Part 11

6.3K 209 67
                                    

Rafi pov

Sesampai dirumah, langsung masuk kamar mengistirahatkan segala kepenatan yang ada kucoba, memejamkan mata tapi mana mungkin bisa pintu kamar sudah ada yang ngetok.

   " Assalamualaikum , Rafi" suara ka Fadhil ada diluar sana

   " Walaikumsalam masuk aja kak". Suara pintu kamar dibuka kini ka Fadhil sudah duduk disisi ranjangku.

  " Fi kakak menemukan amplop, didalam tas kakak kayaknya ini punyamu?

   " Mana"?

   " Ini ada didalam koper, kitakan baru sebulan aja pulang dari tarim" Ka Fadhil menyrahkan amplop yang masih utuh.

    " Didalamnya banyak amplop juga,," gumam ku saat merogoh kedalamnya,amplop kecil berjumlah 5 buah,,sebanyak jumlah tahun aku belajar ditarim

        " Ooo ini ya kenapa aku bisa lupa,, "

        " Biasa kamu keasyikan belajar jadi sampe lupa sama istri sendiri." Ucap ka Fadhil.

       " Klo aku dah,,,,ku hubungi habis- habisan meski lewat telpon,, kakak mau keluar dulu ya ada perlu..." ia keluar dari kamar.

       Kesempatan deh,,, kubuka salah satu amplop,,,,dan kuamati wajahnya masya Allah cantik beda banget....emang sih inikan lagi ingusan.. Ditengah asyik- asyik menikmati wajah bagai bidadari,,, yang jelas dia bidadari ku sekarang,,,,, emm kupanggil apa ya nantinya,, Habibati aja deh,,,

    Asyik asyik mengamati,,, foto orang cantik eh ada telpon nama kontak ibu mertua,,,

    " Assalamualaikum",,,,,

     " Walaikumsalam Rafi kamu bisakan menjemput,,,, Azkia dia lagi dimuka mesjid Adiknya ga bisa dihubungi,,,, gak tahu kemana".

      " Iya ma Rafi segera pergi,,,,,,"Akupun bergegas dan mengambil kunci kendaraan ninja hanya itu yang terlihat tadi bergegas,,,

     " Ma Rafi keluar sebentar,,," Tanpa basa- basi aku langsung tancap gas,,, cuaca ini kurang mendukung guntur bersahutan -sahutan hujan mulai turun lambat laun jadi deras tapi itu bukan jadi halangan untuk menjemput wanita yang jadi bagian hidupku…

     " Blep,,,, mati lampu lagiii makin susah banget,,,, dan lampu kendaraan kunyalakan..…. sampai kira- kira dimuka mesjid dan terdengar sayup- sayup teriakn seorang wanita

    " Oh itu kah Azkia istriku kayanya dalam bahaya,, ya benar" Tak sabar lagi untuk menolong dan menyelamatkan dari penjahat….. Langsung aku menodong dan menyelamatkan dia dengan ilmu bela diri yang kupunya sampai para penjahat itu lari,,, tunggang langgang. Hujan deras  sperti ini.

     " Azkia ayo,,,"?

     " Kamu siapa ?" dia gemetaran

     " Aku Rafii suami kecilmu dulu ,,,,". Tak Ragu lagi ku raih tangannya dan kupeluk tak peduli ia merasa risih dan kami basah- basahan,, dia seperti kedinginan,,,,.

     " Ayo kita pulang"!

     " Kamu bawa aku kemana"ucapnya melawan suara hujan

     " Ke rumah mu cepat nanti kamu sakit,, jas hujan milikku kulepaskan dan kupakaikan padanya,

     " Ayo cepat naik" Dirasa sudah siap., ku boncenglah dia melawan hujan ,,, untuk diantar pulang kerumahnya setelah sampai dirumah Azkia.

     " Aduuh kalian jadi hujan- hujanan,,, maaf merepotkan kamu nak". Ibu Jamilah nda enak hati.

     " Gak apa- apa bu itu memang sudah tanggung jawab saya,"

      Azkia terlihat menggigil badannya terasa lemah berjalan aku, ngerti  dan sebaiknya ku gendong,,, menuju kamar ia pun tak protes digendong malah merapatkan kepalanya kedadaku untuk mencari kehangatan. Sampai dikamar aku keluar sebentar sementara ia berganti baju,,,, mungkin.

     " Rafi maaf ya merepotkan kamu ganti baju dulu, ini mama siapkan pakaian buat kamu kamar mandinya ada disana,,, ya".

     " Makasih ma.," . Usai ganti baju aku masih ada diruang tamu tak berani mendatangi Azkia takut dia terganggu, dan mungkin belum siap menerima kehadiranku, hujan masih belum reda handphone kayaknya ketinggalan dirumah.,, lampu masih padam.

     " Nak minum teh hangat dulu ya,tadi bapaknya Azkia pergi kebanjarmasin  ahmad adiknya Azkia juga keluar,  no hpnya tak aktif pula."  aku tersenyum

      " Ibu jangan sungkan, Azkiakan sudah jadi bagian dari hidup saya jadi bertanggung jawab."

". Kamu tinggal disini saja, mau dikamar Azkia atau dikamar ibu,? Sebuah pilihan, padahal aku mau memilih di kamar Azkia ,,, Rafi tahan dulu ya kamu mungkin belum bisa sejauh itu sama Azkia biar seperti biasa saja, belum tentu dia senang.

      " Saya mungkin dikamar ibu saja dulu takut Azkia belum terbiasa berdua dengan lelaki.." akhirnya aku jadi deh bermalam dirumah mertua walau tak bersama Azkia.

  Azkia  jangan sakit ya,,,,, ucapku lirih.

TBC

Wah gimana pemirsa,,,,, kebayang ga kalau Rafi apakah bisa bersikap cuek atau romantis sma Azkia

Kasih komentar daaaan vomentnya ya ya ya

A

" Huj

       

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE  PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang