Biasakan untuk follow dulu sebelum baca :)
Kalau pipi merah itu..
Efek blashon ya
Bukan
efek gombalan lelaki buaya darat
Wkwkwk*
*
*
*Happy reading
"Fat, ntar pulang bareng ya."
Rani menghampiri Fatimah, yang kelihatan nya sedang melamun."Fat..?" Benar saja dugaannya. Fatimah sedang melamun, ia pun langsung memukul pelan bahu Fatimah.
"Eh iya, kenapa ran?" Tanya Fatimah dengan muka cengong nya.
"Iss.. kamu ni fat, melamunin apaan sih?"
"Itu si Rafa, tiba-tiba ngajak aku jalan"
"Ha...serius fat?"
Rani terkejut, ya tentu saja terkejut. Pasal nya Rafa itu cowok yang super-super dingin. Yang tidak pernah Deket sama cewek, apalagi sampai mengajak jalan."Iya ran serius, kek mana ni. Aku juga bingung"
"Ya elah fat, tinggal jalan ngapain pakai bingung segala sih, jadi aku baru bingung."
"Emang nya apa yang kamu bingung kan ran? yang diajak jalan aku bukan kamu lah"
"Nah justru itu lah bingungnya, mau jomblo sampai kapan aku ni"
"Hahaha.. sabar-sabar ntar jugak ada loh"
"Apanya yang ada? Orang burik gini mana ada yang mau ngajak aku jalan. boro-boro ngajak jalan, yang ngechat aja kagak ada" ucapnya dengan muka dibuat semelas-melasnya
"Kenapa muka nya kek gitu banget, kek minta dikasihani tau gak"
"Iya-iya yang good looking, good-good semuanya lah"
"Ngomong-ngomong ke sambet apaan sih Rafa tu? Tumbenan mau Deket sama cewek"
"Ke sambet tiang listrik paling"
"Ngadi-ngadi lu"
"Jadi gue kudu gimana ran?"
"Apa sih yang harus dibingungkan? Tinggal lu porotin duitnya, kan si Rafa terkenal kaya"
Fatimah tak habis pikir dengan ide sahabatnya itu "Wah makin ngadi-ngadi lu, dasar mata katarak"
Rani langsung mencubit pinggang sahabatnya itu "mata duitan kali bukan mata katarak"
"Jadi apa yang Lo bingung kan tadi fat?"
"Yang aku bingung kan sih takut gak sepadan sama rafa. Rafa tu ganteng banget, apalagi gaya pakaian nya itu loh. Kece abis."
"Iya jugak sih fat, tapi kamu juga gak kalah kece kok kek nenek lampir, hahaha."
"Dasar sahabat yang iri nya tingkat dewa , jadinya ngejelek-jelek kan sahabat sendiri"
Rafa, cwok yang termasuk kriteria terganteng di sekolah mereka. Dengan gaya pakaian yang keren, dan tentu karena orang nya dingin. pastinya membuat para cewek gencar untuk mendekatinya.
"Eh iya ran, ntar bantuin aku dandan ya. Kan kamu jagonya"
"Oke bos, jadi pulang bareng gak ni?"
Ujarnya sambil mengangkat
jempolnya."Jadi dong, tapi langsung ke rumah ku aja ya"
*****
Fatimah sudah kocar-kacir, padahal Rafa ngajak jalannya jam 08.00 malam. Ini juga masih jam 05.00 sore. "Ran, gimana ni?"
"Gimana apannya sih fat?" Tanya Rani sambil melirik jam di handphone nya
Fatimah kesal, pasalnya dari pulang sekolah Rani gak mau bangun. dibangunin pas jam sholat pun, alasanya ia lagi libur sholat.
"Bangun dong, tidur aja dari tadi. Bantuin aku milih baju yang bagus."
"Astaghfirullah fat, masih lama loh"
"Apanya masih lama ran? bentar lagi ni. Aku bingung dari tadi kamu malah enak-enakan tidur"
"Iya dong, kan yang di ajak jalan kamu, bukan aku. blekkkkk"
Walaupun Rani mengejeknya, tapi iya tetap teliti memilih baju yang cocok untuk di pakai Fatimah nanti malam.
Baru saja membuka lemari Fatimah Rani sudah sangat tertarik dengan gaun berwarna pink muda ini. Ia yakin bahwa gaun ini sangat cocok dan elegan kalau dipakai sahabatnya
Setelah itu iya langsung menutup lemari dan berjalan menghampiri Fatimah untuk menunjukkan gaun hasil pilihannya "Nah, ini bagus fat. Menurut mu bagus gak?"
Fatimah melihat gaun yang di pilih teman nya itu. Betul saja, gaun warna pink muda dengan corak bunga sedikit di bagian bawahnya tampak sangat-sangat cantik dan elegan jika di pakai nanti malam.
"Good gilr, thanks Rani ku"
*****
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30
Rani sangat jengah menghadapi temannya ini bertanya terus tentang penampilannya sekarang. Mulai dari bedak, sepatu, warna lipstik, tas. Semua di permasalahkan.
"Ran, beneran dah bagus gak sih ni?"
"Astaghfirullah fat, kamu itu emang udah cantik. Jadi mau diapain pun tetep cantik lah"
"Hmmm, yasudah deh"
Disaat mereka asik bercanda, Mereka mendengar suara mobil dari luar, yang mereka yakini pasti itu mobil Rafa.
"Kayaknya Rafa udah sampai deh ran, aku pigi dulu ya. Jaga rumah. Byeee."
"Bye, jangan lupa pesenan ku tadi ya."
"Oke bos"
Setelah kepergian Fatimah, Rani pun langsung merebahkan tubuhnya. Ia cukup lelah menghadapi kelakuan Fatimah.
*****
"Raf..?"
HeningFatimah kebingungan melihat ekspresi Rafa sekarang, yang melihat dirinya dengan begitu intens.
"Rafa..?""Rafa...kamu kenapa?"
"Kenapa..?" Tanyanya dengan muka cengongnya
"Kamu kenapa? lihattin aku segitunya. Baju ku salah ya, atau dandanan ku terlalu menor?"
"Enggak, kamu cantik Fatimah"
Blesh... apa tadi? Rafa bilang aku cantik. Mimpi apa aku semalam ya Allah.
"Pipi mu kenapa fat, kok merah gitu. Kamu sakit ya?"
Ini Rafa sok polos, atau gimana sih. Padahal jelas-jelas ini karena ulah nya. "Gak papa kok raf, efek balsh on aja.
"Oh gitu ya, kita berangkat sekarang?"
Iya dong, masuk tahun depan berangkat nya raf...
Ini Rafa kepolasan atau gimana sih..wkwkwk
Jangan lupa vote and comen bestiii....
Bye" ...
See you next partMinggu, 19 September
21:33
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir fatimah
RomanceMaaf, aku tidak bisa menjadi bagian dalam hidupmu. Kenyataan hidup ku ini yang membuat sadar bahwa aku tak pantas untuk itu, walaupun hatiku sudah sangat terikat dengan mu. #fatimah# Akan tetap kukejar kau bidadari ku, walaupun kau terus berusaha...