tajam dan menembus sampai ke dada Derin yang turun naik. Bukannya menyudahi aksinya, tapi Dery semakin tertantang melihat Derin yang menatapnya dengan bibir merah. Kalau tadi dia sudah bermain di leher dan d***nya. Sekarang dia menundukkan wajahnya, menangkup wajah gadis yang berlinang air mata dan memaksakan kehendaknya dengan penuh perasaan dan lembut. Dery oandai sekali memainkan perasaan gadisnya. Bermain lembut memberikan kenikmatan dan rangsangan yang sulit dihindari Derin.

Gadis itu  melepas dengan keras setelah kehabisan nafas. Begitu juga dengan Dery. Lelaki itu terengah, tapi tidak berlangsung lama. Setelah merasa cukup mendapatkan oksigennya kembali. Dery kembali  menyatukan diri mereguk kebahagiaan. Derin memang tidak bisa membalas, tapi dia terbuai. Dia berusaha berontak tapi seperti biasa Dery bermain kasar. Tidak ada lagi yang bisa dilakukannya selain oasrah dan berharap ada yang menolong.

Dia tergugu di ujung bangku sambil menyenderkan kepalanya di jendela setwlah Dery melepaskannya. Sudah tidak ada lagi tangisan karena percuma. Dery malah semakin menjadi, makanya Derin  memilih diam.

"Makasih cantik, semua serba baru, kan? Aku yang memberimu kenikmatan pertama kali, kan?"

'Kenikmatan yang penuh dosa, bagaimana aku bisa terlepas dari semua ini Ya Allah? Bagaimana kalau vidio itu disebar? Abah pasti hancur melihat anak gadisnya seperti ini.'

"Rin ..."

"Kak, bisa berhenti?" ucapnya dengan lembut. Dia melihat gelagat kurang baik karena Dery akan melepas sabuknya. Bisa dibuka pintu mobilnya, aku haus dan pengen ke kamar mandi?"

Haha

Dery tertawa, dia faham sekalinkenapa Deri pengen ke kamar mandi. Dirinya juga sama, jika tidak terselesaikan dengan Derin harua segera diselesaikan di kamar mandi. Dia mengumpat pada dirinya sendiri. Dia yang membuat aturan sendiri tapi dia juga yang tidak tahan.

Saat pintu dibuka, Derin merapikan penampilannya yang acak-acakan, membawa tas punggungnya dan bilang pada Dery kalau dia akan pulang sendiri. Dey tidak bisa membantah karena dia sangat teraiksa dan hars segera menyelesaikan hajatnya.

Mereka memang sedang berada di salah satu obyek pariwisata alam di daerah Bogor. Bukan menikmati keindahan alamnya tapi malah dihajar di dalam mobil. Saat dia memasuki toilet dan membuka kerudungnya dan mengarahkan cermin kecilnya, Derin hampir menjerit. hampir seluruh leher dan dadanya ada tanda tang dibuat Dery. Dia terduduk di kamar mandi, meluruh menuntaskan tangisannya yang tertahan.

Ketika Kebahagiaan TergadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang