Kitty-8

5.9K 906 70
                                    

Ugh..komen sedikit banget.
.
.

AGAS menunduk saat sesampainya mereka di sekolah, seluruh pasang mata memandangnya, sebenarnya dia takut, dia tak terbiasa seperti ini.

Pelukannya pada lengan Yara mengerat. "Sst, gak papa. Mereka cuma kaget aja." hibur Yara sembari mengelus rambut Agas.

Agas mendongak, menatap wajah cantik Yara, matanya sontak berbinar.

Mereka berhenti melangkah, lebih tepatnya berhenti karena Agas berhenti. Yara menaikan sebelah alisnya melihat Agas.

Kenapa dia hanya diam dengan tatapan mata berbinar.

Perlahan, Agas berjinjit pelan dan.

Cup.

"Nyawn..meong~" ngeongnya pelan setelah mencium lembut bibir Yara.

Yara kembali shock, kakinya seketika mati rasa. Semua yang menyaksikan mereka di koridor juga ikut kaget.

Mata mereka seperti mau keluar dari rongganya. "Omo..Agas binal banget.." gumam salah satu dari mereka.

Dan yah, Agas mendengarnya.

Dia terkaku, wajahnya pucat dengan tatapan shock. Dia segera melepas pelukannya di tangan Yara dan menjaga jarak dari Yara.

"B-buna..m-ma-"

Brugh!

"YARA!?"

Semua langsung mengerubungi Yara yang sudah pingsan disana, sementara Agas udah gemetar dengan air mata yang siap turun kapan saja.

Dia takut, mereka memandang Agas seolah Agas ini orang aneh.

Dengan kaki yang sudah gemetar, Agas berbalik dan berlari cepat pergi dari sana.

Yara kembali pingsan karena dirinya, kenapa Agas sebinal itu sampai berani mencium Yara di depan orang-orang.

Dasar, kutukan sialan!.

...

Selama jam pelajaran berlangsung, Yara tak kunjung bangun, bahkan sampai jam pulang sekolah. Gila aja sih dia pingsannya lama banget.

Dan juga Yara mimisan, dia kekurangan darah dan harus diberi suplemen penambah darah.

Agas sendiri, berani keluar dari gudang setelah sekolah sepi. Dia pikir Yara meninggalkannya di sekolah.

Tapi saat Agas berjalan melewati UKS, dia melihat Lona sedang menemani Yara.

"Lona, biar gue aja yang jagain." ujar Agas pelan.

Lona memandangnya dingin dan datar, entah kenapa Lona membenci Agas, bisa-bisanya dia pergi entah kemana setelah Yara pingsan.

"Kalau lo gak serius sama sahabat gue, mending lo jauhin dia." ujarnya sinis sebelum keluar dari UKS.

Agas hanya menunduk meremat kedua tangannya.

Agas duduk dikursi sebelah kasur, perlahan Agas menggenggam tangan Yara dan menciumi punggung tangannya.

"Maafin aku..hiks..maaf aku tadi cium kamu..hiks..maaf..hiks..aku juga gatau tapi naluri ku memaksa untuk menciummu..hiks..maaf..." isaknya lirih.

Sebenarnya Yara udah bangun, tapi dia malas belajar jadi ya tidur aja sampai pulang.

Yara membuka matanyandan membalas genggaman Agas. "Gak papa Gas, tapi lain kali jangan diulangi, aku gak terbiasa sama kamu yang binal gitu."

Agas tersentak, dia langsung mengangguk. Perlahan Agas berdiri, dia berjalan menuju pintu UKS dan menguncinya dari dalam.

Lalu Agas berjalan mendekati Yara lagi. "Mau apa Gas?" tanya Yara heran.

Agas melepas tali pinggangnya, lalu hendak menurunkan celan sekolahnya, tapi Yara keburu menahan.

"Pulang aja! Ayo pulang!" seru Yara panik.

Gabisa gini, nanti Yara pingsan lagi.

Agas menggeleng, dia menurunkan celannya dan hanya menyisakan celana pendek ketatnya.

"Uhh..sesak banget." lega Agas saat ekor putihnya tak terlilit lagi dipinggang dan mengibas riang.

Agas juga melepas headbandnya dan membiarkan telinga putihnya bergerak-gerak.

Yara udah gemetar, sial...Agas seksi sekali.

"G-gas.."

"Kenapa?"

Yara menutup wajahnya, sial! Dia imut banget!!.

"G-gak papa." Yara hendak turun dari ranjang, tapi Agas mendorongnya lagi agar tertidur di ranjang.

"Gass, mau apa siih?"

Agas menyeringai, dia naik ke kasur yang Yara tempati, lalu mengukung Yara dibawahnya.

Sama seperti kejadian di Apartemen semalam. "G-gas.." sial..Yara jadi keingat bayang-bayang trauma nya dulu.

Agas masih diam, dia membiarkan ekornya bergerak mengelus paha Yara, dan itu semakin membuat Yara gemetar.

"Cantik banget..kamu.." bisik Agas sensual.

Ini bukan Agas...Yara yakin ini bukan Agas!.

Sialnya bibir Yara kelu, dia gabisa berkata-kata lagi. Agas duduk diperut Yara dan menggesek pantatnya disana.

"Gatel banget pantat aku...ughh..minta dimasuki.." desahnya tanpa sadar.

Yara gabisa berpikir, matanya tiba-tiba gelap dan kesadarannya hilang.

Sial...jangan bilang Agas lagi masuk musim kawin!?.



























Bersambung😾

Gaje banget ceritanya-Bacot kau, gausah baca kalau gaje.

My Lovely Kitty [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang