05

50 74 18
                                    

Biasakan untuk follow dulu
sebelum baca..

Trust Allah when things don't work out the way you want.

Allah has something better planned for you.

*
*
*
*
*

Happy reading

Sekarang Rani sudah berada di rumah sakit. Dalam perjalanan ke rumah sakit ia tak henti-hentinya menangis karena melihat keadaan sahabatnya itu, ia tak habis pikir. Siapa yang berani berbuat bejat seperti itu ke sahabatnya.

"Ran, gimana kondisi Fatimah?" Tanya om Rudi, sambil air matanya tak berhenti untuk mengalir. Om Rudi sangat menghawatirkan Fatimah, karena Fatimah lah satu-satunya anak  yang iya punya.

Rani menepuk-nepuk bahu om Rudi yang sedang terisak melihat putrinya, rani juga  berupaya untuk menenangkan om Rudi agar tidak larut dalam kesedihan. "Sabar ya om, Fatimah lagi di periksa dokter kok"

Sebenarnya Rani sudah mengetahui fakta tentang apa yang di alami sahabatnya. Karena sebelum Fatimah pingsan dalam pelukannya, Fatimah telah mengeluarkan semua yang telah ia alami. Namun lidahnya  sangat kelu  tak sanggup untuk menceritakan semuanya ke om rudi.

Dan tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, muncullah dokter yang memeriksa kondisi Fatimah tadi.

"Gimana dok? Gimana kondisi anak saya?"

"Sabar ya pak, anak bapak baik-baik saja. Hanya saja sepertinya mental anak bapak terganggu karena kejadian ini"

Om Rudi terhentak mendengar nya. apa tadi? Mental anak nya terganggu. Hal apa yang telah menimpa anak ku ya Allah? Mengapa hal sebesar ini menimpa anak ku? Tanya om Rudi dalam hati

"Mengapa mental nya terganggu dok? Bukannya melihat kondisi anak saya sekarang iya hanya sakit saja?" Tanya nya

"Tidak pak. setelah saya periksa kondisi anak bapak, seperti nya anak bapak adalah korban kekerasan, dan juga korban pemerkosaan yang tidak hanya di lakukan oleh satu orang."

Prankkkkk...

Seketika tubuh om Rudi melemas setelah tau apa yang telah terjadi kepada anakanya. ia pun telah luruh ke lantai setelah mendengar penjelasan dari dokter.

*****

Tak terasa waktu terus berjalan, dan kini Fatimah telah sadar. Namun keadaan nya sangat buruk, ia terus saja melamun dan juga tidak mau makan maupun minum walau hanya sedikit.

"Fat, ayolah makan. kamu udah gak makan selama 3 hari loh"

Fatimah menggeleng kan kepalannya "gak mau ran, biarkan aja aku kayak gini"

"Hey.. gak boleh gitu dong. Kamu harus bangkit, masih banyak hal yang menunggu mu."

"Apa ran? Apa yang menunggu ku ha?" Fatimah terus saja memukul-mukul tubuh nya

"Aku kotor ran, aku kotor. Aku gak layak lagi untuk hidup ran"

Rani langsung menarik Fatimah kepelukan nya. "Nggak fat, kamu gak kotor. kejadian yang menimpa mu di luar kendali mu, tugas mu sekarang bangkit fat. Bukan malah kaya gini"

"Aku kotor fat, kotor. Aku gak berani menunjukkan muka lagi" ucapnya sambil menyembunyikan wajah nya .

Rani berupaya mengangkat kembali wajah Fatimah "aku tau, hal ini sangat sulit untuk diterima fat. Kamu harus kuat. ingat masih ada allah, keluargamu dan juga masih ada aku. Insyaallah, aku akan selalu menemani mu bangkit dari keburukan ini"

Fatimah tersenyum, ia sedikit demi sedikit mulai meyakinkan diri nya sendiri. Dan menerima takdir nya.

Karena, ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang Anda inginkan. Pasti Allah sudah punya rencana yang lebih baik untukmu.

Rani langsung mencubit hidung Fatimah " gitu dong senyum, aku jadi iri"

"Hah? Kok jadi iri sih?"

"Ya iyalah iri"

"Iri kenapa ran? Iri mau di perkosa juga? Astaghfirullah ran, istighfar yuk." Fatimah tak habis pikir, bisa-bisanya kawan nya ini iri.

Rani langsung memukul bahu Fatimah kuat "enggak lah, ya kali aku iri mau di perkosa juga. Aku iri nengok kecantikan mu lah"

"Ngomong-ngomong gimana rasanya?" Tanyanya dengan menaik turun kan alisnya.

"Rasa apa? Coklat, strawberry, vanila." Balas Fatimah dengan sewot

"Bercanda fat, bercanda. hehehe"

Mereka berdua langsung tertawa lepas. Namun tak bisa dipungkiri, di balik tawa sahabat nya itu Rani melihat mata Fatimah yang menyimpan kesedihan nya.

"Aku janji fat, aku bakal cari tau siapa yang udah berani melakukan hal itu ke kamu. Dan aku juga berusaha untuk menghilangkan kesedihan mu ini" ujar rani dalam hatinya

******

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen nya bestii

Sabtu, 25 November 2021
11:59





takdir fatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang