Part 5

3.3K 136 5
                                    

    Azkia terlihat gelisah dalam tidur, kutau itu dari gelegatnya, gimana mau tenang tidur mukena aja belum terlepas.

    " Azkia kamu tidur, apa tidur-tiduran".? Sindirku

   "Hemm ga tau kak lagi pusing nih, kakak tau ga klo diluar anak- anak pada rame kaya cacing kepanasan. " celoteh Azkia

    " Gak tahu" .jawabku singkat.

    " Yee dikamar terus sih, dari tadi baca- baca mulu".Azkia jadi ngambek.

     " Emang ada apa sih diluar tadi ribut-ribut kaya pasar ikan." Aku segera menutup buku

     " Yang aku denger sih mereka menyebut nama Rafi- rafi gitu, aku mana sempat melihat mukanya dia sudah masuk duluan kedalam rumah." Terang Azkia

     " Ooo iya aku lupa bilang sama kamu, bahwa hari ini tadi Ustadz Syarif kedatangan tamu, beliau juga sih yang bilang sendiri sama aku tadi pas ketemu didapur kantor pingen kirim pesan sama ummi bahwa akan ada kedatangan tamu makanya tadi aku pergi keluar sama ummi cari makanan."

     " Oooo gitu rupanya". Tanggapan Azkia yang kali ini lebih dingin dari pada yang tadi. Aku tahu kayanya dia lagi cemburu nih, kan dia yang kemarin bilang kalau suka sama Ustadz Syarif, aku tersenyum sendiri aja dibalik buku yang kubaca kembali sementara dia lagi tak karuan rasa, namun sebenarnya di kedalaman hatiku ga ada niatan mau ngecengin si ustadz muda itu, ya anggap biasalah aku ketemu sama ustadz tadi cuma kebetulan aja.

       " Azkia.... Az..... Az...". Godaku

       "Hemm apeh?" jawabnya ketus.

       " Kamu cemburu ya ,, ?". Ujarku nada mengolok

       " Apa ,,, siapa yang cemburu biasa aja kale...". Katanya sinis. Emaaaang aku cemburu teriaknya dalam hati

       " Ah masa iya, beneran?"

       " Aiih kakak ini bawel banget sih dibilang juga nggak tetap masih nanya". Wah kesal selangit dah kayanya dia.

      " Ok,, gini kakak kasih tahu ya, tadi pas dimobil ummi nanya kira- kira bagaimana kalau Azkia itu jadi suaminya Syarif." ?

       " Trus ka apalagi ka kata ummi". ? Lanjutnya kali ini ceria kembali.

       " Ya kakak bilang setuju banget, cuman beliau penasaran soalnya kakak jawab ada tapinya." Aku tersenyum dia jadi bingung.

       " Kakak bilang sih, lebih baik ummi tanyakan langsung saja sama mama kamu biar semua jelas dan kalau aku yang jawab takut salah nantinya" . Terangku jelas tak ada yang lebih.

       " Ooo gitu ya makasih kak, untung aja kakak lebih bijak, sorry ya kak ganggu". Dia buru- buru langsung kekamar.

      Azkia pov

Dear Diary
       Huuuuuufh ,,,, ya Allah kayanya aku harus nyusun rencana nih biar mamah mau menerima Ka Syarif, masa aku tetap dinyatakan istri sahnya anak kiai itu, apanya yang asyik seolah- olah aku ini bukan istrinya saja, gak pernah smsan, bbman, nomor hpnya aja aku ga punya, lagi pula siapa sih yang pingen punya suami yang jadi rebutan cewek- cewek, dan akupun tak yakin dia akan setia sama satu istri siapa tau, dua, tiga, empat haah pusing, mendingan sama Ka Syarif aja kayanya dia tipe cowok yang setia, dah itu ga kalah ganteng juga sama Rafi yang suka tebar pesona.

        " Kayanya aku harus nelpon mama nih."? Dan sudah diangkat.

        " Hallo asslamualaikum ma,,,"

        " Walaikumsalam sayang ada apa nih".

        " Ma,, Azkia bingung sebenarnya hubungan Azkia sama Rafi itu gimana sih kejelasannya."

         " Ya sudah jelas nak kamu itu masih jadi istri sahnya Rafi, kan sampai saat ini hubungan pihak keluarga tidak ada yang mengatakan putus." Jawab mamanya santai.

        " Tapikan Azkia merasa ga dianggap sebagai seorang istri, masa ketemuan sama suami aja ga pernah". Keluh Azkia

       " Ooo itu, memang belum waktunya kalian dipertemukan tapi rencananya besok Insya Allah kalian akan bertemu kamu minta izin pulang saja sama ummi besok ya". Mata azkia terbelalak.

         " Besok ma,.... aduuh ga usah deh ma bilang aja ga usah ketemuan pokoknya mama harus tahu, kalau Azkia itu ga punya rasa cinta apalagi naksir berat sama si Rafi". Keluh Azkia

      " Masa begitu nak".

     " Iya ma, masa Azkia harus menjalani rumah tangga tanpa cinta, bikin tambah ribet nantinya, bilang aja ma sama keluarganya Rafi  perasaan Azkia yang sebenarnya."Hampir mau jatuh sudah air mata Azkia sebagai perwakilan dari perasaannya.

       "Tapikan, rasa cinta itu nanti bisa aja kok timbul" jawab mamanya lagi.

      " Mama ngerti nak perasaanmu mama akan bilang yang sebenarnya namun keputusan tetap ada ditangan keluarga Rafi".

       "Lho, kok kaya gitu sih ma, kenapa seolah- olah keluarga kita jadi boneka mainan saja bagi mereka,".Protes Azkia

       " Bukan begitu nak, Baiklah mama akan cerita yang sebenarnya sebelum ayahnya Rafi meninggal beliau minta panggilkan ayahmu padahal ayahmu lagi dirumah, dan tidak pernah sebelumnya ayahmu mendekatkan diri dengan beliau  ini pertama dan terakhir kalinya beliau berbicara dengan ayahmu, beliau berwasiat " Bila aku sudah meninggal dunia tolong nikahkan anakmu dengan anakku Ahmad Rafi secepatnya, paling tidak dalam waktu seminggu ini".  Ayahmu gugup luar biasa,

       " Abah apa saya tidak salah dengar".Ayahmu masih tak percaya.

       " Benar nak". Beliau berkata dengan lemah sekali dan itu disaksikan oleh istri beliau, dan mama juga ada saat itu dalam keadaan teriisak tangis, " Mama Azkia jadi terisak sekarang gara- gara mengingat akan hal itu,  Azkia terdiam saja air matanya pun mengalir entah karena ikut sedih atau memang dari tadi sudah mau habis- habisan nangis.

        " Tapi orang lain tidak ada cuma kami berempat mama ayahmu, dan dan dua orang istri beliau termasuk ibu Mayda ibu kandungnya Rafi, ini sebuah wasiat yang wajib kami jalankan nak,". Semakin terdengar jelas isakannya.

       " Kalau memang begitu permasalahannya, baiklah tapi Azkia minta kejelasan yang sebenarnya klo perlu harus ngomong langsung sama Rafinya." Azkia jadi tak bersemangat             Ya Allah kariim kenapa jadi begini jalan ceritanya... hidupku.

     

      

     Alhamdulillah selesai dulu part 5 nanti gimana kelanjutannya tunggu saja ya
     Mohon comment dan Votenya ya

 

      

     

LOVE  PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang